Kategori

Lagu TikTok Musisi Universal Music Group Hilang, Ini Alasannya

Sumber: Know Your Meme

Platform TikTok dikenal sebagai fenomena media sosial berbasis video yang telah menjadi tempat meriah dengan konten-konten kreatif diiringi oleh beragam lagu dan tarian. Penggunanya dapat mengekspresikan diri sambil menikmati musik dari berbagai genre, baik dari penyanyi nasional maupun internasional. Namun, kegembiraan ini tampaknya akan mengalami goncangan serius terutama bagi para penggemar lagu Taylor Swift dan kawan-kawannya.

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Universal Music Group, salah satu label rekaman terbesar di dunia, menarik seluruh katalog lagu TikTok. Ini termasuk lagu-lagu dari artis ternama seperti Taylor Swift, BTS, Justin Bieber, hingga para musisi Tanah Air Lyodra, Anggi Marito, dan Ziva Magnolya. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat TikTok sebelumnya dianggap sebagai panggung global yang penting untuk memperkenalkan dan mempromosikan karya musisi.

Pertanyaannya, apa yang mendasari keputusan drastis ini?  Rincian lebih lanjut mengenai konflik lagu TikTok tersebut bisa kamu simak secara lengkap pada artikel berikut ini.
 

Kontroversi Pembayaran Lagu TikTok UMG
Universal Music merupakan salah satu label rekaman terbesar di dunia kini bersiap untuk menarik jutaan lagunya dari platform TikTok setelah negosiasi pembayaran yang gagal baru-baru ini. Langkah signifikan tersebut menandakan potensi gejolak, karena TikTok dapat kehilangan akses ke sejumlah besar lagu dari artis terkenal seperti Taylor Swift hingga Ariana Grande. Apalagi, karya dari para musisi tersebut kerap dipakai untuk konten para kreator TikTok.

Sengketa ini awalnya mencuat ketika Universal Music Group menuduh TikTok melakukan 'intimidasi' dan menyatakan bahwa platform tersebut membayar mereka hanya 'sebagian kecil' dari tarif yang diterima oleh situs media sosial lain demi mengakses katalog Universal yang luas. Bak tak terima, TikTok segera membantah klaim tersebut dan mengecamnya sebagai 'narasi palsu dan retorika'.
 

Sumber: Rolling Stone

Dalam pesan terbuka kepada komunitas seniman dan penulis lagu, pihak label selaku manajemen musik yang mengendalikan sekitar sepertiga pasar global, mengklaim bahwa kedepannya platform berbasis video tersebut tampak akan membangun bisnis berbasis musik tanpa memberikan upah nilai yang wajar untuk karya tersebut. Hal ini tentu menjadi suatu ketakutan tersendiri bagi para musisi yang giat dalam dunia tersebut

Universal Music Group juga menyampaikan kekhawatiran di luar kompensasi finansial, menyatakan bahwa mereka memperjuangkan hak yang sesuai untuk seniman dan penulis lagu sambil menyoroti keprihatinan mereka terhadap perlindungan talent manusianya dari efek berbahaya kecerdasan buatan dan keamanan online bagi pengguna platform TikTok.

Dengan segala yang telah berlangsung, perusahaan ini mengumumkan niatnya untuk menghentikan lisensi konten lagu TikTok ketika kontrak berakhir pada 31 Januari beberapa waktu lalu. Langkah ini diambil oleh label rekaman tersebut sebagai langkah signifikan penanda kali pertama label tersebut memilih untuk menarik lagu-lagunya dari platform teknologi.
 

Resmi Memutuskan Hubungan dengan TikTok
Universal Music Group baru-baru ini mengumumkan keputusannya untuk menarik lisensi konten lagu TikTok miliknya dari platform media sosial populer tersebut setelah kontraknya berakhir pada 31 Januari lalu. Keputusan ini muncul sebagai respons terhadap permintaan kompensasi yang sesuai untuk seniman dan penulis lagu dari talent UGM serta kekhawatiran akan perlindungan seniman manusia dari efek berbahaya kecerdasan buatan, dan keamanan online bagi pengguna TikTok,' menurut pernyataan resmi perusahaan.

TikTok melalui pernyataan resminya memberikan respon keputusan tersebut dengan menyatakan kekecewaan. Mereka menilai tindakan label musik tersebut serakah dan menempatkan kepentingan finansial di atas kepentingan seniman dan penulis lagu. TikTok menekankan bahwa mereka telah berperan sebagai alat promosi dan penemuan bakat secara gratis bagi lebih dari satu miliar pengguna mereka.

