Kategori

Serangan Siber Bisa Diatasi dengan Penerapan Teknologi AI

Sumber: InterCoast CyberSecurity

Pernahkah kamu mendengar istilah cyber attack? Serangan siber atau cyber attack merupakan istilah tindak kejahatan yang dilakukan para peretas atau hacker dengan maksud merusak jaringan atau sistem komputer yang digunakan. Selain itu, serangan siber ditujukan untuk mencuri dan merampas data-data penting yang ada di dalam sistem database.

Serangan siber kerap terjadi pada negara, perusahaan, dan lembaga atau instansi lainnya terutama yang memiliki celah pada sistem keamanan sehingga data-data yang dimilikinya dapat diketahui dan digunakan peretas untuk kepentingan pribadi. Salah satu cara ampuh yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan serangan siber adalah pemanfaatan teknologi AI. Lalu, seperti apa peran teknologi AI dalam mengatasi permasalahan ini? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Sumber: AMT IT Solution

Data Serangan Siber di Indonesia
Setelah lama menghilang sejak 2020 usai membocorkan data suatu perusahaan marketplace, hacker Bjorka kembali menghebohkan Indonesia pada pertengahan 2022 lalu dengan kemunculannya menjual sejumlah data atau dokumen penting milik masyarakat bahkan orang-orang ternama yang ada di Indonesia.

Bahkan, data pribadi Orang Nomor Satu RI yaitu Presiden Jokowi dan Badan Intelijen Nasional pun turut terseret dalam permasalahan ini. Serangan siber dilakukan oleh hacker Bjorka yang tiba-tiba muncul kembali diketahui lantaran sistem keamanan database di Indonesia tidak cukup kuat. Dengan demikian, perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat kejahatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja.

Seperti yang telah kita rasakan hingga kini, teknologi memang memiliki peranan penting bagi seluruh masyarakat dalam menjalani berbagai aktivitas. Bahkan, pengaruhnya terbilang amat besar bagi seluruh sektor kehidupan dan operasional yang ada di negeri ini. Di balik dampak negatifnya, teknologi pun mampu digunakan untuk membantu melawan sejumlah kejahatan di era serba digital.

Sejak jaringan internet berkembang, angka serangan siber pun turut meningkat dan mengancam seluruh kalangan. Bahkan, di Indonesia sendiri kejahatan tersebut menembus angka 1,6 milyar pada 2021 lalu.  Meskipun demikian, angka itu bisa saja terus meningkat pada tahun berikutnya apabila sistem keamanan yang dimiliki tidak segera diperbarui.

Arifin Ritonga, seorang senior security consultant PT Internet Initiative Japan (IIJ) Global Solutions Indonesia menyatakan bahwa serangan siber atau cyber attack mulai memuncak dan melanda masyarakat global termasuk Indonesia pada saat gelombang pandemik Covid-19. Hal tersebut terjadi karena mulai diberlakukannya sistem Work From Home di berbagai instansi dan maraknya penggunaan teknologi kala itu.

Cakupan ancaman terhadap sistem yang dimiliki oleh sebuah instansi pun menjadi semakin luas pasalnya, sistem tersebut menjadi lebih leluasa terdistribusi yang mengakibatkan sistem keamanannya harus dipantau dan harus semakin kompleks. BSSN melaporkan, serangan siber yang terjadi di Indonesia paling banyak bukan dari luar negeri, melainkan dari dalam negeri.

Data tersebut dihimpun sejak 1 Januari s.d 7 September 2022 dengan total serangan 108 juta serangan. BSSN juga mencatat, serangan siber yang terjadi sepanjang tahun 2022 didominasi dari aktivitas malware dengan anomali trafik yang paling banyak. Aktivitas malware merupakan serangan yang berasal dari perangkat lunak yang mampu merusak sistem komputer atau jaringan sehingga membahayakan atau mengancam, pemilik perangkat. Lantas, apa saja bentuk-bentuk serangan siber atau cyber attack yang paling sering terjadi?

Baca juga: Rilis Versi Terbaru, Celah Keamanan WhatsApp Telah Diperbaiki

Jenis-Jenis Serangan Siber di Indonesia
Umumnya, ada lima bentuk serangan siber di Indonesia yang sering dilakukan seperti malware, SQL Injection, Phishing, Distributed Denial of Service atau DDoS, dan spoofing. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis dari serangan siber, di antaranya sebagai berikut:

Malware sebagai bentuk serangan siber yang sering kali terjadi berupa virus yang sengaja dikirim ke dalam komputer dan sistem jaringan untuk menghilangkan data penting di dalam database.

