Kategori

Intip Manfaat Memantau Kadar Gula untuk Raih Kesehatan Prima

Sumber: UOL

Pentingnya kesehatan sebagai aspek utama dalam kehidupan tidak dapat disangkal. Kesehatan yang baik memengaruhi sebagian besar aktivitas harian, mulai dari produktivitas kerja hingga kualitas interaksi sosial. Tanpa kebugaran yang optimal, segala mimpi dan tujuan yang kita inginkan akan sulit dicapai dengan baik.

Salah satu cara efektif untuk menjaga kesehatan adalah dengan memantau kadar gula darah secara teratur. Kadar glukosa yang stabil dan terkendali mampu mengurangi risiko berbagai penyakit, terutama diabetes. Dengan memahami bagaimana makanan, kegiatan fisik, dan faktor lainnya memengaruhi kadar gula, kamu bisa mengambil langkah preventif yang tepat untuk menjaga tubuh dari berbagai penyakit. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini.

Manfaat Memantau Kadar Gula
Kegunaan mengamati kadar glukosa yang pertama adalah mencegah terjadinya komplikasi diabetes. Mengontrolnya sejak usia muda akan mengurangi risiko yang serius pada organ vital, seperti kerusakan pada mata, ginjal, saraf, dan jantung. Selain itu, memantau kadar gula darah berarti membantu mengatur pola makan yang lebih sehat.

Kamu dapat membuat pilihan yang bijaksana dalam menu harian. Menghindari makanan tinggi glukosa yang dapat meningkatkan kadar gula darah secara drastis merupakan salah satu strategi penting untuk menjaga stabilitas kesehatan tubuh. Bagi mereka yang mengonsumsi obat untuk mengendalikan kadar gula, pengamatan secara teratur juga membantu mengoptimalkan penggunaan obat.

Dengan menyesuaikan dosis dan strategi pengobatan berdasarkan hasil pemantauan, kamu dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil dalam rentang yang aman. Hal ini memberikan manfaat besar bagi kesehatan jangka panjang. Tidak hanya itu, memonitor glukosa dalam tubuh juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup kamu secara keseluruhan.

Menjaga kadar glukosa pada batas yang normal memungkinkanmu merasa lebih energik, fokus, dan bugar dalam menjalani agenda sehari-hari. Kualitas gula darah yang konsisten akan berdampak pada mood dan tingkat stresmu. Jadi, kamu bisa menjaga keseimbangan emosional secara lebih maksimal.

Sumber: Astha Foundation

Terakhir dan tak kalah penting, memantau kadar gula dapat menghindari kamu dari krisis hipoglikemia dan hiperglikemia. Krisis hipoglikemia, yang terjadi ketika kadar gula darah rendah, dan hiperglikemia, yang terjadi ketika kadar gula darah tinggi, bisa membahayakan kesehatan kamu secara serius.

Dengan mengamatinya secara teratur, kamu mampu mengidentifikasi gejala-gejala awal dari kondisi ini dan mengambil tindakan cepat untuk mencegahnya. Hal ini sangat penting terutama bagi mereka yang menggunakan insulin atau obat-obatan lain yang memengaruhi kadar gula darah.

Bagaimana jika Gula Darah Terlalu Tinggi?
Jika kadar gula darah melebihi 200 mg/dL, maka kasus ini disebut sebagai hiperglikemia. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin alias hormon yang diperlukan untuk memindahkan gula dari darah ke sel tubuh untuk diubah menjadi energi. Gula darah yang tinggi juga bisa terjadi karena sel-selmu kurang sensitif terhadap insulin, sehingga glukosa tidak dapat masuk ke dalam untuk diproses.

Penderita diabetes sering kali mengalami hiperglikemia karena gaya hidup yang tidak sehat seperti menyantap makanan dengan berlebihan, kurang olahraga, atau ketidakteraturan dalam mengonsumsi obat diabetes dan insulin. Selain itu, faktor seperti stres, infeksi, atau penggunaan obat tertentu juga dapat memicu kondisi ini.

Gejala penyakit ini meliputi kelelahan, nafsu makan berlebihan, penurunan berat badan, kerap merasa haus, dan sering buang air kecil. Kadar gula darah yang sangat tinggi, di atas 350 mg/dL, bisa menyebabkan gejala seperti haus berlebihan, penglihatan buram, pusing, kegelisahan, dan bahkan penurunan kesadaran.

