Sumber: adelgazarpro
Lari merupakan salah satu olahraga yang efektif untuk meningkatkan kebugaran fisik. Selain membantu membakar kalori dan memperkuat jantung, lari juga dapat meningkatkan mood dan energi kita. Namun, tidak semua pelari menyadari bahwa menjaga heart rate saat lari sangatlah penting. Memahami dan mengelola bahaya heart rate cepat saat lari sangat penting untuk menjaga agar latihan kamu tetap aman dan efektif.
Mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin timbul dari detak jantung cepat akan memudahkan kamu untuk membuat keputusan lebih baik tentang bagaimana berlari dengan aman dan mendapatkan manfaat maksimal dari olahraga. Lalu, seperti apa sejumlah bahaya yang dapat terjadi jika heart rate pelari terlalu cepat. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
Bahaya heart rate cepat cepat saat berlari yang pertama adalah meningkatkan risiko serangan jantung. Ketika jantung berdetak sangat cepat, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Jantung yang bekerja terlalu keras dalam waktu lama bisa memperburuk kondisi jantung atau bahkan menyebabkan masalah kesehatan baru.
Penderita penyakit jantung atau yang memiliki faktor risiko jantung harus lebih berhati-hati. Memantau detak jantung secara rutin dan tidak melebihi batas aman adalah salah satu cara yang efektif untuk menghindari masalah ini. Menggunakan alat seperti smartwatch yang memantau detak jantung secara real-time bisa sangat membantu.
Smartwatch berguna untuk kamu memantau detak jantung secara langsung dan membuat penyesuaian jika diperlukan, sehingga tetap berlari dengan aman dan menjaga detak jantung tetap dalam rentang yang sehat.
Sumber: medanta
Meningkatkan Risiko Dehidrasi
Ketika detak jantung meningkat, tubuh kita biasanya akan memproduksi lebih banyak keringat untuk mendinginkan suhu tubuh. Sayangnya, kehilangan cairan yang berlebihan ini dapat menyebabkan dehidrasi, yang gejalanya bisa sangat tidak nyaman, seperti rasa haus yang berlebihan, mulut kering, pusing, dan kelelahan.
Untuk menjaga agar tubuh tetap berfungsi dengan baik dan aman saat berlari, penting sekali untuk menghindari dehidrasi. Cara paling efektif untuk menghindari dehidrasi adalah dengan memastikan kamu minum cukup air sebelum, selama, dan setelah berlari. Dengan menjaga hidrasi yang baik, kamu tidak hanya membantu tubuh tetap berfungsi dengan optimal, tetapi juga mengurangi risiko kelelahan dan masalah kesehatan lainnya.
Cara paling efektif untuk menghindari dehidrasi saat berlari adalah dengan memastikan kamu minum cukup air sebelum, selama, dan setelah latihan. Dengan menjaga tubuh tetap terhidrasi, kamu membantu tubuh berfungsi baik dan mendukung performa. Hidrasi yang baik tidak hanya mencegah kelelahan dan kram otot, tetapi juga mengurangi risiko masalah kesehatan lainnya.
Risiko Overtraining Syndrome
Bahaya heart rate cepat saat lari berikutnya adalah Overtraining Syndrome. Detak jantung terus-menerus tinggi selama berlari bisa menjadi tanda bahwa tubuh sedang mengalami overtraining syndrome. Cleveland Clinic menjelaskan bahwa overtraining syndrome adalah kondisi ketika seseorang berolahraga terlalu sering atau terlalu intens dalam jangka waktu lama sehingga memberikan dampak negatif pada tubuh.
Gejala overtraining bisa terlihat dari kelelahan berkepanjangan, penurunan performa, gangguan tidur, dan perubahan mood. Overtraining dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, meningkatkan risiko cedera, dan mengurangi motivasi untuk berolahraga. Untuk menghindari overtraining, berikan tubuh waktu cukup untuk beristirahat dan pulih setelah latihan berat.
