Sumber: Getty Images via CNBC
Perusahaan Meta berencana membuat aplikasi pesaing Twitter. Kabar ini muncul sejak Elon Musk mengambil alih Twitter sepenuhnya dan membuat perubahan besar dalam personelnya. Kendati belum pasti apa nama media sosial Meta yang baru, sudah jelas bahwa mereka ingin mendominasi pasar media sosial berbasis teks.
Perusahaan Meta akan membuat media sosial baru ini sebagai decentralized social network seperti Mastodon. Artinya, data dan konten pengguna disimpan di blockchain dan server independen, bukan server terpusat yang dikendalikan oleh satu perusahaan. Jaringan sosial terdesentralisasi memberi pengguna lebih banyak kontrol dan otonomi. Individu dapat mengatur sendiri jejaring sosial mereka serta aturan mainnya.
Sebelum masuk lebih jauh ke penjelasan media sosial baru dari Meta, mungkin ada beberapa di antara kamu yang belum familiar dengan apa itu Perusahaan Meta. Yuk, simak profilnya di bawah ini!
Apa itu Perusahaan Meta?
Meta Platforms Inc. yang sebelumnya bernama Facebook Inc. adalah perusahaan penyedia solusi jejaring sosial, periklanan, dan wawasan bisnis. Meta Facebook memiliki visi membangun lingkungan virtual yang memungkinkan orang berinteraksi dan terhubung dengan teknologi. Proyek ambisius ini diberi nama Metaverse.
Perusahaan Meta diperkenalkan oleh Founder sekaligus CEOnya, Mark Zuckerberg, pada acara Connect 2021. Saat ini, Ia memegang saham terbesar di Meta, yakni senilai 13.6%. Zuckerberg memiliki pengaruh besar di perusahaan karena Meta menerapkan struktur dual-share. Artinya, para supervoter–biasanya terdiri dari founder dan pihak management, berhak atas multi suara untuk setiap saham yang dimiliki.
Melalui produk-produk utamanya seperti Facebook, Instagram, Oculus, Messenger, dan Whatsapp, apa itu Perusahaan Meta mampu menghubungkan orang-orang dengan keluarga, teman, dan rekan kerja mereka di seluruh dunia. Meta Facebook membantu pengguna menemukan produk dan layanan baru dari bisnis lokal dan global.
Dari sisi bisnis, Meta menjual advertising placements bagi pemasar untuk menjangkau orang berdasarkan berbagai faktor termasuk usia, jenis kelamin, lokasi, minat, dan perilaku. Perusahaan Meta memiliki business presence di banyak kontinen, meliputi seluruh Amerika, Eropa, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Pasifik. Sementara kantor pusat Meta Facebook berlokasi di Menlo Park, California, Amerika Serikat.
Baca juga: 5 Media Sosial yang Sempat Booming, Kini Sudah Jarang Dipakai
Platform Media Sosial Baru dari Meta Facebook
Kembali ke rencana peluncuran media sosial baru oleh Meta, proyek ini diberi nama kode P92. Platform media sosial yang baru oleh Meta Facebook akan dibuat berdiri sendiri, namun pengguna dapat log in dengan kredensial Instagram mereka. Strategi ini membantu Perusahaan Meta menarik para pengguna Twitter yang mencari alternatif setelah Elon Musk menguasai Twitter dan mengganti beberapa aturan situsnya.
Proyek P92 dipimpin oleh Kepala Instagram Adam Mosseri. Hingga saat ini, belum jelas sudah berapa lama Meta Facebook mengerjakan P92, termasuk apakah mereka sudah berpindah ke tahap pengembangan. Berdasarkan portal yang pertama kali memberitakan proyek P92, Moneycontrol, pekerjaan ini masih berstatus work in progress.
Meta Facebook dikabarkan akan mengadopsi penggunaan ActivityPub. Ia merupakan protokol jejaring sosial terbuka dan terdesentralisasi yang memberdayakan Mastodon dan beberapa platform media sosial lain.Lebih lanjut, menurut sumber yang diwawancarai Moneycontrol, Minimum viable product proyek P92 memungkinkan pengguna untuk broadcasting unggahan mereka ke orang-orang di server lain. Akan tetapi, belum pasti mereka bisa mengikuti dan melihat konten para pengguna di server lain.
Beberapa fitur lain yang akan ditawarkan pada versi awal meliputi tappable link in posts with preview seperti Twitter, biografi dan nama pengguna, lencana verifikasi, serta mengunggah gambar dan video. Meta juga akan menambahkan fitur pengikut dan suka, namun ketersediaan kolom komentar dan fitur pesan baru akan ditambahkan di kemudian hari.
