Sumber: freepik
Saat ini, media sosial bukan hanya tempat berbagi konten dan berinteraksi, namun juga menjadi lahan subur bagi penipuan. Berdasarkan data terbaru, kerugian akibat penipuan di media sosial telah mencapai angka triliunan, dan modus-modusnya semakin kreatif seperti memalsukan identitas public figure atau bahkan meretas akun media sosial official seperti lembaga atau institusi.
Kamu pasti penasaran apa saja modus scam media sosial yang saat ini banyak digunakan sehingga bisa menghindarinya. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir saat beraktivitas di media sosial karena sudah tahu bagaimana menghadapinya. Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Modus Penipuan di Akun Official
Salah satu modus scam yang banyak mengecoh netizen adalah penipuan di akun official. Operasi akan dimulai ketika komplotan penipu meretas akun resmi lembaga atau yayasan terpercaya seperti kampus, sekolah, atau yayasan sosial. Akun yang diretas biasanya telah memiliki follower dengan jumlah yang masif.
Lalu, penipu akan mengunggah postingan yang menggiurkan seperti tebus cepat barang mewah dengan harga murah, atau giveaway palsu dengan persyaratan tertentu. Kredibilitas akun yang selama ini dibangun akan dengan mudah mengecoh para followers yang telah mengikuti akun tersebut dari lama.
Padahal, akun tersebut sudah diretas oleh komplotan penipu. Untuk meyakinkan korban, penipu juga membuat alibi yang cukup masuk akal. Meskipun harga yang ditawarkan murah, penipu mencantumkan alasannya seperti mendapatkan funding dari organisasi ternama.
Alibi lain yang digunakan adalah donasi kemanusiaan sehingga membuat netizen berhati baik mudah terkecoh. Penipu memanfaatkan kepercayaan pengguna terhadap akun tersebut untuk menawarkan hadiah besar, meminta data pribadi atau bahkan meminta sejumlah uang kecil dengan dalih “administrasi”.
Untuk menghindari modus penipuan di sosmed dengan jenis ini, kamu harus aware mengenai ciri-ciri giveaway palsu dari akun resmi yang diretas. Salah satu ciri yang paling mencolok adalah adanya permintaan biaya tertentu kepada peserta. Giveaway yang asli tidak akan membebankan biaya apapun kepada peserta, baik itu biaya pendaftaran, biaya administrasi, maupun biaya pengiriman hadiah.
Sumber: Instagram Innovillage
Selain itu, ketimpangan harga yang jauh di bawah pasaran juga menjadi indikasi yang kuat. Selain dua ciri di atas, ada ciri lain yang perlu kamu perhatikan, yaitu tidak adanya pengumuman resmi mengenai giveaway tersebut di situs web atau platform resmi akun yang bersangkutan.
Giveaway yang sah biasanya akan diumumkan secara terbuka melalui kanal resmi seperti website, media sosial, atau email. Jika kamu tidak menemukan informasi tentang giveaway tersebut di sumber-sumber lain, maka kamu perlu waspada. Selain itu, perhatikan juga akun media sosial yang menyelenggarakan giveaway.
Ciri paling mencolok dari giveaway palsu adalah adanya batasan waktu yang sangat singkat. Akun resmi biasanya menyelenggarakan giveaway dengan tujuan mendapatkan engagement media sosial. Dengan begitu, tenggat waktu yang diberikan cukup lama berkisar antara satu sampai dua minggu.
Berbeda dengan giveaway palsu yang dibuat oleh penipu. Karena mereka meretas akun resmi, sehingga mereka tidak memiliki banyak waktu sebelum pihak pemilik akun menyadari dan melakukan tindakan. Sehingga, tenggat waktu yang diberikan untuk giveaway biasanya sangat singkat mulai dari 15 hingga 20 menit.
Pembatasan waktu yang singkat juga berfungsi untuk mempengaruhi aspek psikologis korban. Tenggat waktu yang sedikit membatasi korban untuk melakukan riset dan berpikir secara objektif. Memunculkan ketakutan korban akan kehilangan kesempatan keuntungan yang dijanjikan seperti barang mewah setengah harga atau hadiah giveaway.
Salah satu contoh kasus modus scam di sosmed dengan skema ini terjadi beberapa waktu lalu pada akun resmi perlombaan milik Telkom University bersama Innovilage. Melalui satu postingan, penipuan ini telah berhasil mengecoh hingga menyebabkan kerugian jutaan rupiah. Dilansir dari postingan instagram @Innovilage pada tanggal 22 Oktober, pihak berkaitan telah menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan mengingatkan followers lain untuk tetap waspada.
Baca juga: 7 Modus Penipuan Facebook yang Penting untuk Dihindari
Catfishing: Scam Menggunakan Identitas Public Figure
Modus berikutnya adalah catfishing, di mana penipu menggunakan identitas palsu atau meniru identitas orang yang kamu kenal, misalnya teman, keluarga, atau bahkan influencer terkenal. Penipu akan menghubungi kamu dan menawarkan investasi atau bisnis cepat kaya.
