Kategori

Makin Canggih! Kini Teknologi AI bisa Prediksi Kematian

Sumber: Verihubs

Dalam beberapa dekade terakhir, kemajuan teknologi AI atau Artificial Intelligence telah menciptakan gebrakan luar biasa, membawa ke era di mana mesin dapat belajar, beradaptasi, dan bahkan membuat prediksi kompleks. Algoritma deep learning yang makin canggih memungkinkan teknologi AI untuk memahami dan mengolah data dengan tingkat kompleksitas yang sebelumnya sulit diakses.

Mulai dari pengenalan wajah hingga bahasa alami, teknologi AI mampu mengeksplorasi dan menafsirkan informasi seperti manusia. Bahkan saat ini teknologi AI sudah bisa untuk prediksi kematian seseorang. Saksikanlah perpaduan luar biasa antara kecerdasan mesin dan pemahaman mendalam terhadap data kesehatan, membuka pintu menuju pencegahan dan pengelolaan risiko kesehatan yang jauh lebih presisi.

Prediksi Kematian Menggunakan Teknologi LLM
Perubahan mendalam untuk teknologi AI di tahun 2023 ini semakin dikembangkan oleh para ilmuwan. Sekelompok peneliti di Denmark melatih artificial intelligence atau AI untuk prediksi kematian seseorang. Tepatnya ilmuwan menggunakan teknologi AI untuk bisa memprediksi kapan seseorang akan meninggal.

Dilansir dari Independent UK, ilmuwan dari Technical University of Denmark (DTU) melatih model AI menggunakan data personal dari jutaan penduduk warga Denmark. Tujuan ilmuwan tersebut melakukannya yaitu untuk memprediksi kehidupan serta risiko kematian dini dari seseorang. Para peneliti ini menganalisa data kesehatan dan pasar tenaga kerja dari enam juta data warga Denmark dari tahun 2008 hingga 2020.

Data pribadi tersebut termasuk informasi terkait dengan pendidikan masing-masing individu, kunjungan ke dokter dan rumah sakit, hasil diagnosa, pendapatan, bahkan pekerjaan. Kumpulan data ini kemudian dikonversi menjadi kata-kata, kemudian digunakan untuk melatih teknologi Large Language Model (LLM) dengan nama ‘life2vec’. Teknologi AI ini serupa dengan teknologi pendukung di balik aplikasi AI, seperti ChatGPT.

Sumber: REQnews.com

Menurut penelitian yang dirilis dalam jurnal Nature Computational Science, setelah model AI bisa prediksi kematian ini mempelajari pola data tersebut, life2vec diklaim bisa memprediksi hasil seperti personalitas dan waktu kematian dengan akurasi tinggi. Kehebatan LLM tidak hanya terletak pada kemampuannya untuk memahami dan merespons bahasa manusia dengan canggih, tetapi juga pada aplikasinya yang revolusioner dalam dunia kesehatan.

Saat ini, teknologi AI yang didukung oleh LLM mampu memanfaatkan data kesehatan dengan tingkat akurasi mengesankan untuk melakukan prediksi kematian. Melalui analisis mendalam terhadap riwayat kesehatan dan faktor-faktor risiko, Large Language Model (LLM) membuka jendela baru dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit, memberikan informasi yang sangat berharga untuk perencanaan perawatan lebih personal dan efektif.

Telah Diuji Coba dan Akurasinya Sampai 80%
Para peneliti yang membuat teknologi AI untuk prediksi kematian ini telah mengumpulkan data dari orang-orang berusia antara 35 tahun hingga 65 tahun. Lalu mereka meminta sistem AI untuk memprediksi individu yang masih hidup atau telah meninggal. Hasilnya, mereka menemukan bahwa setengah dari data populasi individu itu telah meninggal antara tahun 2016 dan 2020.

Tentunya, hal ini menunjukkan akurasi lebih akurat dibandingkan dengan model AI yang digunakan oleh perusahaan asuransi jiwa dengan akurasi hanya 11% saja. Dari hasil uji coba tersebut juga menunjukkan persentase keakuratan ‘life2vec’ mencapai sekitar 78%. Hal ini didasarkan pada kondisi pekerjaan seseorang, dimana individu dengan pendapatan tinggi atau mereka yang memegang peran manajerial lebih mungkin untuk bertahan hidup.

