Kategori

7 Dampak Kebanyakan Tidur yang Bisa Mengganggu Kesehatan Tubuh

Sumber: Neurish Wellness

Tidur menjadi salah satu kebutuhan hidup manusia, saat tidur tubuh jadi punya waktu untuk beristirahat dari aktivitas harian. Kebanyakan orang mengalami kurang tidur karena aktivitas yang terlalu padat, tetapi ketika ada waktu senggang, mereka akan memilih tidur dalam jangka waktu yang panjang. Padahal dampak kebanyakan tidur sama-sama bisa membahayakan tubuh. 

Oversleeping atau tidur secara berlebihan bisa membuat kesehatan tubuh menjadi menurun. Setelah bangun tidur, tubuh tidak lagi terasa segar kamu justru akan merasa kelelahan. Dengan tidur terlalu lama, tubuh juga akan rentan terkena penyakit, karena tubuh menjadi jarang bergerak. Untuk itu, coba pahami dampak kebanyakan tidur berikut ini!

Jam Tidur yang Ideal
Sebelum mengetahui dampak kebanyakan tidur, kamu perlu tahu jam tidur yang ideal sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Untuk orang dewasa dengan rentang usia 18-64 tahun, direkomendasikan untuk tidur selama 7-9 jam, karena di usia produktif tersebut pasti banyak aktivitas yang dilakukan seharian. Sedangkan untuk lansia 65 tahun keatas sebaiknya tidur malam selama 7-8 jam. 

Untuk jam tidur anak-anak atau balita pasti punya porsi yang lebih banyak karena memang mereka membutuhkannya. Tetapi rata-rata setiap malam tubuh harus beristirahat setidaknya selama 7 jam. Walaupun kamu punya waktu lebih untuk tidur, dianjurkan untuk tidak tidur lebih dari 9 jam karena dampaknya bisa buruk bagi kesehatan tubuh, simak beberapa dampaknya berikut! 

Sumber: Chillpad

Sakit Kepala
Dampak negatif tidur terlalu lama adalah sakit kepala. Rasa nyeri pada kepala ini adalah dampak yang paling umum terjadi setelah seseorang bangun dari tidur yang terlalu lama. Kebanyakan tidur bisa mempengaruhi kinerja senyawa kimia di otak atau neurotransmitter seperti serotonin. Saat kinerjanya terganggu, aktivitas saraf di otak akan bermasalah sehingga kepala akan terasa sakit. 

Saat kepala terasa sakit tubuh juga akan menjadi lemas, bukannya semangat dan segar saat bangun tidur, tetapi justru sebaliknya. Selain itu, tubuh jadi terasa lelah karena ritme tidur yang menyimpang dari pola tidur biasanya. Itulah yang menyebabkan kenapa ketika bangun dari tidur yang lama bisa bikin tubuh terasa lelah dan lemas. 

Baca juga: 5 Kebiasaan Buruk Sebelum Tidur yang Harus Kamu Hindari

Diabetes
Dampak kebanyakan tidur yang bisa dirasakan dalam jangka waktu panjang adalah meningkatnya resiko penyakit diabetes. Hal ini bisa terjadi karena tubuh mengalami penurunan kemampuan insulin untuk merubah gula menjadi cadangan energi atau glikogen. Akibatnya, kadar gula darah menjadi tinggi dan tidak terkontrol. 

Tidur terlalu lama juga membuat tubuh jadi kurang bergerak, sehingga proses metabolisme melambat dan pengaturan hormon, termasuk insulin menjadi terganggu dan membuat kadar gula darah tidak stabil. Kalau kebiasaan kebanyakan tidur ini terus berlanjut tubuh bisa terkena penyakit diabetes tipe 2 yang akan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. 

Kenaikan Berat Badan & Obesitas
Dampak kebanyakan tidur yang dirasakan tubuh adalah terjadinya kenaikan berat badan yang mengarah pada obesitas. Dalam studi yang dilakukan, orang yang tidur selama 9-10 jam punya risiko obesitas dalam 6 tahun kedepan dengan presentase 21% lebih tinggi, dibanding mereka yang tidur 7-8 jam. 

Kelebihan tidur akan memperlambat metabolisme tubuh, akhirnya tubuh jadi menyimpan lemak terlalu banyak. Saat kamu tidur terlalu lama, aktivitas yang kamu lakukan juga semakin sedikit. Tubuh jarang bergerak dan kurang olahraga, sehingga bisa terjadi penimbunan lemak yang bisa membuat berat badan menjadi naik dan bisa menyebabkan obesitas. 

