Sumber: 103.7 FM
Setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat Indonesia turut merayakan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia dengan berbagai kegiatan menarik dan unik yang selalu ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Ada berbagai tradisi unik 17 Agustus yang dilakukan dengan penuh suasana meriah di berbagai daerah masing-masing, seperti tradisi Obor Estafet di Semarang, Lomba Dayung di Banjarmasin, hingga tradisi Pacu Kude di Aceh.
Bukan hanya berfungsi sebagai hiburan, beragam tradisi 17 Agustus tersebut turut mencerminkan keunikan dan budaya daerahnya masing-masing. Sebagian tradisi unik yang ada mungkin jarang dan bahkan belum pernah kamu dengar langsung. Nah, berikut ini sejumlah tradisi unik 17 Agustus di Indonesia yang diselenggarakan untuk memeriahkan peringatan HUT Kemerdekaan RI. Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Barikan di Malang
Salah satu tradisi unik 17 Agustus yang turut diselenggarakan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI adalah tradisi Barikan di Malang. Tradisi Barikan merupakan acara syukuran yang biasanya dilakukan oleh masyarakat Malang di sebuah jalanan atau lapangan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Acara 17 Agustus ini dimulai dengan melakukan doa bersama serta diikuti dengan pembagian nasi tumpeng dan beragam hidangan tradisional.
Selain itu, tradisi Barikan ini biasanya dilakukan pada tanggal 16 Agustus malam dan diadakan di setiap kampung masyarakat. Bukan hanya berisi hidangan saja, tradisi ini juga turut diikuti dengan acara doa bersama, renungan Hari Kemerdekaan, hingga menyanyikan lagu kebangsaan. Hal itu sendiri dilakukan sebagai wujud rasa syukur sekaligus ajang silaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan di tengah lingkungan masyarakat.
Sumber: Pariwisata Indonesia
Lomba Dayung di Banjarmasin
Di Banjarmasin, masyarakatnya memiliki cara tersendiri untuk merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus yang juga turut menarik perhatian wisatawan luar kota hingga mancanegara, yakni melalui Lomba Dayung. Hal ini tidaklah mengherankan bagi wilayah yang dijuluki sebagai “Kota Seribu Sungai” karena banyaknya aliran sungai yang melewati kota ini. Setiap tahunnya, Lomba Dayung di Banjarmasin telah menjadi magnet yang menarik perhatian banyak masyarakat.
Lomba Dayung ini biasanya diadakan di Sungai Martapura pada setiap momen peringatan HUT Kemerdekaan RI. Menariknya, tradisi unik 17 Agustus sudah diselenggarakan oleh masyarakat Banjarmasin sejak tahun 1924 lalu. Terlebih lagi atlet perlombaan ini biasanya diikuti oleh sejumlah warga yang memang sudah sangat andal dan terseleksi untuk melakukan olahraga dayung ini.
Baca juga: 5 Ide Makanan Merah Putih, Siap Menang Lomba 17 Agustus!
Lomba Sampan Layar di Batam
Salah satu tradisi unik 17 Agustus lainnya yang tidak kalah menariknya adalah Lomba Sampan Layar yang berasal dari wilayah Batam. Kota yang dikelilingi lautan ini memang punya cara unik untuk memeriahkan peringatan 17 Agustus, yakni dengan mengadakan perlombaan sampan layar. Acara perlombaan ini memang khusus diadakan hanya pada peringatan HUT Kemerdekaan RI saja dan dikabarkan telah dilakukan secara turun menurun sejak tahun 1965.
Dalam acara ini, akan ada banyak sampan atau perahu kayu berwarna-warni yang berlayar sehingga menjadikan suasana perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus semakin meriah dan seru. Menariknya lagi, Lomba Sampan Layar ini sendiri sudah cukup terkenal dan diikuti oleh masyarakat Batam hingga wisatawan domestik dan mancanegara.
Obor Estafet di Semarang
Obor Estafet di Semarang menjadi salah satu tradisi unik 17 Agustus lainnya yang tidak kalah menarik. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh masyarakat Semarang yang bertempat di Kelurahan Papandayan dengan melakukan lari obor estafet. Menariknya, masyarakat sudah mewariskan tradisi 17 Agustus ini sejak 30 tahun yang lalu dengan sejumlah warga tertentu yang memang sudah terseleksi sebagai atlet terbaik.
Penggunaan obor dalam tradisi ini juga terbilang cukup istimewa dan menyimpan cerita yang menarik. Obor dinilai sebagai simbol semangat dari para pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Dengan mengadakan Lomba Estafet ini, masyarakat diharapkan dapat merenungkan dan mengikuti jejak para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sumber: Dirjen Kebudayaan
Pacu Kude di Aceh
Tradisi unik 17 Agustus lainnya yang tidak kalah menarik dan unik adalah tradisi Pacu Kude yang berasal dari Aceh. Fakta menariknya, tradisi unik ini sebenarnya merupakan permainan rakyat yang memang telah dilakukan oleh masyarakat Aceh sejak masa Hindia Belanda. Permainan jadul Pacu Kude dulunya biasa dilakukan oleh masyarakat Aceh setelah melalui masa panen.
Nah, setelah kemerdekaan Republik Indonesia, permainan rakyat ini kemudian dimaknai ulang sebagai simbol perjuangan rakyat untuk meraih kemerdekaan. Sejak itulah tradisi Pacu Kude menjadi kegiatan yang rutin dilakukan dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI setiap tahunnya. Menariknya, kuda yang digunakan biasanya merupakan kuda yang berasal dari Aceh Tengah, Bener Meriah, Aceh Tenggara, Aceh Besar, Gayo Lues, dan Sumatera Barat.