SQL Injection atau Structured Query Language Injection merupakan bahasa pemrograman untuk segala kebutuhan yang berhubungan dengan database sehingga pemrograman yang lemah menjadi sasaran empuk peretas alias hacker untuk memanipulasi dan mengambil data.

Phising sebagai salah satu serangan siber yang sering terjadi pada masyarakat awam khususnya jika tidak mengetahui bagaimana keamanan data dilakukan. Salah satunya jenis phising yang sering terjadi yaitu voice phising sebagai penipuan uang melalui sambungan telepon.

Distributed Denial of Service atau DDoS yang biasa menyerang situs web melalui trafik palsu sehingga website menjadi lambat dengan jangkauan serangan sangat luas dan lebih mengarah ke industri tertentu seperti e-niaga dan telekomunikasi.

Spoofing yang mirip dengan phising yaitu penipuan digital dengan melakukan penyamaran sebagai seorang pihak yang terpercaya atau resmi, lalu mengubah atau mengaburkan source IP untuk mengelabui korban.

Sumber: Texas A&M Engineering

Mengatasi Serangan Siber dengan Teknologi AI
Keamanan siber menjadi perhatian berbagai kalangan di seluruh dunia. Perkembangan teknologi digital yang semakin cepat dan canggih membuat berbagai kejahatan pun diciptakan secara canggih pula dalam melancarkan kejahatannya. Di era serba digital ini, para hacker tidak hanya mengincar perusahaan sektor perbankan saja, namun di banyak sktor seperti kesehatan.

Oleh karena itu, penerapan teknologi canggih menjadi pilihan dalam mengatasi permasalahan serangan siber. Salah satunya teknologi AI yang terus mengalami perkembangan sampai saat ini. Kecerdasan dari teknologi AI sendiri hampir setara kecerdasan manusia yang menjadikannya sangat diminati oleh berbagai kalangan untuk digunakan di berbagai hal. Lalu, bagaimana bisa teknologi AI bisa membantu menjaga sistem keamanan digital? Berikut cara yang dimaksud:

Mendeteksi Keamanan Secara Otomatis
Dengan kemampuannya yang dapat mendeteksi keamanan secara otomatis dan lebih cepat dibanding manusia, maka teknologi AI bisa menjadi partner bagi manusia untuk menjaga dan mendeteksi keamanan digital dari apa itu serangan siber maupun meminimalisir human error yang terjadi. Kecanggihan AI dapat mendeteksi dan menunjukkan berbagai resiko keamanan dengan cepat pada hal-hal yang mencurigakan.

Mampu Mengidentifikasi Kesalahan dengan Cepat
Kemampuannya bekerja dengan cepat menjadikan teknologi AI digunakan oleh para Web Developer untuk membantu mengidentifikasi kesalahan atau masalah yang mencurigakan pada system yang dibuat. Bahkan bisa dengan cepat mengidentifikasi penjahat siber pada situs atau sistem yang mereka kembangkan dalam hitungan detik.

Mampu Memberikan Keamanan Autentikasi
Teknologi AI mampu mendeteksi dan memantau jaringan secara real time sehingga bisa menjadi salah satu pilihan yang tepat sebagai lapisan keamanan backend karena mampu memperbaiki proses autentikasi ke tingkat yang lebih aman. Metode yang digunakan Ai pertama kali dalam melakukan keamanan autentikasi adalah dengan identifikasi fisik seperti pemindai sidik jari atau wajah pada telepon.

Demikianlah hal-hal yang dapat dilakukan AI dalam berperan mengatasi dan meminimalisir serangan siber yang terjadi. Kamu dapat lebih merasakan manfaat dari teknologi AI pada sebuah perangkat yang sudah memiliki fitur lengkap dengan dukungan AI. Selain itu, menemukan penerapan teknologi AI sendiri kini semakin mudah dilakukan.

Mengingat, banyak gadget yang didukung penerapan teknologi AI untuk menghindari penggunanya dari serangan siber. Apalagi kamu bisa mendapatkan banyak pilihan gadget secara online melalui Eraspace. Ada banyak pilihan gadget dari sejumlah merek ternama yang bisa dipilih sesuai bujet dan kebutuhan. Caranya dengan mengunjungi website resmi Eraspace atau download aplikasinya. Jadi tunggu apalagi? Yuk, temukan pilihan gadget impianmu secara mudah hanya di Eraspace, sekarang.

Baca juga: Simak Fitur dan Spesifikasi iPad Pro M2, Tablet Terbaru Apple


Diunggah Pada : 12 Mar 2023 | Kategori GADGET
    COPYRIGHT © 2024 ERASPACE.COM ALL RIGHTS RESERVED.