Baca juga: Cek Cara Atur Jadwal Konten TikTok untuk Posting Otomatis
 

Dilansir dari BBC, keputusan UMG untuk menarik lagu Taylor Swift dan teman-temannya menjadi sorotan karena merupakan langkah besar pertama dari perusahaan rekaman terkemuka ini terkait platform teknologi. Universal Music Group memiliki posisi dominan dalam industri musik rekaman global, menguasai hak-hak atas karya-karya artis ternama seperti Elton John, Ariana Grande, hingga Sza. Bahkan, beberapa lagu milik UMG kini menduduki tangga lagu pada platform tersebut.

Kontroversi ini mencerminkan dinamika yang kompleks antara industri musik tradisional dan platform digital. Perdebatan terus berlanjut mengenai bagaimana para seniman dan penulis lagu harus diberi kompensasi yang adil di era digital ini. Sementara UMG berjuang untuk melindungi kepentingan seniman dan mencegah dampak berbahaya kecerdasan buatan, TikTok berpendapat bahwa mereka berperan penting dalam memberikan eksposur dan peluang bagi bakat musik dan mereka yang sedang mengatur langkahnya dalam industri tersebut.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai bagaimana industri musik akan menavigasi tantangan yang ditimbulkan oleh transformasi digital dan keterlibatan teknologi kecerdasan buatan dalam menciptakan dan mendistribusikan karya seni.
 

Perjalanan TikTok dari Kontroversi Menjadi Primadona Media Sosial
Platform TikTok yang lahir pada tahun 2016 telah menjalani perjalanan yang menarik dari kontroversi hingga menjadi primadona di era digital ini. Meskipun awalnya diwarnai kontroversi di beberapa negara, termasuk Indonesia, TikTok mampu bangkit dan menjelma menjadi media sosial unggulan saat waktu luang tiba.

Perjalanan TikTok memang tidak selalu mulus. Pada awalnya, beberapa negara menyuarakan kekhawatiran terkait privasi pengguna dan potensi dampak negatif terhadap anak-anak dan remaja. Meskipun demikian, platform TikTok terus berinovasi dan berupaya memperbaiki image-nya. 
 

Sumber: TAG24
 

Saat ini, TikTok telah menjadi pilihan utama banyak orang saat mencari hiburan di waktu luang. Dengan menawarkan berbagai konten yang kreatif dan menghibur, TikTok berhasil membangun komunitas yang besar dan beragam. Dari tantangan menari hingga lip syncing, pengguna dapat dengan bebas mengekspresikan diri dan menunjukkan kreativitas mereka.

Selain menjadi sumber hiburan, TikTok juga menjadi alat komunikasi yang efektif. Pengguna dapat tetap terhubung dengan teman dan keluarga mereka melalui video pendek, memberikan nuansa kebersamaan meskipun jarak memisahkan. Hal ini membuat TikTok lebih dari sekadar platform hiburan, tetapi juga wadah untuk menjalin hubungan sosial.

Tidak hanya itu, TikTok memberikan kesempatan bagi individu untuk menunjukkan bakat dan talenta mereka. Banyak pengguna platform media sosial tersebut yang mulai dikenal secara luas berkat keterampilan mereka dalam berbagai bidang, seperti musik, seni, dan komedi. TikTok telah menjadi batu loncatan bagi banyak kreator konten untuk meraih ketenaran dan kesuksesan.
 

Nah, itu dia alasan mengapa kamu sudah tidak lagi bisa melihat berbagai lagu Taylor Swift hingga musisi lainnya di platform TikTok. Banyak pihak berharap agar kerjasama yang terhenti ini bisa mendapatkan titik terang. Media sosial yang satu ini menjadi cara tepat untuk menghabiskan waktu luang dan hari libur. Oleh karena itu, pastikan kamu didukung dengan smartphone terbaik untuk memaksimalkan pengalaman yang bisa didapat di Eraspace.

Eraspace menghadirkan beragam pilihan smartphone canggih yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan bujet. Apalagi, sedang ada promo dan penawaran menarik yang bisa kamu nikmati ketika menjadi member MyEraspace. Caranya mudah, cukup belanja di website maupun aplikasi resmi Eraspace dan pilih perangkat favoritmu. Yuk, lengkapi diri dengan smartphone terbaik hanya di Eraspace, sekarang juga!
 

Baca juga: Pemerintah Nepal Blokir TikTok, Diduga Promosikan Kebencian


Diunggah Pada : 1 Feb 2024 | Kategori NEWS
    COPYRIGHT © 2024 ERASPACE.COM ALL RIGHTS RESERVED.