Kategori

Developer Game Ubisoft, Batal Merilis Karya Terbarunya

Sumber: seekingalpha

Ubisoft merupakan salah satu developer dan publisher game ternama dengan sejumlah karya game terbaik saat ini. Judul-judul game seperti Far Cry, Assassin’s Creed, Watch Dog, Ghost Recon, hingga The Division menjadi beberapa karya terbaiknya yang sukses dimainkan orang-orang. Di balik kesuksesannya, tentu developer game asal Perancis ini mengalami sejumlah masalah yang membuat perusahaan mengalami kerugian.

Salah satu masalah yang baru diberitakan mengenai developer game Ubisoft adalah batalnya perilisan beberapa karya game terbarunya. Di mana, penundaan ini disebabkan oleh Ubisoft yang sedang menghadapi masalah keuangan karena target yang tidak mencapai hasil. Untuk lebih jelasnya mengenai alasan developer game Ubisoft membatalkan perilisan sejumlah karya terbarunya, yuk simak ulasannya berikut ini.

Sumber: gamedaim

Performa Karya-Karya Game Tahun Lalu yang Tidak Memuaskan
Sebelumnya, developer game Ubisoft sendiri mengumumkan pernyataan resminya yang berisi informasi rencana finansial di tahun 2022 dan 2023 serta memperkenalkan target di tahun 2023 dan 2024. Menurut Yves Guillemot selaku Co-Founder dan CEO Ubisoft, performa perusahaan saat ini sangat mengecewakan.

Ditambah dengan kondisi makro ekonomi yang buruk, tren musim libur di akhir Desember hingga awal Januari membuatnya tidak kondusif bagi Ubisoft. Sementara untuk game-game yang dianggap kurang memuaskan dari sisi performa penjualan adalah Mario Rabbids Sparks of Hope dan Just Dance 2023. Di mana, beberapa game tersebut dirilis pada periode Oktober dan November 2022 yang mencatatkan penjualan minim.

Padahal, kedua game tersebut berhasil mendapatkan penghargaan melalui The Game Awards 2022 untuk kategori Best Sim/Strategy Game. Di mana, hal tersebut sangat jauh dari ekspektasi Ubisoft sebelum perilisan game-game tersebut.

Baca juga: Project Leonardo, Controller PS5 yang Ramah Disabilitas

Langkah Ubisoft untuk Mempertahankan Bisnisnya
Terlepas dari tidak mencapai target kedua game terbarunya di akhir tahun 2022 lalu, tentunya developer game Ubisoft harus menerapkan sejumlah strategi tepat. Hal ini dimulai dengan Ubisoft yang akan memperkuat fokus pada judul-judul besar. Strategi ini sebelumnya bisa dilihat dari beberapa game utamanya yaitu Assassin's Creed dan Tom Clancy's Rainbow Six.

Di mana, rilisnya Rainbow Six Extraction di Januari 2022, lalu dua DLC Assassin's Creed Valhalla, Dawn of Ragnarök pada Maret 2022, The Last Chapter pada September 2022, hingga rencana Assassin's Creed Mirage pada 2023 mendatang. Di samping itu, Ubisoft juga berencana memangkas anggaran sampai setidaknya 200 juta USD. Salah satunya dengan pemangkasan jumlah karyawan dalam skala besar.

Developer game Ubisoft sendiri mematok target hingga 830 juta Euro atau setara Rp13,7 triliun dengan pendapatan bersih pada kuartal ketiga 2022-2023 diprediksi bisa mencapai sekitar 725 juta Euro atau setara Rp12 triliun yang berkurang Rp1 triliun. Oleh karena itu, developer game mengubah rencananya dalam beberapa tahun ke depan.

Selain itu, Ubisoft mengurangi dana pengembangan dan riset sebanyak 500 juta Euro atau setara Rp8,25 triliun atas game premium dan free to play sebagai langkah antisipasi dari keberagaman pasar video game, lingkungan ekonomi makro, serta fokus akan judul lebih sedikit.

Sumber: ubisoft

Ubisoft Menunda Perilisan Karya Game Terbarunya
Dengan kondisi yang terjadi saat ini, Ubisoft melakukan pengubahan rencana dan strategi salah satunya adalah penundaan untuk merilis sejumlah karya game terbarunya. Developer game Ubisoft yang mendapat pendanaan dari Tencent sekitar Rp4,4 triliun ini sempat menunda perilisan empat game di pertengahan tahun lalu.

Kemudian di tahun ini, mereka kembali mengurangi sebanyak tiga game yang bahkan belum diumumkan. Hanya saja, hal ini tampak seperti efek dari strategi yang dilakukan beberapa tahun lalu karena membawa judul-judul besar untuk mengikuti tren. Salah satu game yang dimaksud adalah penundaan perilisan Skull and Bones.

Mengingat, Ubisoft sendiri memiliki daftar tunggu perilisan yang cukup padat seperti Assassin's Creed Mirage, Prince of Persia: The Sands of Time Remake, Avatar: Frontiers of Pandora, dan Oddbalers. Sementara itu, game Skull and Bones sendiri menjadi game bertemakan action-adventure dengan menampilkan pertarungan laut. Sempat direncanakan rilis pada tahun 2018, namun game ini kembali penundaan.

Dengan begitu, game bertemakan simulasi ini sendiri sudah mendapat 6 kali penundaan sejak pengumumannya pertama kali. Hal ini membuatnya justru tidak memiliki tanggal perilisan yang pasti sama sekali antara 2023 maupun 2024. Walaupun begitu, Ubisoft juga menyampaikan bahwa game ini memang masih membutuhkan waktu agar bisa lebih mulus lagi saat dimainkan nanti. Namun, kejadian ini jelas akan berdampak pada sejumlah game lainnya yang bakal dirilis juga oleh developer game Ubisoft.

Itu dia sejumlah alasan utama mengapa developer game Ubisoft harus kembali menunda karya game terbarunya sebagai langkah perusahaan menghindari kerugian. Walaupun begitu, kamu masih bisa memainkan sejumlah game keluaran Ubisoft lainnya melalui perangkat desktop maupun konsol. Oleh karena itu, penting memiliki perangkat gaming yang bisa mendukung aktivitas gaming secara lancar.

Kamu bisa menyesuaikan keinginan untuk memainkan game melalui konsol seperti PS5 atau desktop menggunakan perangkat laptop. Apalagi kamu bisa mendapatkan kedua perangkat gaming tersebut secara online di Eraspace. Ada banyak pilihan perangkat gaming dari beberapa model dan merek yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Caranya dengan mengunjungi website resmi Eraspace atau download aplikasinya. Yuk, temukan pilihan perangkat gaming impianmu secara mudah hanya di Eraspace, sekarang.

Baca juga: Simak Tips Memilih Agent Valorant Secara Tepat Bagi Pemula


Diunggah Pada : 21 Jan 2023 | Kategori GAMES
    COPYRIGHT © 2024 ERASPACE.COM ALL RIGHTS RESERVED.