Kondisi yang tidak ditangani secara cepat dapat menyebabkan komplikasi serius seperti ketoasidosis diabetik atau sindrom hiperglikemi hiperosmolar. Bahkan, glukosa tingi dalam jangka panjang mampu meningkatkan risiko infeksi gigi dan gusi, masalah kulit, kerusakan saraf, kebutaan, hingga masalah kesehatan jantung dan pembuluh darah. Oleh karena itu, kamu patut mengenali tanda-tandanya dan segera mencari perawatan medis jika diperlukan untuk mencegah kompleksitas yang lebih serius.

Baca juga: Intip 5 Rekomendasi Apple Watch Terbaik di Tahun 2024

Bagaimana jika Gula Darah Terlalu Rendah?
Gula darah yang terlalu rendah, yang dikenal sebagai hipoglikemia, terjadi ketika kadar glukosa turun di bawah 70 mg/dL. Hal ini sering terjadi pada penderita diabetes akibat efek samping dari obat antidiabetes yang mereka konsumsi terutama insulin yang dapat menurunkan kadar gula darah secara berlebihan.

Tahukah kamu? Penderita diabetes tipe 1 tidak menghasilkan cukup insulin secara alami, sehingga mereka memerlukan suntikan tambahan. Namun, jika dosis insulin terlalu tinggi, ini bisa menyebabkan penurunan drastis dalam kadar gula. Hipoglikemia dapat terjadi pada penderita diabetes jika penggunaan insulin atau obat antidiabetes tidak diimbangi dengan asupan makanan yang cukup, serta melakukan olahraga berlebihan.

Akan tetapi, tidak hanya penderita diabetes yang bisa mengalami hipoglikemia. Beberapa penyebab lainnya termasuk konsumsi berlebihan minuman beralkohol, memiliki kondisi medis seperti hepatitis, anoreksia nervosa, atau insulinoma, kekurangan hormon tertentu, penggunaan obat-obatan tertentu seperti Quinine dan penggunaan obat antidiabetes orang lain secara tidak sengaja.

Lebih lanjut, gejala lain yang mungkin kamu alami adalah lemas, kehilangan energi, rasa lapar yang kuat, keringat dingin, kulit pucat, jantung berdebar, kesemutan di area mulut, gelisah, dan mudah tersinggung. Pada kadar gula darah yang sangat rendah yakni di bawah 40 mg/dL, indikasi bisa menjadi lebih parah.

Mulai dari kemampuan bicara yang tidak jelas, kesulitan berkonsentrasi, kesulitan berdiri atau berjalan, otot yang berkedut, dan bahkan kejang. Bila didiamkan, kondisi ini dapat menyebabkan stroke, koma, bahkan kematian.

Sumber: Samsung

Fitur Galaxy Watch 6 yang Siap Memantau Kadar Gula
Samsung kembali menyuguhkan terobosan yang belum pernah ada di perangkat smartwatch manapun. Perusahaan teknologi ini mempersembahkan Galaxy Watch 6 yang mampu memonitor kadar gula dalam darah. Sementara ini, fitur manajemen kesehatan yang utama pada produk wearable tersebut mencakup kesehatan jantung, prediksi siklus menstruasi, dan analisis tidur yang komprehensif.

Samsung Galaxy Watch 6 menghadirkan prosesor Exynos W930 dan dilengkapi RAM sebesar 2GB dan mempunyai WearOS yang terpasang secara bawaan. Untuk kapasitas penyimpanan Galaxy Watch 6 sebesar 16GB yang membuat setiap pengguna bisa menginstal lebih banyak aplikasi untuk mendukung aktivitas termasuk olahraga maupun memantau kesehatan tubuh.

Untuk mendukung gaya hidup sehatmu, tentu dibutuhkan smartwatch yang modern dan cerdas seperti Galaxy Watch 6. Apalagi kamu bisa mendapatkannya secara online di Eraspace. Platform ini menyediakan barang orisinal dengan kualitas yang juga terjamin termasuk smartwatch canggih dari Samsung.

Selain itu, di Eraspace, terdapat beragam pilihan gadget canggih lainnya yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan bujet. Ditambah sedang ada promo dan penawaran menarik yang bisa kamu nikmati ketika menjadi member MyEraspace. Yuk, lengkapi diri dengan produk terbaik hanya di Eraspace, sekarang juga!

Baca juga: Fitur Galaxy A15, Terobosan Samsung yang Jarang Diketahui!


Diunggah Pada : 4 Mei 2024 | Kategori LIFESTYLE
    COPYRIGHT © 2024 ERASPACE.COM ALL RIGHTS RESERVED.