Sumber: The New York Times
Laptop yang tiba-tiba menjadi lemot pasti bikin frustrasi, apalagi jika kamu sedang bekerja atau belajar secara online. Apakah kamu pernah merasa waktu yang seharusnya produktif justru habis menunggu laptop yang bergerak lambat? Di tengah dunia yang serba cepat ini, perangkat yang lambat tentu bisa sangat menghambat.
Di era digital, laptop yang lemot tidak hanya mengganggu, tapi juga berdampak langsung pada efektivitas dan produktivitas harian kamu. Setiap detik yang terbuang untuk menunggu aplikasi terbuka atau file tersimpan bisa sangat mengesalkan, bahkan berpengaruh pada mood dan semangat bekerja.
Penting bagi kamu untuk mengetahui penyebab laptop lemot yang menjadi langkah awal untuk mengatasinya. Maka dari itu, simak penjelasannya berikut ini agar kamu dapat mengetahui apa saja penyebab laptop lemot.
Banyak Program Berjalan Secara Bersamaan
Salah satu penyebab laptop lemot yang paling umum adalah terlalu banyak program yang berjalan secara bersamaan. Saat kamu menyalakan laptop, seringkali ada aplikasi yang otomatis berjalan tanpa kamu sadari, seperti aplikasi chatting, program antivirus, atau bahkan update otomatis dari aplikasi lain.
Semakin banyak aplikasi yang aktif di background, semakin berat beban yang ditanggung laptop kamu. Ketika banyak program berjalan bersamaan, laptop harus membagi sumber daya seperti RAM dan CPU ke berbagai aplikasi tersebut. Akibatnya, performa laptop menurun dan terasa lebih lambat.
Untuk mengatasi masalah ini, kamu bisa menutup aplikasi yang tidak digunakan atau mengatur aplikasi apa saja yang boleh berjalan otomatis saat laptop dinyalakan. Cara lain adalah dengan masuk ke Task Manager (untuk pengguna Windows) atau Activity Monitor (untuk pengguna Mac) dan memantau aplikasi yang memakan banyak sumber daya.
Sumber: Freepik
Ruang Penyimpanan Penuh
Penyebab laptop lemot lainnya adalah ruang penyimpanan yang hampir penuh. Ketika ruang penyimpanan, baik itu hard disk atau SSD, terisi penuh, performa laptop akan menurun drastis. Hal ini terjadi karena sistem operasi memerlukan ruang kosong untuk bekerja dengan optimal, terutama untuk menyimpan file sementara dan cache.
Jika laptop kamu memiliki penyimpanan yang hampir penuh, coba lakukan pembersihan dengan menghapus file yang tidak diperlukan. Misalnya, file unduhan, file sementara, atau aplikasi yang sudah jarang digunakan. Kamu juga bisa mempertimbangkan untuk memindahkan file besar, seperti foto dan video, ke penyimpanan eksternal atau cloud storage.
Pastikan untuk selalu menyediakan ruang kosong setidaknya 10-20% dari kapasitas total penyimpanan agar laptop kamu tetap berfungsi dengan lancar.
RAM Tidak Mencukupi
RAM atau Random Access Memory adalah salah satu komponen penting dalam laptop yang berfungsi menyimpan data sementara saat laptop digunakan. Semakin besar kapasitas RAM, semakin banyak data yang dapat disimpan sementara, sehingga laptop bisa bekerja lebih cepat.
Namun, jika RAM pada laptop kamu tidak mencukupi, terutama saat kamu membuka banyak aplikasi sekaligus, maka laptop akan terasa lemot. Gejala dari RAM yang tidak mencukupi termasuk lag saat membuka aplikasi, delay ketika berpindah antar-tab di browser, atau bahkan laptop yang tiba-tiba hang.
Salah satu solusi dari penyebab laptop lemot ini adalah dengan menambah kapasitas RAM. Banyak laptop yang memungkinkan pengguna untuk meng-upgrade RAM sesuai kebutuhan. Jika kamu merasa laptop sering lemot saat multitasking, cobalah untuk menambah RAM agar kinerjanya lebih optimal.
Baca juga: Sejumlah Kelebihan Laptop Tipis untuk Dukung Mobilitas Tinggi
Virus atau Malware yang Menginfeksi Laptop
Tidak jarang penyebab laptop lemot adalah karena adanya virus atau malware yang menyusup ke dalam sistem. Virus atau malware ini bisa datang dari file yang diunduh, situs web yang tidak aman, atau bahkan dari USB yang terinfeksi. Efek dari infeksi ini bisa sangat bervariasi, mulai dari munculnya iklan pop-up, penurunan kecepatan sistem, hingga pencurian data pribadi.