Pawai Jampana di Bandung
Salah satu tradisi unik 17 Agustus selanjutnya berasal dari Bandung, Jawa Barat yang dikenal sebagai Pawai Jampana. Dalam acara ini, masyarakat Bandung biasanya akan melakukan pawai yang turut membawa tandu besar berisikan aneka hasil bumi, beragam hidangan, hingga hasil kerajinan masyarakat setempat. Ada puluhan tandu besar yang masing-masing akan dibawa oleh empat orang.
Selanjutnya, hasil bumi dan beragam hidangan yang terdapat di dalam tandu akan diperebutkan oleh para peserta arak-arakan pawai dan masyarakat yang juga ikut menyaksikannya. Berbagai makanan yang dihidangkan juga turut dinikmati bersama-sama.
Lomba Peresean di Lombok
Lomba Peresean menjadi salah satu tradisi unik 17 Agustus lainnya yang diselenggarakan untuk memeriahkan HUT Kemerdekaan RI oleh masyarakat Lombok. Tradisi unik ini akan menghadirkan para jagoan atau pepadu-pepadu ternama untuk saling adu ketangkasan. Tradisi Peresean ini aslinya merupakan kesenian tradisional masyarakat Suku Sasak Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Setiap pepadu tersebut dipertemukan dari berbagai pelosok daerah Lombok untuk saling adu ketangkasan dan menyerang dengan mengandalkan senjata rotan dan perisai yang dibuat dari kulit kerbau atau kulit sapi. Meski dinilai sebagai adegan dewasa, tradisi Peresean ini juga membawa pesan moral yang kuat dengan mengajak masyarakat untuk mempererat tali persaudaraan.
Sepak Bola Durian di Kebumen
Apakah kamu memiliki hobi bermain sepak bola? Nah, tradisi unik 17 Agustus yang satu ini juga menghadirkan ajang permainan sepak bola dengan buah durian sebagai pengganti bolanya. Tradisi Sepak Bola Durian ini biasa dilakukan oleh masyarakat Kebumen untuk memperingati momen Hari Kemerdekaan 17 Agustus setiap tahunnya.
Dengan menggunakan buah durian, tradisi Sepak Bola Durian ini terbilang cukup ekstrem sehingga tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Pemain lomba ini biasanya juga diikuti oleh para anggota forum spiritual atau laskar Densus 99 yang memang sudah terampil melakukan kegiatan dewasa ini.
Telok Abang di Palembang
Telok Abang menjadi salah satu tradisi unik 17 Agustus lainnya yang biasa dilakukan oleh masyarakat Palembang untuk memperingati momen Agustusan. Telok Abang yang diambil dari istilah “telur merah” telah menjadi simbol masyarakat Palembang untuk merayakan peringatan Hari Kemerdekaan RI. Masyarakat Palembang biasanya akan merebus telur dan hasil rebusannya akan dicat merah cerah menggunakan pewarna makanan pada bagian cangkangnya.
Selanjutnya, telur-telur berwarna merah ini ditusuk oleh batang runcing ataupun lidi serta ditempatkan pada mainan tertentu, seperti mobil-mobilan atau kapal-kapalan. Nah, mainan khas tersebut biasanya dibuat khusus dari bahan gabus yang berwarna kuning dengan beragam kertas hiasan yang ditempelkan.
Tirakatan di Yogyakarta
Salah satu tradisi unik 17 Agustus lainnya yang tidak kalah menariknya adalah tradisi Tirakatan di Yogyakarta. Dalam tradisi Tirakatan, masyarakat Yogyakarta biasanya berkumpul di balai desa, masjid, ataupun halaman rumah masing-masing untuk mengadakan doa dan renungan bersama. Acara ini juga turut dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran serta diikuti dengan sambutan dari tokoh-tokoh masyarakat atau sesepuh.
Masyarakat Yogyakarta biasanya mengadakan tradisi Tirakatan ini pada setiap tanggal 16 Agustus malam. Selain itu, acara ini juga turut mengadakan penyerahan hadiah untuk beragam perlombaan yang telah diselenggarakan sebelumnya.
Nah, itu dia sejumlah tradisi peringatan 17 Agustus yang berasal dari masing-masing daerah di Indonesia. Berbagai kegiatan tersebut tentunya menyimpan keunikan budaya daerahnya masing-masing. Sejumlah kegiatan di atas juga dapat meningkatkan tali persaudaraan menjadi lebih erat di antar lingkungan masyarakat.
Namun, jangan sampai lupa untuk mengabadikan berbagai tradisi peringatan 17 Agustus di atas dengan dukungan kamera smartphone canggih yang bisa kamu dapatkan di Eraspace. Apalagi Eraspace menyediakan banyak pilihan smartphone terkini dari berbagai brand ternama yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan bujetmu. Kamu juga berkesempatan meraih banyak promo berbelanja dan hadiah menarik tanpa perlu diundi dari Eraspace.
Jadi, masih menunggu apalagi? Yuk, segera temukan perangkat smartphone atau gadget canggih impianmu yang telah terjamin orisinal hanya di Eraspace. Caranya, kunjungi situs resmi Eraspace atau download aplikasinya sekarang juga!
Baca juga: 7 Ide Agustusan Seru untuk Rayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus