Kategori

Alasan Prediksi Serangan Siber AI Meningkat Hingga Akhir 2023

Sumber: Bleeping Computer

Perkembangan AI atau Artificial Intelligence yang semakin pesat ternyata tidak hanya mampu memberikan dampak positif saja, tetapi juga membawa ancaman buruk terhadap kehidupan manusia. Perusahaan keamanan identitas global CyberArk baru saja membagikan hasil laporan terkait tren serangan siber AI yang diberi judul 2023 Identity Security Threat Landscape Report. Dalam laporannya itu, CyberArk turut memperingatkan sejumlah hal yang harus diwaspadai.

Laporan tersebut dibuat dari hasil survei yang dilakukan terhadap 2.300 pembuat kebijakan keamanan siber publik dan swasta. Disebutkan sebanyak 93 persen tenaga profesional keamanan siber turut mengkhawatirkan serangan siber AI dengan penyebaran malware. Mengejutkannya, sebanyak 86 persen responden mengklaim telah mengalami serangan ransomware dalam setahun terakhir. 

Terlebih lagi perkembangan AI juga membuat tren serangan siber yang terjadi belakangan ini semakin mengkhawatirkan. Menurut sejumlah peneliti keamanan siber, kecanggihan teknologi AI disebut dapat digunakan untuk melancarkan serangan siber yang lebih buruk. Serangan siber AI pun diprediksi akan semakin meningkat hingga akhir tahun 2023 ini. Lantas, apa saja alasan di balik peningkatan serangan siber AI ini? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Sumber: ZDNet

Perusahaan IT Belum Siap Mengamankan Data Sensitif
Salah satu alasan yang turut mempengaruhi perkembangan tren serangan siber adalah keamanan data perusahaan itu sendiri. Perkembangan teknologi AI yang pesat ternyata tidak dibarengi dengan kesadaran instansi publik dan swasta untuk meningkatkan keamanan datanya. Dari laporan CyberArk, sebanyak 63 persen responden mengaku belum memiliki pengamanan data yang cukup kuat terhadap karyawan yang memiliki akses ke data sensitif.

Selain itu, sebanyak 59 persen responden tidak mampu melindungi data sensitif milik perusahaan terhadap serangan siber yang muncul dari software supply chain provider. Ada sebanyak 67 persen yang bergerak di sektor energi, minyak, dan gas yang tidak mampu menghentikan serangan bertipe ini. Masalahnya, sudah banyak prediksi serangan siber AI melalui penyebaran malware seiring banyaknya perusahaan yang bermigrasi ke layanan cloud.

Tren Migrasi ke Layanan Cloud Bikin Rentan Keamanan Data
Alasan lain di balik peningkatan serangan siber AI adalah tren migrasi perusahaan ke layanan cloud supply chain. Seperti dilaporkan perusahaan keamanan siber global Palo Alto Networks, banyak perusahaan mulai mengadopsi layanan arsitektur cloud native. Jenis layanan ini dibangun di atas paket kode yang begitu banyak dan bergantung kepada kode open source. Ketergantungan terhadap kode open source inilah yang justru membawa kerentanan tersendiri.

Terlebih lagi serangan siber kerap memanfaatkan tenaga yang mengelola konstruksi kode open source sehingga memudahkan penyusupan ke dalam organisasi lewat pembaruan software package. Tidak heran kalau dalam riset terbaru yang dilakukan Palo Alto Networks, sebanyak 37 persen organisasi memprediksi peningkatan terbesar serangan siber berbentuk serangan software supply chain.

Tren migrasi layanan cloud native ini tentu membawa kerentanan baru terhadap serangan siber AI. Para pelaku kejahatan siber dapat memanfaatkan teknologi AI untuk melancarkan serangan software supply chain secara lebih mudah. Oleh karena itu, ada baiknya organisasi mulai menerapkan sistem keamanan data yang jauh lebih aman, seperti pengamanan berbasis software as a service.

Baca juga: Ransomware Wannacry, Cyber Attack yang Gemparkan Dunia di 2017

AI Bisa Ciptakan Malware Berbahaya Dalam Beberapa Jam Saja
Salah satu kekhawatiran dari perkembangan pesat AI adalah dampak buruk yang ditimbulkannya terkait kejahatan siber. Teknologi chatbot berbasis AI yang sudah sering kita gunakan seperti ChatGPT ternyata juga menyimpan sisi buruknya sendiri. Berita terbarunya, seorang peneliti keamanan ForcePoint, Aaron Mulgrew dikabarkan telah mampu menciptakan malware dengan menggunakan ChatGPT.