Salah satu kasus modus scam di sosmed jenis ini yang sedang trending adalah penipuan investasi yang menjanjikan keuntungan berlipat ganda dalam waktu beberapa jam saja. Dilansir dari Podcast Raditya Dika berjudul “Tutorial Biar Gak Kena Tipu” Rivan Kurniawan menjelaskan modus scam di medsos yang mengatasnamakan dirinya.
Penipuan berkedok investasi ini menawarkan keuntungan hingga 25x lipat hanya dalam waktu setengah hari. Penawaran ini sangat tidak masuk akal jika dibandingkan dengan investasi saham resmi yang mana return nya hanya berkisar 6 sampai 10% per tahun. Meski begitu, banyak orang yang percaya dan terkecoh dengan modus scam di medsos ini dan mengalami kerugian hingga puluhan juta.
Setelah korban melakukan transfer untuk investasi, beberapa jam kemudian penipu menghubungi untuk memberikan keuntungan seperti yang dijanjikan di awal. Namun sebelum keuntungan itu diberikan, korban diminta untuk melakukan transfer sebesar 25% dari jumlah keuntungan sebagai jasa investasi.
Hal ini sangat tidak masuk akal dikarenakan jasa dibayarkan di muka bahkan sebelum keuntungan diterima. Namun banyak orang terkecoh dikarenakan takut tidak dapat melakukan pencairan. Tidak sampai disitu, penipu juga meminta uang tambahan untuk pencairan sebagai biaya administrasi dari otoritas jasa keuangan (OJK) agar keuntungan investasi dapat dicairkan.
Melalui skema penipuan berlapis ini, penipu dapat mengeruk keuntungan berlipat ganda. Salah satu senjata yang digunakan oleh penipu adalah identitas public figure, seperti Pak Rivan, seorang pakar investasi yang pernah diulas dalam podcast Raditya Dika. Penipu bahkan membuat KTP palsu untuk meyakinkan korban agar melakukan transfer uang.
Untuk mengatasi modus scam di sosmed seperti ini kita harus lebih bijak dalam melakukan verifikasi informasi dan tidak mudah tergiur oleh keuntungan instan yang dijanjikan. Jangan terburu-buru melakukan transaksi, pastikan keaslian identitas terlebih dahulu.
Modus Menawarkan Centang Biru
Modus scam di medsos lain yaitu penipuan yang mengiming-imingi pengguna dengan centang biru Instagram. Centang biru, yang menandakan akun terverifikasi, menjadi simbol status dan kepercayaan di dunia digital. Banyak pengguna Instagram yang menginginkan centang biru untuk meningkatkan kredibilitas dan jangkauan akun mereka.
Pelaku penipuan memanfaatkan keinginan ini dengan menawarkan layanan centang biru dengan harga yang sangat murah atau bahkan gratis. Meta sendiri telah mematok harga sekitar Rp 130.000,00.- per bulan untuk mendapatkan centang biru. Korban yang tergiur kemudian diminta untuk memberikan informasi pribadi atau bahkan akses ke akun mereka, yang kemudian disalahgunakan oleh pelaku.
Sumber: Youtube Raditya Dika
Modus penipuan centang biru biasanya dimulai melalui DM Instagram atau komentar di akun Instagram korban. Pelaku akan menawarkan jasa untuk mendapatkan centang biru dengan iming-iming proses yang cepat dan mudah. Setelah korban tertarik, pelaku akan meminta korban untuk melakukan pembayaran atau memberikan informasi pribadi.
Setelah uang atau data diberikan, pelaku akan menghilang tanpa memberikan layanan yang dijanjikan. Untuk menghindari menjadi korban penipuan centang biru, penting bagi pengguna untuk selalu waspada dan tidak mudah percaya dengan penawaran yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
Ingatlah bahwa centang biru hanya bisa didapatkan melalui proses verifikasi resmi dari Instagram dan tidak ada pihak ketiga yang dapat memberikan layanan tersebut. Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau password akun kamu kepada siapapun, kecuali pihak Instagram secara resmi.
Selain itu, selalu periksa reputasi akun yang menawarkan jasa centang biru sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan mereka. Di era digital ini, modus penipuan di media sosial semakin canggih dan kreatif. Dari peretasan akun resmi, hingga penipuan identitas.
Para penipu selalu mencari celah untuk menipu calon korban yang lengah. Pastikan untuk selalu waspada dan berpikir dua kali sebelum melakukan transaksi atau memberikan informasi pribadi. Jaga diri kamu dan hindari modus-modus di atas agar tidak menjadi korban penipuan di media sosial. Pastikan kamu menggunakan smartphone dengan keamanan canggih untuk menghindari modus scam di medsos.
Dapatkan berbagai pilihan smartphone dengan harga terbaik hanya di Eraspace. Apalagi, sedang ada promo dan penawaran menarik yang bisa kamu nikmati ketika menjadi member MyEraspace. Caranya mudah, cukup belanja di website maupun aplikasi resmi Eraspace pada iOS maupun Android dan pilih perangkat favoritmu. Yuk, Temukan gadget dengan keamanan terbaik hanya di Eraspace!
Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Online yang Mengatasnamakan Eraspace