Sakit Punggung
Tidur terlalu lama pastinya bisa membuat punggung terasa sakit dan nyeri. Ketika tidur tubuh akan diam dengan posisi yang sama, dalam waktu panjang. Saat bangun, tubuh akan terasa kaku terutama bagian punggung, hal ini terjadi karena otot dan tulang belakang jarang bergerak sehingga aliran darah tidak optimal. Sehingga saat bangun malah terasa pegal dan tidak nyaman di bagian punggung. 

Meningkatkan Resiko Penyakit Jantung
Berdasarkan studi dari American Heart Association menyebutkan bahwa ada peningkatan risiko penyakit jantung yang mengintai seseorang yang tidur lebih dari 8 jam sehari. Apalagi jika jam tidur tidak teratur, saat weekdays hanya tidur 5 jam dan saat weekend tidur lebih dari 9 jam. Hal itu bisa meningkatkan resiko terkena penyakit jantung koroner. 

Sumber: Pillow Sleep App

Memperparah Depresi
Dampak negatif tidur terlalu lama adalah bisa memperparah tingkat depresi seseorang. Kebanyakan orang beranggapan bahwa gejala utama depresi adalah insomnia, tetapi pada kenyataannya tidur berlebihan juga dialami 15% penderita depresi. Sayangnya, kebiasaan oversleeping ini justru akan memperburuk kondisi mental, karena akan mengacaukan ritme alami tubuh. 

Pola tidur yang berantakan membuat otak sulit menyesuaikan waktunya aktif dan waktunya beristirahat. Hasilnya tubuh jadi terus merasa lelah, tidak termotivasi, dan ujung-ujungnya justru memperparah stres. Siklus ini akan menjebak penderita depresi, dan bisa memperparah. Maka dari itu, penting untuk menjaga durasi tidur yang seimbang bagi para pejuang depresi. 

Meningkatkan Resiko Stroke
Kebiasaan kebanyakan tidur bisa meningkatkan resiko penyakit stroke. Menurut studi BMJ Public Health, orang yang tidur lebih dari 9 jam memiliki risiko stroke yang lebih tinggi 23% dibanding mereka yang tidur dalam durasi yang sewajarnya. Hal ini bisa terjadi karena sistem pembuluh darah ke otak bisa terganggu jika terus menerus melakukan kebiasaan kebanyakan tidur ini. 

Belum lagi jika disertai gangguan tidur sleep apnea yang bisa membuat aliran darah dan pasokan oksigen ke otak serta seluruh tubuh menjadi terganggu. Kondisi ini bisa membuat kerja jantung dan pembuluh darah semakin berat, dan dalam jangka panjang menyebabkan masalah kardiovaskular, seperti stroke. 

Bagi kamu yang punya kebiasaan kebanyakan tidur, segera hindari hal tersebut karena dampaknya buruk bagi kesehatan tubuh. Satu hal yang terpenting, pastikan kamu memiliki jam tidur yang konsisten dan teratur. Buatlah batasan jam tidur, misalnya harus tidur jam 10 dan bangun pukul 6 pagi. Walaupun kamu punya waktu lebih tetap atur jam tidur agar tetap sama & konsisten.

Untuk terus memantau kualitas tidur dan kondisi tubuh, kamu bisa menggunakan smartwatch Garmin Forerunner 570. Jam ini punya banyak fitur yang bisa meningkatkan kualitas tidur kamu. Tersedia fitur sleep coach yang memungkinkanmu mendapat skor tidur sekaligus rekomendasi jam tidur. Saturasi oksigen dan heart rate juga bisa tetap terdeteksi saat tidur. 

Berkat informasi yang disajikan di jam ini, kamu bisa perlahan meningkatkan kualitas tidur, sehingga tubuh bisa selalu sehat. Jam ini juga cocok banget untuk dipakai olahraga, sangat multifungsi. Tentunya kamu bisa memiliki jam pintar ini melalui Urban Republic. Dapatkan dengan harga khusus selama masa promo GEMPITA alias Gadget Extra Promo Buat Si Petualang.

Dapatkan potongan harga sampai Rp 800 ribu, ditambah penawaran gratis ongkir, dan pastinya jaminan barang original jika kamu berbelanja di Urban Republic. Jangan lupa juga untuk bergabung menjadi membership MyEraspace dan kumpulkan poinnya untuk ditukarkan ke berbagai reward menarik! 

Baca juga: Memahami Apa Itu Gangguan Tidur Sleep Apnea & Cara Mengatasinya


Diunggah Pada : 17 Agt 2025 | Kategori LIFESTYLE
    COPYRIGHT © 2025 ERASPACE.COM ALL RIGHTS RESERVED.