Jangan langsung berlari setiap hari, terutama saat kamu baru mulai mencoba olahraga berlari. Sebaiknya, atur jadwal dengan hari-hari istirahat atau latihan ringan agar tubuhmu bisa beradaptasi dan pulih dengan baik. Memberikan tubuh waktu untuk beristirahat sangat penting untuk pemulihan dan mencegah overtraining, yang bisa menyebabkan kelelahan, cedera, dan penurunan kinerja.
Baca juga: Intip 5 Rekomendasi Apple Watch Terbaik di Tahun 2024
Risiko Cedera Otot
Lanjut ke bahaya heart rate cepat saat berlari berikutnya berdampak besar pada bagian otot. Kompas menjelaskan bahwa, ketika jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya, aliran darah yang menuju otot mungkin tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi mereka.
Kondisi ini bisa menyebabkan kelelahan otot lebih cepat dari biasanya dan meningkatkan risiko cedera, seperti kram, tarikan otot, atau bahkan robekan otot. Ketika tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi, otot-ototmu akan lebih mudah mengalami stres dan kelelahan, yang dapat memperlambat proses pemulihan dan berdampak negatif pada performa lari kamu.
Untuk menjaga kesehatan otot dan mengurangi risiko cedera, lakukanlah pemanasan yang baik sebelum mulai berlari dan peregangan setelah selesai berlari. Hindari berlari terlalu cepat atau terlalu jauh dari kemampuan tubuhmu, serta dengarkan sinyal tubuh yang diberikan. Jika kamu merasa lelah, berikan tubuhmu waktu istirahat yang cukup.
Sumber: healthdigest
Risiko Heatstroke
Bahaya heart rate cepat saat lari yang terakhir adalah timbulnya risiko heatstroke. Alodokter menjelaskan bahwa heatstroke adalah kondisi medis serius di mana suhu tubuh meningkat secara drastis, seringkali mencapai 40°C atau lebih. Kondisi ini ditandai dengan berbagai gejala dan memerlukan penanganan segera untuk mencegah kehilangan kesadaran atau koma.
Gejala heatstroke biasanya terlihat dari kulit yang merah dan panas, pusing, mual, dan dalam kasus ekstrem, kehilangan kesadaran. Untuk mencegah heatstroke, hindari berlari di bawah sinar matahari langsung pada saat cuaca sedang panas. Pilih waktu berlari yang lebih sejuk, seperti pagi atau sore hari. Pastikan juga untuk tetap terhidrasi dengan baik dan menggunakan pakaian yang ringan serta bernapas untuk membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Nah, itu dia sejumlah bahaya heart rate cepat saat lari yang penting untuk dihindari. Sangat penting bagi kamu untuk selalu memantau dan mengelola detak jantung selama berlari. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan alat pemantau detak , menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, dan memberikan waktu istirahat yang cukup setelah latihan.
Jika kamu ingin memantau detak jantung dengan lebih akurat dan menjalani rutinitas lari yang aman, kamu bisa cek koleksi smartwatch yang menarik di Eraspace. Dengan smartwatch tepat, kamu bisa lebih mudah menjaga detak jantung tetap terkendali, berolahraga dengan lebih nyaman, dan tentu saja, mencapai target kebugaran yang kamu inginkan.
Di Eraspace, kamu bisa menemukan berbagai pilihan smartwatch yang sesuai dengan budget kamu seperti Garmin watch yan sudah didukung fitur kardiovaskular. Belanja juga jadi lebih praktis karena Eraspace hadir secara online dengan mengunjungi website resmi atau download aplikasinya di smartphone.
Dengan menjadi member MyEraspace, kamu juga bisa menikmati promo-promo eksklusif dan banyak keuntungan menarik lainnya. Jadi, tunggu apa lagi? Segera kunjungi Eraspace dan temukan smartwatch yang pas untuk kebutuhanmu sekarang juga!
Baca juga: 5 Tips Memilih Smartwatch yang Cocok dan Sesuai Kebutuhan