Jika laptop kamu terasa lemot tanpa alasan yang jelas, ada kemungkinan virus atau malware sedang bekerja di balik layar. Pastikan kamu memiliki software antivirus yang terpasang di laptop dan lakukan pemindaian rutin untuk menghapus virus atau malware yang mungkin ada. Menggunakan antivirus yang andal bisa menjadi solusi praktis untuk mencegah penyebab laptop lemot karena infeksi virus.
Hard Drive Mengalami Kerusakan atau Usang
Hard drive yang sudah lama atau rusak juga bisa menjadi penyebab laptop lemot. Hard drive adalah komponen utama yang menyimpan semua data, dan seiring waktu, hard drive bisa mengalami penurunan performa, terutama jika sudah dipakai selama bertahun-tahun. Gejala hard drive yang usang atau rusak termasuk seringnya terjadi freeze, data yang tidak terbaca, atau laptop yang butuh waktu lama saat booting.
Jika kamu mengalami masalah ini, mungkin sudah saatnya untuk mengganti hard drive lama dengan SSD (Solid State Drive). SSD memiliki kecepatan baca dan tulis yang jauh lebih tinggi dibandingkan hard drive biasa, sehingga bisa meningkatkan performa laptop secara signifikan. Selain itu, SSD juga lebih tahan lama dan tidak mudah rusak karena tidak memiliki komponen bergerak.
Update Sistem Operasi atau Driver yang Tidak Teratur
Sistem operasi dan driver yang tidak diperbarui secara teratur bisa menjadi penyebab laptop lemot. Update sistem operasi dan driver seringkali berisi peningkatan performa, perbaikan bug, dan patch keamanan yang sangat penting untuk menjaga laptop agar tetap berjalan lancar.
Tanpa pembaruan ini, laptop bisa mengalami berbagai masalah, seperti program tidak berjalan optimal, koneksi tidak stabil, dan penurunan performa secara keseluruhan. Pastikan untuk selalu memeriksa pembaruan secara berkala, baik untuk sistem operasi maupun driver.
Untuk pengguna Windows, kamu bisa masuk ke Settings dan pilih Update & Security. Sementara untuk pengguna Mac, kamu bisa cek pembaruan di System Preferences. Dengan melakukan update secara rutin, kamu bisa mencegah penyebab laptop lemot dan menjaga keamanan data.
Sumber: Freepik
Suhu Laptop Terlalu Panas atau Overheating
Penyebab laptop lemot lainnya yang sering diabaikan adalah suhu laptop yang terlalu panas atau overheating. Laptop yang sering digunakan dalam waktu lama atau ditempatkan di permukaan yang tidak mendukung sirkulasi udara akan cenderung cepat panas. Ketika suhu laptop naik, sistem secara otomatis akan menurunkan performa untuk mencegah kerusakan pada komponen hardware.
Ciri-ciri laptop yang overheating termasuk kipas yang berputar kencang, bagian bawah laptop yang terasa panas, dan performa yang menurun drastis. Untuk mengatasi masalah ini, pastikan laptop kamu berada di permukaan datar dan keras yang memungkinkan sirkulasi udara. Kamu juga bisa menggunakan cooling pad atau membersihkan kipas laptop dari debu secara rutin agar tidak menghalangi aliran udara.
Terdapat beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab laptop lemot. Mulai dari banyaknya program yang berjalan di background, ruang penyimpanan penuh, Sebagai tindakan preventif, kamu bisa memilih untuk membeli laptop berkualitas, awet, dan pastinya anti lemot seperti Macbook. MacBook terkenal anti lemot dan lag berkat performa unggulnya yang stabil dan responsif. Kamu bisa mendapatkan Macbook berkualitas dan pastinya ori di Eraspace.
Belanja di Eraspace memungkinkan kamu mendapatkan banyak keuntungan. Kamu bisa mendapat promo diskon, gratis ongkir, dan poin MyEraspace yang bisa ditukarkan reward. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, temukan produk Macbook berkualitas dan anti lemot secara mudah hanya di Eraspace, sekarang.
Baca juga: Sejumlah Tips Mengatasi Masalah Laptop Cepat Panas