Sumber: Gelato
Pernah terpikir kalau hasil jepretan kamera yang selama ini hanya tersimpan di galeri ternyata bisa jadi ladang cuan? Di era digita seperti sekarang ini, makin banyak cara untuk mendapatkan side income atau pendapatan tambahan melalui internet. Salah satunya adalah dengan cara jualan foto di Shutterstock yang merupakan sebuah platform stok foto terbesar di dunia. Melalui Shutterstock, kamu bisa menjual karya fotografi terbaikmu dan menerima bayaran atau komisi dari Shutterstock.
Hanya dengan bermodalkan smartphone saja, kamu sudah bisa menghasilkan uang dari karya visual yang akan dicari oleh jutaan pengguna Shutterstock yang aktif mencari konten berkualitas setiap harinya. Meskipun peluang ini sangat terbuka lebar, masih sedikit orang yang mengetahui cara menjual hasil karya fotografinya ke Shutterstock. Nah, berikut ini ada sejumlah cara jualan foto di Shutterstock yang bisa kamu ikuti secara mudah.
Bikin Akun Kontributor di Shutterstock
Untuk bisa mulai menjual foto di Shutterstock, langkah pertama yang wajib dilakukan adalah mendaftar akun baru sebagai kontributor. Proses ini sebenarnya cukup sederhana dan tidak memerlukan waktu lama. Kamu hanya perlu mengunjungi situs resmi Shutterstock Contributor, lalu mengisi formulir pendaftaran dengan email aktif, nama lengkap, dan kata sandi. Setelah itu, kamu akan diminta mengunggah identitas resmi yang diperlukan.
Setelah akunmu terverifikasi, kamu sudah resmi menjadi bagian dari komunitas global fotografer dan kreator visual di Shutterstock. Di tahap awal ini, kamu bisa langsung mengunggah beberapa karya fotografi terbaikmu untuk dinilai. Shutterstock akan memeriksa apakah foto kamu memenuhi standar kualitas dan etika yang mereka tetapkan. Jangan khawatir, jika karya pertamamu belum lolos, kamu bisa mencoba lagi dan memperbaiki sesuai catatan yang diberikan.
Menjadi kontributor Shutterstock bukan hanya soal menjual foto, tetapi juga membangun kredibilitas sebagai kreator konten visual. Semakin cepat kamu menyelesaikan proses pendaftaran dan mulai aktif mengunggah karya, semakin besar peluangmu untuk dikenal dan mendapatkan penghasilan pasif yang stabil dari hasil jepretanmu sendiri.
Sumber: Shutterstock
Perhatikan Kualitas Konten Foto
Salah satu cara jualan foto di Shutterstock yang perlu kamu ketahui adalah memperhatikan kualitas konten foto. Shutterstock terbilang sangat ketat dalam menyeleksi foto yang masuk ke platform mereka. Oleh karena itu, pastikan foto yang kamu unggah memiliki resolusi tinggi, pencahayaan yang baik, dan tidak blur. Selain itu, hindari juga noise berlebihan atau komposisi yang kurang rapi yang bisa menyebabkan karya foto kamu ditolak.
Selain dari segi teknis, kamu juga perlu memikirkan nilai visual dan daya tarik konten. Shutterstock bukan hanya mencari foto yang bagus secara teknis, tetapi juga relevan dan punya potensi komersial. Misalnya, foto-foto dengan tema gaya hidup, pekerjaan modern, teknologi, makanan, hingga keberagaman budaya biasanya punya permintaan tinggi. Artinya, pastikan juga karya foto yang dijual bisa memenuhi kebutuhan target pembeli kamu, seperti untuk kebutuhan kampanye iklan, blog, ataupun desain grafis.
Baca juga: 5 Cara Jual Foto di Internet untuk Raih Potensi Untung Besar
Buat Akun Pembayaran Elektronik Internasional
Satu langkah atau cara jualan foto di Shutterstock yang cukup penitng adalah menyiapkan akun pembayaran elektronik internasional. Shutterstock memang akan memberikan komisi dari hasil penjualan foto penggunanya, tetapi kamu juga harus memiliki metode pembayaran ewallet yang bisa digunakan secara global, seperti PayPal, Payoneer, atau Skrill.
Proses pembuatan berbagai akun pembayaran elektronik tersebut umumnya cukup mudah dan bisa dilakukan secara online hanya dalam hitungan menit. Kamu hanya perlu mengisi data pribadi, verifikasi identitas, dan menghubungkan akun ke email yang aktif. Pastikan kamu memilih metode pembayaran yang sudah didukung oleh Shutterstock dan sesuai dengan kebutuhan serta domisili tempat tinggalmu.
