Sumber: freepik
Apakah kamu pernah merasa kesal saat bermain game karena lag atau kinerja PC yang kurang optimal dalam menjalankan aplikasi berat? Salah satu solusi dari masalah ini yang mungkin kamu pernah dengar adalah overclocking. Teknik ini banyak dipilih oleh para pengguna yang ingin mendapatkan performa lebih dari komponen PC sehingga pengalaman bermain game atau menggunakan aplikasi berat menjadi lebih lancar dan responsif.
Namun, sebelum kamu memutuskan untuk melakukan overclocking, penting untuk memahami apa itu overclocking, cara kerjanya, serta manfaat dan risikonya. Dengan pemahaman ini, kamu dapat mempertimbangkan dengan baik apakah overclocking adalah pilihan yang tepat untuk PC-mu.
Jadi, mari kita simak penjelasan mendalam tentang overclocking dan hal-hal lain yang perlu kamu ketahui agar perangkatmu dapat berfungsi dengan optimal.
Apa Itu Overclocking?
Overclocking adalah teknik untuk meningkatkan kecepatan komponen PC hingga melampaui batas yang ditetapkan oleh pabrik. Sederhananya, overclocking membuat komponen bekerja lebih cepat, sehingga memberikan dorongan performa yang terasa, baik saat gaming maupun rendering.
Tujuan utama apa itu overclocking adalah memaksimalkan potensi perangkat yang ada untuk pengalaman lebih responsif tanpa harus membeli perangkat baru. Manfaat overclocking ini memang terasa langsung, terutama dalam peningkatan performa PC. Salah satu keuntungannya adalah menghasilkan frame rate lebih tinggi dalam gaming, mempercepat rendering video, atau memperlancar pekerjaan berat yang menuntut pemrosesan data besar.
Namun, ada juga resiko overclocking di PC yang penting untuk kamu ingat. Proses overclocking bisa menyebabkan suhu komponen naik dengan cepat, yang dapat berujung pada kerusakan jika tidak didukung sistem pendingin yang memadai. Risiko lain yang mungkin terjadi adalah ketidakstabilan sistem, seperti crash atau blue screen akibat voltase dan frekuensi yang tidak sesuai.
Selain itu, umur komponen bisa berkurang, dan garansi produk biasanya hangus bila komponen dioverclock. Jadi, memahami dan mempertimbangkan resiko overclocking ini sangat penting sebelum memutuskan untuk melakukan overclocking di PC kamu.
Sumber: freepik
Dasar-Dasar Overclocking
Dalam proses overclocking, kita mengatur voltase, frekuensi, dan multiplier untuk meningkatkan performa komponen. Frekuensi merupakan kecepatan dasar komponen yang menentukan seberapa cepat instruksi dapat diproses.
Voltase, di sisi lain, adalah daya yang diperlukan agar komponen tetap stabil pada frekuensi tertentu, sementara multiplier berfungsi sebagai pengali frekuensi dasar untuk menghasilkan kecepatan akhir. Dengan mengelola ketiga aspek ini, kita bisa mengoptimalkan kecepatan komponen secara efektif untuk mencapai performa yang lebih tinggi.
Mengenal Komponen yang Bisa Dioverclock
Setelah memahami apa itu overclocking, penting juga untuk mengenali komponen-komponen yang umumnya menjadi fokus dalam proses ini. Overclocking di PC biasanya diterapkan pada komponen utama yang memiliki dampak signifikan terhadap performa perangkat. Berikut ini adalah beberapa komponen yang sering menjadi target overclocking.
CPU
CPU (Central Processing Unit) berfungsi sebagai 'otak' komputer yang bertanggung jawab untuk menjalankan semua perintah dalam sistem. Untuk menambah kecepatannya, kita bisa mengubah pengaturan frekuensi dasar (base clock) atau multiplier CPU. Dengan menambah base clock atau multiplier ini, CPU akan bekerja lebih cepat, sehingga membuat aktivitas komputasi terasa lebih mulus.
Misalnya, dalam gaming, overclocking pada CPU dapat meningkatkan frame rate sehingga memberikan pengalaman visual yang lebih responsif dan halus.
