Sumber: Windows Report
Pembaruan Windows berperan penting dalam memperbaiki kerentanan keamanan. Namun, keberhasilan tersebut untuk mengatasi risiko keamanan sering kali diimbangi oleh masalah baru yang muncul. Beberapa pembaruan bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem dan menyebabkan perangkat lunak tidak berjalan dengan benar atau bahkan gagal total.
Oleh sebab itu, pembaruan yang dijalankan tidak sempurna bisa menjadi lebih buruk hingga dapat menyebabkan risiko keamanan yang sulit diatasi. Pembaruan Windows juga dapat mempengaruhi stabilitas sistem, kompatibilitas perangkat lunak, dan penurunan kinerja yang signifikan. Tidak update windows menjadi pilihan yang dipertimbangkan untuk pengguna bisa terhindari dari permasalahan tersebut.
Lalu, apa sebenarnya dampak yang akan terjadi jika kamu melakukan update Windows? Yuk, simak pembahasannya berikut ini.
Risiko Kehilangan Fitur yang Sebelumnya Tersedia
Ketika melakukan pembaruan Microsoft Windows, risiko kehilangan fitur yang sebelumnya tersedia seringkali menjadi dampak yang seringkali dialami oleh pengguna. Walaupun tujuan pembaruan umumnya untuk meningkatkan keamanan serta kinerja, tetapi pengembang memutuskan untuk menghapus fitur yang dianggap sudah jarang digunakan oleh mayoritas pengguna.
Akibatnya, sebagian kecil dari pengguna yang masih bergantung pada fitur tersebut akan merasa terganggu. Dampak update Windows juga bisa menghambat kinerja produktif. Setiap pengguna mungkin akan merasakan penurunan produktivitas jika fitur tersebut dihilangkan. Dengan begitu, bagi kamu yang masih setia menggunakan fitur yang kemungkinan akan dihapus, pilihan untuk tidak melakukan pembaruan menjadi hal yang lebih masuk akal.
Dalam situasi seperti itu, lebih baik untuk mempertahankan untuk tidak update Windows daripada mengambil risiko potensial yang terkait dengan pembaruan sistem operasi.
Sumber: Microsoft
Fitur Windows Baru Belum Tentu Dimanfaatkan
Ketika Microsoft Windows merilis fitur baru melalui pembaruan sistem operasi (OS), banyak pengguna berharap hal tersebut dapat meningkatkan produktivitas, keamanan, atau pengalaman pengguna secara keseluruhan. Namun, seringkali antara harapan dan kenyataan terdapat perbedaan yang signifikan. Dimana, kebanyakan dari fitur tersebut hanya menjadi elemen tambahan dan tidak terlalu berguna atau relevan bagi mayoritas orang.
Sebagai contoh nyata adalah pada penggunaan Copilot yang merupakan sebuah AI buatan Microsoft yang diintegrasikan ke beberapa bagian sistem operasi. Hal tersebut tentu menarik minat pengguna karena dianggap sebagai inovasi yang menjanjikan tetapi, bagi sebagian pengguna yang tidak tertarik dengan AI, kemunculan Copilot ini hanya akan berakhir dengan penambahan yang mengganggu di desktop mereka.
Jadi, tidak mengherankan bagi sebagian orang lebih memilih untuk tidak update Windows. Berdasarkan hal tersebut, Microsoft Windows harus terus meningkatkan dan memperbaiki proses pembaruan sistem. Sebab, ini bukan hanya untuk memastikan keamanan pengguna, tetapi juga untuk memberikan nilai tambah yang sesuai dengan harapan pada setiap kali Windows melakukan pembaruan sistem operasi.
Cenderung Memunculkan Bug Baru
Selain belum tentu dimanfaatkan dengan efisien, dampak update Windows juga cenderung memunculkan Bug baru. Tentunya hal ini akan membawa risiko, di mana pada setiap pembaruan akan ada potensi besar untuk menimbulkan masalah yang dapat mengganggu pengalaman pengguna seperti glitch atau bahkan menyebabkan crash pada sistem operasi Microsoft Windows.
Pembaruan juga dapat membawa perubahan yang tidak diantisipasi dalam kode hingga menyebabkan bug yang sebelumnya tidak ada menjadi muncul. Akibatnya, pengguna seringkali harus menghadapi gangguan seperti penurunan kinerja sistem, aplikasi yang tidak responsif, atau bahkan risiko kehilangan data.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika banyak orang memilih untuk tidak update Windows terbaru karena ada berbagai faktor yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan pembaruan.
