Kategori

Dikecam Mengutamakan Profit, Elon Musk Gugat OpenAI

Sumber: Freepik

Dituding adanya pelanggaran kontrak awal kesepakatan dengannya, Elon Musk gugat OpenAI. Dalam gugatannya, Musk beranggapan bahwa perusahaan telah mengabaikan misi awal pendirian dalam mengembangkan kecerdasan umum buatan alias Artificial Intelligence atau AI yang dikenal dengan produk chatbot ChatGPT demi kepentingan manusia.
 

Dikatakan bahwa OpenAI sedang memusatkan perhatian pada upaya mengkomersialisasikan penelitian dalam jenis kecerdasan buatan yang disebut Artificial General Intelligence atau AGI setelah menjalin kemitraan dengan Microsoft. Pada awalnya, misi asal dari startup AI ini yaitu untuk menjadi sebuah badan nirlaba yang memajukan kecerdasan buatan untuk kepentingan manusia, bukan untuk keuntungan finansial. 
 

Ketidaksesuaian antara tujuan awal pendirian OpenAI dan arah perubahan yang terjadi saat ini merupakan perbedaan yang mencolok. Meskipun Elon Musk seorang kontributor terbesar, ia menganggap bahwa OpenAI telah menyimpang dari tujuan utamanya. Dengan demikian, OpenAI digugat oleh CEO Tesla tersebut. Untuk informasi lebih lengkapnya, yuk simak penjelasannya berikut ini.
 

Kerjasama Elon Musk dengan OpenAI
OpenAI sebagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk kecerdasan buatan, salah satunya adalah ChatGPT, sebuah program kecerdasan buatan yang berbasis pemodelan bahasa. Dengan kemampuan teknologi kecerdasan buatan yang dimiliki, tak dapat disangkal bahwa respons yang diterima seringkali melampaui harapan, menunjukkan dampak yang signifikan dari inovasi dalam bidang ini.
 

Didirikan pada tahun 2015, OpenAI awalnya beroperasi sebagai badan nirlaba dengan modal sebesar 1 miliar dolar AS (sekitar 1 triliun dengan kurs saat ini). Dengan kemajuan teknologi AI saat ini, banyak sekali perusahaan yang memberikan modal awal, seperti Elon Musk, Peter Tiel (pemodal ventura), Reid Hoffman (pendiri LinkedIn), dan Sam Altman (CEO OpenAI sekarang). 
 

Lebih lanjut, kemitraan antara Elon Musk dengan Open AI menjadi kerjasama yang signifikan dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI). Musk terlibat dengan kapasitas OpenAI, termasuk pendukung utama dan penyandang dana. Selain itu, Elon Musk juga memiliki peran penting dengan tujuan mendukung dan pengembangan teknologi AI yang memberikan manfaat untuk manusia. 

Pada awal tahun 2018, Elon Musk memutuskan diri dari posisi dewan direksi OpenAI, suatu langkah yang diambil untuk menghindari potensi konflik kepentingan dengan perusahaannya, Tesla, yang juga tengah aktif mengembangkan teknologi kecerdasan buatan. Meskipun Musk tetap memberikan dukungan finansial dan strategis, namun kerjasama antara OpenAI dan perusahaannya tetap berlanjut, menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan teknologi AI yang inovatif.
 

Sumber : Freepik
 

Mengkhianati Kesepakatan
Elon Musk gugat OpenAI di Pengadilan San Fransisco dengan dasar perusahaan tersebut awalnya didirikan sebagai organisasi nirlaba. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa OpenAI mempertahankan fokusnya pada pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang aman untuk masyarakat. 

Namun, data lapangan menunjukkan bahwa OpenAI sebenarnya lebih berorientasi pada upaya komersialisasi teknologi kecerdasan buatan tersebut. Musk menuding perusahaan pembuat Gpt ini melanggar kesepakatan kontrak awal dengannya. Pasalnya, Elon Musk telah berperan dalam mendirikan OpenAI dan membantu dana mendanai startup pada saat itu. 

Namun, terdapat perjanjian antar keduanya untuk berpegang pada Funding Agreement dan bukan untuk mengkomersialkan melainkan memiliki tujuan untuk kepentingan manusia. Selain itu, ada kesepakatan berfokus untuk melawan ancaman persaingan dari google.  Selain itu, OpenAI, Inc. telah berkembang menjadi anak perusahaan yang secara efektif merupakan sumber tertutup bagi Microsoft, perusahaan teknologi terkemuka di dunia. 

Di bawah kepemimpinan dewan yang baru, fokus mereka bukan hanya pada pengembangan, tetapi juga penyempurnaan kecerdasan buatan umum atau Artificial General Intelligence untuk keuntungan maksimal bagi Microsoft, bukan untuk kepentingan manusia secara umum.
 

