Sumber: freepik
Berkembangnya dunia hiburan membuat orang tua wajib untuk memperhatikan dampak cerita horor ke anak. Cerita horor, dengan plot yang menegangkan dan unsur-unsur supranatural, seringkali menjadi hiburan bagi orang dewasa. Kisah-kisah seram, misteri, dan kejahatan ini dirancang untuk membangkitkan rasa takut dan adrenalin.
Namun, apa yang dianggap menghibur bagi orang dewasa, belum tentu demikian bagi anak-anak. Pikiran anak yang masih berkembang cenderung lebih sensitif terhadap hal-hal yang menakutkan. Anak-anak memiliki kecenderungan untuk mengingat dengan kuat pengalaman-pengalaman yang intens, termasuk adegan-adegan menakutkan dalam cerita horor.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur, kecemasan, dan fobia. Selain itu, cerita horor juga dapat memicu perilaku agresif atau mimpi buruk yang berkepanjangan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk bijak dalam memilih tontonan atau bacaan untuk anak-anak mereka. Yuk, simak dampak cerita horor ke anak berikut ini.
Mengganggu Jam Tidur Anak
Adegan-adegan menegangkan dan menakutkan dalam cerita horor dirancang untuk membangkitkan rasa takut dan ketegangan pada penonton. Namun, bagi anak-anak, paparan terhadap konten horor dapat menimbulkan dampak yang lebih serius. Penelitian menunjukkan bahwa menonton cerita horor dapat mengganggu pola tidur anak-anak.
Selain mengalami kesulitan untuk tidur setelah menonton, anak-anak juga sering mengalami mimpi buruk yang berulang. Hal ini dapat menyebabkan gangguan tidur jangka panjang yang berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka. Gangguan tidur akibat menonton cerita horor dapat memicu berbagai masalah kesehatan lainnya pada anak.
Kurang tidur yang kronis dapat menyebabkan kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan kinerja akademik. Selain itu, anak-anak yang sering mengalami mimpi buruk mungkin akan merasa cemas dan takut untuk tidur. Hal ini dapat mengganggu perkembangan emosi dan sosial mereka. Penting bagi orang tua untuk membatasi paparan anak-anak terhadap konten horor dan memilih tontonan sesuai usia dan perkembangannya.
Sumber: freepik
Mengakibatkan Gangguan Kecemasan pada Anak
Imajinasi anak-anak yang masih berkembang sangatlah kuat dan mudah terpengaruh oleh apa yang mereka lihat dan dengar. Ketika menonton cerita horor, anak-anak seringkali kesulitan membedakan antara dunia nyata dan dunia fantasi yang digambarkan dalam cerita. Adegan-adegan menakutkan yang mereka saksikan dapat tertanam kuat dalam pikiran mereka dan memicu kecemasan berlebihan.
Hal-hal yang sebelumnya dianggap biasa, seperti bayangan di dinding atau suara-suara di malam hari, tiba-tiba menjadi sumber ketakutan yang nyata bagi mereka. Ketakutan yang ditimbulkan oleh dampak cerita horor ke anak ada di berbagai aspek kehidupan. Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur, takut akan kegelapan, atau menghindari tempat-tempat yang dianggap menyeramkan.
Beberapa anak bahkan mungkin menolak untuk tidur sendirian atau meminta ditemani orang tua saat tidur. Kecemasan yang berkepanjangan ini dapat mengganggu perkembangan emosi dan sosial anak, serta menghambat kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memilih tontonan yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak-anak mereka.
Menimbulkan Fobia pada Anak
Paparan berulang terhadap konten horor pada anak-anak dapat memicu perkembangan fobia yang serius. Ketika anak-anak terus-menerus dihadapkan pada adegan-adegan menakutkan, otak mereka secara bertahap mengasosiasikan hal-hal tertentu dengan rasa takut.
Misalnya, anak sering menonton cerita horor tentang hantu mungkin mulai mengembangkan fobia terhadap kegelapan, tempat-tempat sepi, atau bahkan objek-objek yang dianggap menyerupai hantu. Fobia ini dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka dan membuat mereka merasa tidak nyaman di lingkungan yang seharusnya aman.