Kelebihan Media Sosial Baru Perusahaan Meta
Pilihan Meta Facebook untuk membuat platform barunya sebagai jaringan sosial terdesentralisasi memberikan beberapa keuntungan bagi pengguna. Di antaranya memungkinkan pengguna menghindari kontrol terpusat atas konten dan penyensoran. Tidak ada otoritas pusat yang dapat menyensor konten atau membatasi akses pengguna ke platform.
Terkait data pengguna, jaringan sosial terdesentralisasi memberikan privasi dan keamanan yang lebih tinggi. Data tidak diatur oleh entitas tunggal dan tidak disimpan di server terpusat, meningkatkan perlindungan dari peretasan dan pengawasan. Data pengguna didistribusikan di beberapa server dan jaringan, sehingga lebih sulit bagi pihak ketiga untuk mengakses atau menyalahgunakan data.
Platform sosial tidak terpusat juga memungkinkan tumbuhnya komunitas yang lebih beragam dan inclusive. Ia terbuka untuk komunitas kecil dan terspesialisasi yang tidak dapat dilakukan pada platform besar dan terpusat. Memungkinkan orang-orang dengan minat atau latar belakang yang sama dapat terhubung dan berinteraksi dengan satu sama lain.
Karena tidak dikendalikan oleh satu entitas, media sosial desentralisasi tidak bergantung pada pendapatan iklan. Dengan ini, pengalaman onlinemu tidak terlalu komersial dan lebih berfokus pada komunitas. Kebanyakan media sosial terdesentralisasi saat ini mengadopsi cryptocurrency untuk membangun ekonomi mereka sendiri.
Keuntungan terakhir dari media sosial terdesentralisasi yakni meningkatkan inovasi. Pengguna dapat leluasa bereksperimen terkait ide dan teknologi baru tanpa dibatasi oleh aturan dan kebijakan otoritas pusat. Sebagaimana website Mastodon saling berkomunikasi dan interoperate. Pengguna bisa menyebut atau mengirim pesan kepada individu di situs web manapun selama mengetahui alamatnya.
Kekurangan Media Sosial Baru Perusahaan Meta
Kendati menjanjikan kebebasan berpendapat dan keamanan data pengguna yang lebih tinggi, media sosial terdesentralisasi juga memiliki sejumlah kekurangan. Pertama, karena tidak dikontrol oleh satu entitas, tidak ada otoritas pusat untuk memoderasi konten dan menegakkan aturan. Hal ini dapat mengakibatkan suasana kacau karena pengguna bebas mengunggah apapun tanpa takut terkena ban dan dihukum.
Kedua, jaringan media sosial tidak terpusat cenderung terfragmentasi dan sulit dinavigasi. Akibatnya, menyulitkan pengguna untuk menemukan dan terhubung dengan orang lain yang memiliki minat serupa. Hal ini dapat menimbulkan komunitas yang lebih kecil, kurang aktif, dan rasa keterasingan bagi penggunanya.
Ketiga, rawan terjadi masalah teknis sebagai akibat dari ketergantung mereka terhadap teknologi yang kompleks. Pengguna non-teknis kemungkinan sulit memahami dan menggunakannya. Keempat, mereka bergantung pada layanan pihak ketiga seperti layanan server dan decentralized identifier. Hal ini dapat menyebabkan risiko tambahan yang mungkin tidak ada pada platform terpusat.
Terakhir, media sosial terdesentralisasi relatif baru dan masih dalam tahap pengembangan. Oleh karenanya, mereka mungkin tidak menyediakan fitur dan pengalaman pengguna dengan tingkat sama dengan platform terpusat yang sudah mapan. Sehingga tidak terlalu menarik bagi pengguna yang terbiasa dengan kemudahan jaringan media sosial mainstream.
Nah, itu dia berita terkini dari Meta Facebook yang perlu kalian ketahui! Proyek media sosial baru dari Perusahaan Meta sangat ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak karena dikabarkan akan menyaingi Twitter dan Mastodon. Jika platform baru dari Meta ini diresmikan, apakah kamu juga tidak sabar untuk mendaftar? Simak terus website Eraspace untuk update beritanya, ya!
Jika kamu sedang mencari gadget andalan untuk menjadi content creator dan influencer media sosial, jangan lupa kunjungi website Eraspace ya! Daftarkan juga dirimu sebagai member myeraspace. Kamu bisa mendapatkan poin myeraspace pada setiap transaksi, kumpulkan poinnya, dan menukarkan poin tersebut pada transaksi berikutnya. Belanja barang di Eraspace pasti original, terpercaya, dan gratis ongkir!
Baca juga: Broadcast Channel, Fitur Instagram Terbaru Bagi Konten Kreator