Sebelumnya, OpenAI dikabarkan telah memberikan perlindungan untuk mencegah ChatGPT menghasilkan kode berbahaya. Namun, secara mengejutkan Aaron Mulgrew diberitakan berhasil meminta ChatGPT untuk menghasilkan exploit zero day yang mampu mencuri data pribadi korban. Bahkan, malware buatan ChatGPT tersebut mampu menghindari proses scanning semua aplikasi antivirus.

Lebih mengejutkannya lagi, malware buatan ChatGPT diciptakan hanya dalam beberapa jam saja. Penemuan tersebut tentu menjadi bukti potensi ancaman berbahaya yang dihadirkan teknologi AI. Hanya dengan bantuan teknologi ChatGPT yang dapat diakses siapapun, malware berbahaya dapat diciptakan tanpa perlu memiliki pengalaman coding sama sekali.

Sumber: Forbes

Modus Serangan Siber Lewat Internet of Things
Internet of Things atau IoT menjadi salah satu medium serangan siber yang diprediksi akan terus meningkat beberapa waktu ke depan. Pada 2000 lalu, lembaga riset siber CISSReC menyebutkan bahwa serangan siber menggunakan IoT akan terus meningkat dan semakin berbahaya. IoT memiliki keunggulan tersendiri lantara memungkinkan terhubungnya sebuah perangkat dengan perangkat lainnya.

Hal itulah yang kemudian menjadi celah besar bagi para pelaku kejahatan siber untuk dapat menyusup masuk ke jaringan bisnis. Banyaknya perangkat yang saling terhubung menciptakan peluang tersendiri untuk membajak perangkat. Apalagi keberadaan IoT dapat menjadi semakin cerdas berkat dukungan teknologi AI.

Belum Ada Regulasi, AI Bisa Ciptakan Tren Hoaks Berkelanjutan
Tidak dapat dipungkiri kalau algoritma sosial media dijalankan sedemikian rupa sehingga pengguna bisa mendapatkan rekomendasi tampilan konten yang hanya sesuai dengan interest-nya saja. Namun, di sisi lain, hal itu juga membawa dampak buruk karena tidak mampu menampilkan informasi berimbang yang mungkin tidak sesuai dengan interest pengguna.

Dilema algoritma sosial media inilah yang diprediksi akan semakin diperburuk dengan pesatnya perkembangan teknologi AI. Hingga perkembangan teknologi AI terkini, tindak kejahatan semakin dipermudah dengan kehadiran berbagai teknologi AI Generator yang dapat memanipulasi foto, video, hingga wajah asli seseorang. Dukungan AI Generator dapat dimanfaatkan untuk melakukan serangan siber berbasis AI dalam bentuk penyebaran hoax news.

Terlebih lagi hingga kini di sebagian besar negara belum memiliki aturan atau regulasi khusus yang mengatur masalah teknologi AI. Kehadiran regulasi setidaknya dapat meminimalisir dan mencegah dampak buruk yang dihadirkan dari teknologi AI. Oleh karena itu, kamu harus terus waspada dengan tipe serangan siber AI yang satu ini.

Sejumlah serangan siber AI di atas tentu mendatangkan kekhawatiran buat kita semua. Namun bagaimanapun, perkembangan teknologi AI juga turut membawa dampak positif, termasuk dalam mencegah serangan siber itu sendiri. Melalui sistem keamanan data dengan dukungan teknologi AI, serangan siber dapat diminimalisir dan bahkan dicegah sedemikian rupa.

Kamu juga dapat lebih merasakan manfaat dari teknologi AI ini dengan memilih perangkat gadget yang sudah memiliki fitur lengkap dengan dukungan AI. Beruntungnya, kamu bisa mendapatkan perangkat gadget canggih yang sesuai dengan kebutuhan dan bujet melalui Eraspace. Di Eraspace, ada banyak pilihan gadget canggih dari berbagai merek ternama yang mampu melengkapi kebutuhan produktivitas kamu.

Apalagi saat ini Eraspace juga sedang merayakan ulang tahunnya dengan menyelenggarakan event Eraversary 2023. Kamu bisa “Menang Banyak, Segampang Itu!” hanya dengan memainkan game Eraversary yang menawarkan banyak hadiah menarik dan promo spesial. Hanya dengan bermain game Eraversary tanpa undian apapun, banyak promo berbelanja dan hadiah menarik yang menanti kamu.

Caranya, kamu perlu mendaftarkan akun member MyEraspace terlebih dahulu lewat website resmi Eraspace atau download aplikasinya. Tunggu apalagi? Yuk, segera tingkatkan keamanan data kamu melalui perangkat gadget berteknologi AI terkini yang bisa kamu dapatkan di Eraspace sekarang juga!

Baca juga: Serangan Siber Bisa Diatasi dengan Penerapan Teknologi AI


Diunggah Pada : 23 Agt 2023 | Kategori TECHNOLOGY
    COPYRIGHT © 2024 ERASPACE.COM ALL RIGHTS RESERVED.