GPU
GPU (Graphics Processing Unit) juga sering menjadi pilihan untuk dioverclock, khususnya di kalangan gamer. Melalui overclocking GPU, kecepatan pemrosesan grafis dapat ditingkatkan, yang memungkinkan game berjalan lebih lancar dan detail grafis lebih jelas. Ini sangat bermanfaat untuk game dengan grafis intensif, karena overclocking GPU bisa meningkatkan frame rate, mengurangi lag, dan secara keseluruhan memperbaiki performa visual.
RAM
RAM atau Random Access Memory menyimpan data sementara yang sedang diakses oleh sistem, mempercepat proses data. Dengan melakukan overclocking pada RAM, kinerja sistem dapat terasa lebih cepat, terutama untuk aplikasi yang membutuhkan data besar. Overclocking RAM biasanya dilakukan dengan mengatur frekuensi atau timing RAM, yang akan berpengaruh pada kecepatan akses data dan respons keseluruhan sistem.
Baca juga: Hindari 5 Kebiasaan Buruk Ini Agar Laptop Tidak Mudah Rusak
Langkah-Langkah Umum Overclocking di PC
Overclocking adalah proses yang memerlukan perhatian dan ketelitian. Meskipun kamu sudah memahami apa itu overclocking, penting untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu diambil untuk melakukannya dengan benar. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang bisa diikuti untuk memulai overclocking.
Pemantauan Suhu Awal
Langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum memulai overclocking di PC adalah memantau suhu awal komponen. Hal ini sangat penting karena overclocking cenderung membuat komponen bekerja lebih keras, yang mengakibatkan peningkatan suhu. Dengan mengetahui suhu awal, kamu dapat membandingkannya dengan suhu setelah overclocking untuk memastikan komponen tidak terlalu panas.
Menambah Frekuensi Bertahap
Saat mulai meningkatkan performa melalui overclocking, lakukan penambahan frekuensi secara bertahap, sedikit demi sedikit. Cara ini mengurangi risiko overheating dan membantu menjaga stabilitas sistem, karena kenaikan frekuensi yang terlalu cepat dapat menyebabkan ketidakstabilan.
Peningkatan Voltase (Jika Diperlukan)
Untuk menjaga stabilitas sistem pada frekuensi yang lebih tinggi, terkadang kamu perlu menambah voltase pada komponen yang dioverclock, tetapi tetap dalam batas yang aman. Penambahan voltase membantu mendukung kecepatan tambahan, tetapi juga dapat meningkatkan suhu.
Sumber: Freepik
Uji Stabilitas Sistem
Setelah setiap penyesuaian, penting untuk menguji stabilitas sistem untuk memastikan bahwa perubahan tidak menyebabkan masalah. Gunakan aplikasi benchmark seperti Prime95 untuk CPU, 3DMark untuk GPU, atau MemTest86 untuk RAM. Jika muncul tanda-tanda ketidakstabilan, seperti freeze atau crash, turunkan sedikit pengaturan frekuensi atau voltase.
Pemantauan Secara Berkala
Overclocking di PC bukan proses yang selesai sekali coba, harus dilakukan pemantauan secara rutin untuk menghindari resiko overclocking di PC yang mungkin muncul. Setelah overclocking, pantau suhu dan performa komponen secara berkala, terutama saat menggunakan aplikasi berat. Jika suhu terlalu tinggi atau performa terasa tidak stabil, kamu mungkin perlu menurunkan pengaturan overclocking.
Overclocking memang menawarkan potensi peningkatan performa yang menarik bagi para pengguna PC. Setelah mengetahui apa itu overclocking serta berbagai manfaat yang ada, resiko overclocking di PC yang menyertainya juga tidak boleh diabaikan. Jika kamu ingin mendapatkan performa maksimal tanpa harus melalui proses overclocking yang rumit, memilih laptop berkualitas bisa menjadi solusi yang lebih aman dan praktis.
Di Eraspace, kamu dapat menemukan beragam pilihan laptop dengan spesifikasi tinggi yang cocok untuk kebutuhan gaming dan tugas berat tanpa harus mengkhawatirkan resiko overclocking. Untuk melihat berbagai laptop berkualitas ini, cukup kunjungi situs web eraspace atau unduh aplikasinya.
Selain itu, kamu juga akan mendapatkan poin MyEraspace yang dapat digunakan untuk pembelian di masa mendatang. Jadi, tunggu apalagi? Segera nikmati pengalaman berbelanja yang menyenangkan di Eraspace!
Baca juga: 7 Aplikasi yang Wajib Diinstal untuk Maksimalkan Kinerja Laptop