Baca juga : OpenAI Resmi Luncurkan ChatGPT Apps, Bisa Terima Perintah Suara 

Lebih lanjut lagi, munculnya tuduhan yang berkaitan dengan kemitraan antara OpenAI dengan Microsoft dalam pengembangan kecerdasan buatan umum (AGI). Spekulasi ini terus berkembang bahwa poin utama nya adalah demi kepentingan komersial Microsoft. Kontroversi ini seringkali muncul di dunia teknologi, dimana kepentingan bisnis selalu berbenturan dengan prinsip-prinsip etis dan kemanusiaan. 
 

OpenAI Membantah Tudingan Musk
Bersamaan dengan para eksekutifnya, OpenAI membantah tuntutan tersebut dengan memposting memo internal yang berisikan berbagai pernyataan pembantahan atas tuduhan Elon Musk. Dalam menghadapi ini, pihak OpenAI menilai bahwa CEO Tesla sekaligus pemilik Twitter hanya menyesal atas ketidakterlibatan dalam perusahaannya. 
 

Sambil menegaskan bahwa tuduhan yang dilontarkan tidak memiliki dasar kuat dan diperdebatkan secara teliti oleh tim hukum. Elon Musk gugat OpenAI melalui Pengadilan Tinggi California, menyatakan bahwa perusahaan yang mendirikan teknologi AI ini merespon melalui sebuah pernyataan resmi yang kuat.
 

Adapun mereka menegaskan komitmennya pada tujuan asli perusahaan yaitu mengembangkan kecerdasan buatan secara transparan untuk kepentingan masyarakat luas. Pernyataan ini mencerminkan tekad OpenAI untuk menjaga integritas mereka dan menegaskan pentingnya visi awal mereka dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam industri teknologi.
 

Sumber : Pexels
 

Masih dengan tudingan elon musk gugat Open AI, mengatakan bahwa perusahaan tersebut telah menerima dana investasi dari Microsoft sebesar US$13 miliar dalam beberapa tahun terakhir dan mempromosikan layanan AI kepada pengembang dan individu. Faktanya, Jason Kwon, Chief Strategy Officer OpenAI memberikan pernyataan bahwa perusahaan berkompetisi dengan Microsoft dan tidak beraliansi seperti yang dituduhkan Elon Musk 
 

Dalam kontroversi ini, OpenAI tidak hanya memberikan pembelaan diri terhadap tuduhan tentang kepentingan komersial, tetapi juga memberikan penjelasan tentang komitmen mereka terhadap tujuan awal dalam mengembangkan kecerdasan buatan yang memberika manfaat bagi masyarakat luas. 
 

Meskipun demikian, adanya perbedaan perspektif antara Musk dan OpenAI menonjol, namun fokus utama OpenAI tetap pada upaya mereka dalam menciptakan teknologi yang inovatif dan memberikan dampak positif bagi masyarakat secara keseluruhan.
 

Nah, itulah beberapa informasi dan fakta utama yang menjadi latar belakang dari pemberitaan yang sedang hangat mengenai Elon Musk gugat OpenAI. Meskipun masih belum ada kepastian terkait hasil gugatan tersebut, namun OpenAI telah memberikan respons dengan memberikan bantahan dan merilis pernyataan terkait tuduhan yang diajukan oleh Musk. 

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun proses hukum masih berlangsung, OpenAI telah aktif dalam menanggapi dan mengatasi kontroversi yang muncul Untuk kalian yang masih ingin mendapatkan informasi lanjutan, kalian bisa mengikuti pemberitaan untuk scroll artikel dengan perangkat smartphone yang memiliki spesifikasi canggih. 

Kamu bisa mendapatkan perangkat smartphone impian sesuai kebutuhanmu secara mudah di Eraspace. Disini, ada sejumlah pilihan smartphone yang canggih dari berbagai brand ternama. Bukan hanya itu, kamu juga berkesempatan mendapatkan sejumlah keuntungan berbelanja, seperti promo gratis ongkir, potongan diskon, serta masih banyak lagi. 

Jadi, tunggu apalagi? Segera dapatkan smartphone impianmu dengan mengunjungi situs resmi Eraspace atau download aplikasinya langsung. Yuk, segera ambil banyak keuntungan berbelanja khusus untuk kamu hanya di Eraspace, sekarang juga!

Baca Juga : Mari Eksplor Model AI Q-Star, Rilisan Terbaru dari OpenAI


Diunggah Pada : 15 Mar 2024 | Kategori NEWS
    COPYRIGHT © 2024 ERASPACE.COM ALL RIGHTS RESERVED.