Baca juga: Pelajari Apa Itu AtlasOS, Suguhkan Performa Gesit untuk Gaming
Menimbulkan Masalah Kompatibilitas Perangkat Lunak
Selanjutnya, tidak update Windows juga dapat menimbulkan masalah bagi perangkat lunak. Dimana, sistem tidak berfungsi dengan benar pada versi Windows yang lama. Hal ini tentu akan menjadi hambatan serius bagi efisiensi pengguna, karena perangkat lunak mungkin memerlukan versi Windows lebih baru untuk mendukung fitur-fitur modern.
Namun demikian, pembaruan Microsoft Windows juga bisa menjadi tantangan terkait dengan kompatibilitas. Pasalnya, update yang tidak terlalu lancar dengan konfigurasi perangkat keras dapat menyebabkan gangguan pada kinerja sistem hingga bahkan mengakibatkan kerusakan pada beberapa aplikasi.
Oleh karena itu, selain mempertimbangkan manfaat kompatibilitas perangkat lunak, pengguna juga harus memperhitungkan risiko potensial terkait dampak update Windows untuk menekan risiko potensial yang akan timbul.
Sumber: The Nature Hero
Berpotensi Memperlambat Sistem Kinerja Windows
Terakhir, dampak update Windows juga berpotensi memperlambat sistem kinerja OS. Dimana, saat Windows melakukan pembaruan, seringkali hal ini menawarkan fitur baru yang mungkin meningkatkan penggunaan sumber daya komputer. Ini dapat menjadi masalah, terutama jika kamu menggunakan laptop atau komputer kantor dengan spesifikasi yang terbatas.
Tentu hal ini tidak menimbulkan manfaat, namun menjadikan pembaruan tersebut memberikan kerugian bagi pengguna. Bukan hanya itu, saat komputer memiliki keterbatasan RAM atau CPU, menginstal pembaruan Microsoft Windows juga memberatkan sistem hingga mengakibatkan kinerja perangkat menjadi lambat.
Fenomena ini menjadi lebih terasa jika menggunakan media penyimpanan yang lebih lambat seperti hard disk drive (HDD) dibandingkan dengan solid-state drive (SSD). Bahkan dengan spesifikasi perangkat keras yang cenderung rendah, ini juga bisa berakibat pada beban sistem yang lebih besar. Dengan demikian, pilihan untuk tidak update Windows terbaru tentu akan membantu meminimalisir dan menghindari masalah yang mungkin terjadi pada perangkat yang digunakan.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan serta melakukan pembaruan dengan bijak, terutama jika kamu memiliki keterbatasan sumber daya pada komputer atau PC.
Nah, itu dia beberapa alasan mengapa kebanyakan orang lebih memilih untuk tidak melakukan update Windows pada perangkat mereka. Microsoft Windows yang mengeluarkan fitur-fitur terbaru nyatanya terkadang tidak sesuai dengan apa yang menjadi ekspektasi penggunanya. Banyak fitur canggih yang terkadang tidak begitu digunakan dan relevan terhadap pekerjaan penggunanya.
Misalnya saja bug hingga kehilangan fitur lama yang dirasa sangat bermanfaat seringkali mengurungkan niat pengguna dalam melakukan update Windows. Selain itu, perangkat sumber daya seperti PC atau Laptop yang tidak kompatibel terhadap update Windows terbaru juga dapat menimbulkan masalah baru seperti memperlambat kinerja sistem.
Oleh karena itu, saat melakukan updating, pastikan bahwa PC atau Laptop kamu memiliki kapasitas yang memadai. Apabila PC atau Laptop yang digunakan dirasa tidak dapat melakukan pembaruan, kamu bisa mengganti perangkat mu dengan yang baru. Kamu bisa mendapatkan berbagai perangkat dengan kapasitas optimal dan bergaransi resmi hanya di Eraspace.
Harga dan diskon menarik juga disediakan khusus bagi kamu yang sudah bergabung menjadi member MyEraspace. Untuk memilih perangkat favoritmu dan bergabung menjadi member, Kamu dapat mengunjungi website resmi atau mengunduh Eraspace sekarang juga. Jadi, tunggu apalagi? Ayo bergabung menjadi member MyEraspace dan dapatkan banyak kejutan di setiap bulannya!
Baca juga: Langkah Tegas Terhadap Pengguna Youtube Adblocker, Diblokir?