Kategori

Penipuan di Whatsapp dengan Modus Phishing yang Semakin Marak

Sumber: Capitecbank

Pada tahun 2023, jumlah pengguna WhatsApp mencapai 2,45 miliar orang di seluruh dunia. Hal ini mengukuhkan posisinya sebagai salah satu aplikasi pesan instan yang sangat diminati, termasuk di Indonesia. Namun, popularitas ini membuatnya menjadi sasaran empuk bagi pelaku penipuan online, terutama penipuan dengan metode phishing.
 

Bukan hanya itu, penipuan di WhatsApp ini juga melibatkan modus operandi yang mana penipu akan menyamar sebagai lembaga atau perusahaan tepercaya dengan tujuan mencuri informasi sensitif pengguna seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau data pribadi lainnya. Ancaman ini tidak hanya menimpa orang tua yang mungkin masih kurang terbiasa dengan teknologi modern, tetapi juga berpotensi menimpa mereka yang berusia muda.

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk sadar dan meningkatkan kewaspadaan ketika melakukan interaksi online. Lantas, apa itu phising? Lalu, apa langkah efektif yang bisa diambil untuk mengatasi penipuan di Whatsapp? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
 

Apa Itu Konsep Phishing di WhatsApp?
Phising merupakan salah satu jenis penipuan online yang wajib untuk diwaspadai. Cara kerja yang dilakukan phising ini adalah dengan membuat strategi penipuan yang melibatkan penyamaran sebagai entitas instansi atau lembaga terpercaya. Contohnya, penipu seringkali menyamar sebagai Bank dan mengirimkan pesan palsu kepada nasabah untuk meminta informasi sensitif.
 

Pesan-pesan palsu tersebut biasanya disampaikan melalui email, pesan WhatsApp, atau lainnya. Dalam phishing, penipu juga menggunakan teknik manipulasi psikologis dengan modus operandi untuk menimbulkan rasa urgensi atau ancaman pada korban. Mereka meniru instansi yang terpercaya dengan menggunakan logo dan tampilan yang serupa.
 

Phishing sering terjadi pada platform e-commerce, layanan streaming, perbankan, dan lainnya yang seringkali melibatkan transaksi keuangan. Melalui penyamaran seolah-olah berasal dari instansi resmi, pelaku phising mengelabui korban dengan menyuruh target penipuan memasukkan data pribadi mereka ke dalam situs web palsu yang terlihat meyakinkan.

Dengan cara ini, tentu penipu memiliki potensi keberhasilan yang tinggi untuk mencuri data pribadi korban. Penipuan online ini tentunya tidak memandang usia dalam melancarkan aksinya. Oleh karena itu, semua harus mewaspadai bahaya penipuan online dengan tidak membuka tautan yang tidak jelas asal usulnya.
 

Sumber: Github
 

Ketahui Penipuan Online dengan Metode Phising Melalui Pesan Teks
Setelah mengetahui apa itu konsep phishing, penting bagi kamu untuk mengetahui berbagai jenis penipuan phising terutama yang sering terjadi melalui pesan teks. Aplikasi WhatsApp merupakan salah satu yang sering menjadi tempat untuk dilakukannya modus kejahatan. Penipuan online yang terjadi di aplikasi ini seringkali menggunakan sebuah pesan teks dengan memancing korban meniru identitas teman dekat, lembaga terdaftar, atau organisasi resmi.
 

Selain melakukan penipuan di WhatsApp, pelaku phising juga melancarkan aksinya dengan trik mengirimkan pesan melalui email dan SMS. Pelaku akan mencoba mengarahkan korban ke situs web palsu dan mencoba mempengaruhi korban dengan tautan yang tampak menarik, seperti undangan pernikahan online atau penawaran promosi.
 

Dengan begitu, tidak heran jenis penipuan online melalui pesan teks ini selalu digunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Sebab, para penipu seringkali berhasil untuk menarik perhatian korban dan memanfaatkan kepercayaan mereka, sehingga membuat korban cenderung melakukan tindakan tertentu yang tentunya menguntungkan pelaku kejahatan.
 

Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk tetap waspada terhadap pesan-pesan yang mencurigakan dan tidak memberikan informasi pribadi secara sembarangan.
 

Baca juga: Hati-hati, 5 Modus Penipuan WA Terbaru Ini Siap Mengancam
 

Metode Operandi dalam Phising
Jenis penipuan online di Whatsapp melalui pesan teks seringkali mengadopsi metode operandi. Dalam metode ini, penipu akan menggunakan serangkaian taktik dan strategi untuk mengeksploitasi korban dan merampas informasi pribadi atau uang mereka. Selain itu, metode ini juga menggunakan pendekatan psikologis untuk memanipulasi korban melalui interaksi chatting, yang bertujuan untuk menciptakan rasa mendesak sehingga korban merasa terpaksa untuk bertindak dengan cepat.
 

Dengan begitu, penting bagi kamu untuk selalu waspada terhadap pesan teks yang mencurigakan dan tidak sembarangan memberikan informasi pribadi. Sebagai catatan, cara yang bisa kamu gunakan untuk mencegah bahaya penipuan online melalui pesan teks ini adalah dengan melakukan verifikasi keaslian pesan dengan sumber yang terpercaya sebelum mengambil tindakan apapun. Tentunya, ini menjadi cara efektif dan langkah yang bijaksana untuk menekan penipuan online.