Sumber: Shutterstock
Simak Ketentuan Konten yang Diunggah
Sebelum mengunggah hasil jepretan kamera kamu ke Shutterstock, pastikan kamu sudah memahami berbagai ketentuan konten yang berlaku di Shutterstock. Setiap platform stok foto profesional pastinya memiliki aturan atau ketentuan konten yang dapat diunggah di platformnya. Shutterstock sendiri tidak menerima jenis konten yang mengandung unsur kekerasan, pornografi, pelanggaran hak cipta, atau foto yang menampilkan orang tanpa model release.
Gunakan Judul dan Deskripsi yang SEO Friendly
Salah satu cara jualan foto di Shutterstock berikutnya dalah memastikan penggunaan judul dan deskripsi yang SEO Friendly saat sedang mengunggah foto ke Shutterstock. Meskipun kualitas visual jadi andalan utama, algoritma pencarian Shutterstock sangat bergantung pada teks untuk menampilkan hasil yang relevan kepada pembeli. Oleh karena itu, pastikan kamu menggunakan judul dan deskripsi foto yang SEO friendly sehingga target pembeli bisa lebih mudah menemukan karyamu.
Konsisten Upload & Bangun Portofolio
Konsistensi menjadi kunci utama jika kamu ingin sukses jualan foto di Shutterstock. Jangan hanya mengunggah beberapa foto lalu menunggu hasil instan karena menjual foto di Shutterstock membutuhkan komitmen jangka panjang. Semakin sering kamu upload foto dengan kualitas tinggi dan tema yang beragam, semakin besar peluangmu untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Selain soal jumlah, penting juga untuk membangun portofolio yang kuat dan terkurasi dengan baik. Artinya, kamu tidak sekadar menumpuk foto, tetapi menyusun koleksi karya fotografi yang memang merepresentasikan gaya, keahlian, dan ketertarikanmu. Selain itu, kamu juga bisa bereksperimen dengan berbagai kategori atau tema untuk memperkuat identitas unikmu di Shutterstock, seperti foto-foto bertemakan travel, makanan, lifestyle, atau bahkan foto dengan konsep abstrak.
Untuk mengunggah foto di Shutterstock kamu bisa masuk ke halaman “Upload Content” yang tersedia di dashboard kamu. Lalu unggah foto dengan cara menyeret dan melepaskan file foto ke jendela unggahan atau langsung memilih file dari perangkat laptop kamu.
Proses Review Karya Foto
Setiap foto yang kamu unggah ke Shutterstock tidak langsung tampil di galeri dan bisa dibeli begitu saja. Shutterstock akan menilai kualitas dan kelayakan konten foto kamu terlebih dahulu untuk memutuskan apakah karya fotografi kamu dapat diunggah. Proses review ini biasanya memakan waktu antara 1 hingga 3 hari kerja, tergantung pada antrean dan jumlah konten yang sedang diperiksa.
Dalam tahap review ini, editor akan mengecek sejumlah aspek teknis seperti ketajaman gambar, eksposur, noise, komposisi, hingga kesesuaian kata kunci dan deskripsi. Jika karya kamu diterima, statusnya akan berubah menjadi “Approved” dan langsung tampil di portofolio untuk siap dijual. Namun jika ditolak, Shutterstock juga akan memberimu alasan penolakan secara spesifik.
Nah, itu dia sejumlah cara jualan foto di Shutterstock yang bisa dilakukan untuk mendapatkan sumber side income baru. Namun, pastikan kamu melengkapi kebutuhan perangkat gadget terbaik yang mampu membantu menghasilkan jepretan foto dengan kualitas terbaik. Salah satunya adalah Gimbal Insta360 Flow Creator Kit yang mampu memastikan stabilitas jepretan gambar dan video kamu dengan bantuan algoritma AI.
Salah satunya adalah Deep Track 3.0 yang mampu melacak subjek secara akurat dengan lebih stabil dan jernih. Apalagi fitur Slow Motion Tracking yang disematkannya ini memungkinkan kamu untuk menghasilkan bidikan gerakan lambat dengan kestabilan luar biasa, bahkan pada frame rate tinggi.
Beruntungnya, kamu bisa membeli Gimbal Insta360 Flow Creator Kit dengan penawaran harga lebih terjangkau melalui Eraspace. Apalagi, belanja terasa semakin menyenangkan karena beraga promo menggiurkan yang bisa kamu pakai. Caranya mudah, cukup menjadi member MyEraspace dan nikmati berbagai keuntungannya. Yuk, lengkapi diri dengan gimbal stabilizer canggih hanya di Eraspace, sekarang juga!
Baca juga: 5 Hobi yang Menghasilkan Uang, Sampingan yang Menguntungkan