Selain itu, penelitian ini juga menemukan fakta bahwa laki-laki, pekerja terampil, atau individu yang telah didiagnosis dengan gangguan kesehatan mental lebih mungkin meninggal. Di sisi lain, para peneliti juga menggunakan model AI ini untuk membuat prediksi tentang detail manusia lebih subjektif, seperti ciri-ciri kepribadian, yang biasanya dikumpulkan melalui sebuah kuesioner.

Baca juga: Sejumlah Keuntungan Adanya Regulasi dalam Keamanan Teknologi AI

Sebenarnya, terlepas dari prediksi kematian itu sendiri, para ilmuwan menguji teknologi AI ini bertugas untuk mencari jawaban atas pertanyaan umum. Contohnya seperti kondisi seseorang termasuk kemungkinan seseorang meninggal dalam tenggat waktu empat tahun ke depan. Dengan prestasi ini, teknologi AI bukan hanya menjadi harapan masa depan, tetapi juga menjadi kenyataan yang dapat membentuk fondasi perawatan kesehatan lebih personal dan efektif bagi umat manusia.

Dilarang Digunakan untuk Perusahaan Asuransi Jiwa
Tentunya teknologi AI ini punya prospek besar dengan akurasi prediksi yang diklaim tinggi. Namun peneliti DTU melarang penggunaan model AI ini untuk perusahaan asuransi jiwa. Karena asuransi sendiri kurang lebih memiliki ide untuk berbagi beban bersama mengenai kejadian tak beruntung, termasuk kematian atau kehilangan sesuatu.

Meskipun kemampuan teknologi artificial intelligence (AI) dalam memprediksi kematian telah mencapai tingkat luar biasa, seruan untuk melarang penggunaannya oleh perusahaan asuransi jiwa dipilih. Keputusan ini didasarkan pada kekhawatiran etis dan privasi, di mana penggunaan data prediksi kematian dapat memberikan asuransi jiwa keuntungan tidak seimbang.

Melarang teknologi AI dalam konteks ini menjadi langkah kritis untuk mencegah penyalahgunaan informasi pribadi yang sangat sensitif. Sementara model AI dapat memberikan wawasan berharga, perlindungan terhadap privasi dan keadilan dalam penetapan premi asuransi jiwa menjadi prioritas utama.

Sumber: First National Bank

Walaupun teknologi AI seperti ini menawarkan potensi menarik, kebijakan yang bijak dan etis menjadi kunci dalam mengelola penggunaannya agar tetap sejalan dengan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. Tapi adanya teknologi AI yang mampu prediksi kematian menjadi anugerah tersendiri bagi umat manusia karena memberikan gambaran kasar tentang waktu hidup yang tersisa.

Dengan begitu, manusia bisa mempersiapkan masa depan dengan cara lebih baik. Meskipun tetap sebagai alat bantu dan bukan ramalan mutlak, teknologi AI prediksi kematian membuka kesempatan untuk pengambilan keputusan lebih bijak terkait perawatan pribadi dan kehidupan lebih bermakna untuk umat manusia ke depannya.

Mungkin, di balik gemerlap teknologi canggih, dapat menemukan arah yang mengarah pada perawatan kesehatan lebih personal, bijaksana, dan diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup. Nah itu dia sejumlah fakta dan berita mengenai keberadaan teknologi AI untuk prediksi kematian yang baru saja diteliti dan diuji coba.

Sementara inovasi ini membuka pintu menuju pencegahan dan pengelolaan risiko kesehatan lebih canggih, juga muncul pertanyaan etis dan keamanan yang perlu diatasi. Sambil menyambut masa depan yang semakin cerdas, mari bersama-sama membentuk pandangan berwawasan untuk mengarahkan perkembangan teknologi AI dalam menciptakan dunia lebih baik.

Buat kamu yang sedang cari perangkat gadget terkini untuk memenuhi kebutuhan hidup bisa temukan di ecommerce terpercaya seperti Eraspace. Apalagi Eraspace sering menawarkan banyak promo menarik yang semakin menambah keuntungan berbelanja kamu, nikmati juga gratis ongkir ke seluruh Indonesia. Tunggu apalagi? Yuk check out perangkat favorit kamu di website atau aplikasi Eraspace sekarang.

Baca juga: Microsoft Manfaatkan Teknologi AI untuk Sistem Cyber Security


Diunggah Pada : 28 Des 2023 | Kategori NEWS
    COPYRIGHT © 2024 ERASPACE.COM ALL RIGHTS RESERVED.