BSSN Peringatkan Masyarakat Mengenai Penipuan WhatsApp Kian Meningkat
Dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat pada aplikasi pesan instan seperti WhatsApp, Badan Siber dan Sandi Nasional atau BSSN memberikan peringatan serius mengenai ancaman penipuan online. Lembaga tersebut mengungkapkan keprihatinan atas lonjakan kasus penipuan yang terjadi melalui platform tersebut.
 

Mengutip dari laman resmi BSSN, Publik dinilai harus berhati-hati terhadap pesan yang meminta pembaruan data pribadi atau menawarkan promosi yang tidak masuk akal dan jangan sekali-kali memberikan informasi pribadi ketika diminta melalui WhatsApp atau platform yang serupa. Lembaga tersebut juga menggambarkan contoh praktik penipuan di WhatsApp dengan metode phising.
 

Para penipu akan menyamar sebagai Bank dan meminta korban memberikan informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat email, password, dan PIN ATM. Setelah mendapatkan informasi tersebut, penipu dengan cepat mencuri dana atau data penting dari akun korban. Dengan begitu, hal tersebut menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan dalam berinteraksi online terutama mengingat taktik yang semakin canggih yang digunakan oleh para penipu.
 

Kamu sebagai pengguna berbagai aplikasi harus terus berhati-hati dengan melakukan pencegahan bahaya penipuan online demi melindungi diri dari bahayanya ancaman penipuan yang semakin berkembang dan mengkhawatirkan.
 

Sumber: Gizchina
 

Cara Mencegah Penipuan Online
Penipuan online tidak mengenal batasan usia, pekerjaan, atau jenis kelamin korban. Semua orang, tanpa terkecuali, rentan menjadi korban penipuan online. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu berhati-hati dan waspada saat memberikan atau menerima informasi dari orang yang tidak dikenal, terutama melalui internet.
 

Penting juga untuk diingat bahwa harus selalu memverifikasi kebenaran tentang segala informasi yang diterima di internet sebelum mengambil tindakan apapun. Ini termasuk memeriksa keaslian sumber informasi, mengevaluasi keabsahan situs web atau platform yang digunakan serta tidak mudah percaya pada tawaran atau promosi yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat diperhatikan untuk mencegah penipuan di Whatsapp, email, dan lainnya:
 

  • Hindari mengklik tautan pada pesan teks di Whatsapp, email, dan sebagainya.
  • Selalu waspada terhadap email, pesan singkat, dan platform lainnya yang mencurigakan dan tidak terdaftar.
  • Melakukan pengecekan rutin pada aktivitas akun Bank. Lalu, laporkan jika ada hal yang mencurigakan mengenai akun Bank.
  • Gunakan situs web yang terjamin atau terpercaya untuk memasukkan informasi pribadi, mencari informasi, berbelanja online atau lainnya.
  • Pasang perangkat lunak keamanan internet dan pastikan antivirus tetap diperbarui.
     

Sementara untuk cara mengantisipasi penipuan online oleh BSSN, di antaranya:

  • Gunakan sistem keamanan ganda dengan menerapkan verifikasi dua faktor (2FA) pada akun online.
  • Waspada saat mengakses tautan yang tidak dikenal.
  • Pastikan situs yang dikunjungi adalah situs resmi. Seperti saat mengakses ke situs web rekening Bank atau kartu kredit dengan mengetikkan URL langsung di peramban atau browser.
  • Selalu waspada terhadap pesan WhatsApp yang meminta pembaruan informasi pribadi atau menawarkan penawaran atau promo yang menggiurkan.
  • Hindari memberikan informasi pribadi melalui WhatsApp kepada siapapun yang memintanya.

Nah, itu dia penipuan online yang sering terjadi di sekitar. Salah satu yang populer adalah penipuan melalui Whatsapp. Sebagai catatan, jangan pernah remehkan berbagai modus penipuan yang bisa muncul melalui WhatsApp sebab, penipuan melalui aplikasi ini seringkali memakan banyak korban. Penipuan online yang sering terjadi adalah dengan teknik phising melalui undangan resmi instansi, pernikahan, dan lainnya.

Oleh karena itu, kamu harus waspada terhadap bahaya penipuan online yang mengintai. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengikuti beberapa cara pencegahan ataupun antisipasi penipuan online. Selain itu, pastikan selalu bahwa perangkat seperti smartphone memiliki tingkat keamanan yang canggih sehingga tidak mudah untuk diretas. Perangkat canggih tersebut dapat kalian temui di Eraspace

Dengan harga dan diskon menarik setiap bulannya, kamu sudah bisa mendapatkan smartphone dengan keamanan yang canggih. Gratis ongkir juga dapat kamu gunakan dengan syarat dan ketentuan berlaku. Apabila kamu bergabung menjadi member MyEraspace, kamu bisa mendapatkan keuntungan tambahan lainnya. Oleh karena itu, tunggu apalagi? Ayo tingkatkan perangkat mu untuk keamanan yang lebih handal dan beli di Eraspace sekarang juga!
 

Baca juga: Sejumlah Tips Membedakan Website Palsu agar Tidak Kena Tipu 


Diunggah Pada : 3 Mei 2024 | Kategori NEWS
    COPYRIGHT © 2024 ERASPACE.COM ALL RIGHTS RESERVED.