Fobia yang berkembang akibat paparan cerita horor tidak hanya terbatas pada masa kanak-kanak. Dalam beberapa kasus, fobia ini dapat bertahan hingga dewasa dan terus menimbulkan masalah. Orang dewasa yang pernah mengalami trauma akibat menonton cerita horor saat kecil mungkin mengalami kesulitan dalam mengatasi kecemasan yang terkait dengan situasi atau objek yang memicu fobia mereka.
Hal ini dapat membatasi aktivitas sosial mereka dan memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk melindungi anak-anak mereka dari paparan konten horor yang berlebihan.
Baca juga: 7 Rekomendasi Game Horor Durasi Singkat Paling Menyeramkan
Anak Mengalami Keterlambatan Kognitif
Selain emosional dan psikologis menjadi dampak cerita horor ke anak, hal ini bisa menghambat perkembangan kognitif mereka. Adegan kekerasan dan menakutkan yang sering muncul dalam cerita horor dapat memicu produksi hormon stres seperti kortisol dan adrenalin dalam jumlah yang berlebihan.
Peningkatan kadar hormon stres ini dapat mengganggu fungsi otak yang bertanggung jawab atas pembelajaran, memori, dan konsentrasi. Akibatnya, anak-anak yang sering menonton film horor mungkin mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran di sekolah dan mengalami kesulitan dalam mengingat informasi baru.
Paparan berulang terhadap konten horor dapat menciptakan lingkungan belajar yang tidak kondusif bagi anak-anak. Rasa takut dan kecemasan yang ditimbulkan oleh film horor dapat mengalihkan perhatian anak dari tugas-tugas belajar mereka. Selain itu, pikiran mereka yang dipenuhi oleh bayangan-bayangan menakutkan dapat mengganggu kemampuan mereka untuk fokus dan berkonsentrasi.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat berdampak negatif pada prestasi akademik mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membatasi paparan anak-anak terhadap konten horor dan menciptakan lingkungan yang aman dan tenang untuk belajar.
Sumber: freepik
Cara untuk Menghindari Memberikan Cerita Horor ke Anak
Sebagai orang tua, kita memiliki peran yang sangat penting dalam memilih tontonan yang sesuai untuk anak-anak. Dengan memberikan tontonan yang positif dan mendidik, kita dapat membantu anak-anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Sebaliknya, memaparkan anak-anak pada konten yang tidak sesuai usia dapat berdampak buruk pada perkembangan psikologis dan emosional mereka.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mengajak anak menonton film, ada baiknya untuk mempertimbangkan terlebih dahulu usia anak, minat mereka, serta konten yang terkandung dalam cerita tersebut. Dengan demikian, kita dapat melindungi anak-anak dari dampak negatif cerita horor dan memberikan mereka lingkungan yang aman dan nyaman untuk tumbuh. Adapun sejumlah cara menghindarinya bisa dilakukan dengan hal berikut:
- Pentingnya komunikasi dengan mengajak anak-anak berdiskusi setelah menonton film untuk mengetahui pemahaman mereka dan mengklarifikasi hal-hal yang mungkin membuat takut.
- Batasi waktu menonton dan pastikan anak-anak mendapatkan cukup waktu untuk beraktivitas fisik maupun sosial.
- Cari alternatif genre film lainnya karena ada banyak pilihan tontonan yang sesuai untuk anak-anak seperti film animasi, film keluarga, atau dokumenter.
- Jadilah contoh dengan menunjukkan ke pada anak-anak bahwa kamu juga selektif dalam memilih tontonan sehingga mereka akan lebih mudah meniru perilaku kamu.
Selain memilih tontonan yang tepat bagi anak, dampak cerita horor ke anak tentunya bisa terhindari dengan mudah. Apalagi jika kamu memastikan perangkat gadget yang digunakan memang sudah mumpuni untuk menghindari hal-hal tersebut. Kamu bisa memastikannya dengan membeli gadget secara online melalui Eraspace.
Apalagi, jika kamu jadi member MyEraspace kamu akan mendapatkan banyak promo dan penawaran menarik yang bisa kamu nikmati. Cara untuk menjadi member MyErapace mudah, cukup belanja di website maupun aplikasi resmi Eraspace pada iOS maupun Android.
Kamu akan diarahkan untuk menjadi member dan kamu bisa langsung nikmati berbagai promo menariknya. Yuk, lengkapi kebutuhan lifestyle kamu dengan gadget terbaik hanya di Eraspace, sekarang juga!
Baca juga: Hindari 7 Game Horor Menyeramkan Ini Jika Fobia Ruang Sempit