Sumber: News Microsoft
Layanan chatbot AI alias artificial intelligence kini telah menjadi inovasi teknologi terkini yang sangat membantu untuk meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari secara signifikan. Apalagi layanan chatbot AI terkini seperti Microsoft Copilot menawarkan kemampuan yang luar biasa dalam mengolah data dan memberikan solusi yang cerdas hanya dengan memberikan perintah teks sederhana saja.
Sayangnya, kehadiran layanan chatbot Microsoft Copilot juga dinilai tidak terlepas dari ancaman kebocoran data penggunanya. Baru-baru ini, mencuat kabar chatbot Microsoft Copilot dilarang oleh pemerintah Amerika Serikat untuk kalangan pengguna anggota Kongres AS. Lantas, apa alasan sebenarnya di balik pemblokiran Microsoft Copilot? Yuk, simak ulasan selengkapnya di bawah ini.
Larangan Pemerintah AS Terkait Penggunaan Microsoft Copilot
Langkah tegas yang diambil oleh pemerintah AS untuk menolak penggunaan Microsoft Copilot dalam lingkungan lembaga mereka menunjukkan komitmennya dalam menjaga keamanan data dan melindungi kepentingan nasional. Dengan keputusan ini, anggota staf Kongres Amerika Serikat tidak lagi diizinkan menggunakan Microsoft Copilot pada perangkat yang disediakan oleh pemerintah.
Keputusan ini merupakan respons atas keprihatinan yang disampaikan oleh Kantor Keamanan Siber terkait potensi risiko kebocoran data DPR ke layanan cloud yang ada akibat penggunaan Microsoft Copilot. Meskipun tidak ada larangan eksplisit untuk menggunakan Copilot pada perangkat pribadi, namun ada kebijakan yang membatasi akses Copilot pada semua perangkat Windows yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Tindakan ini diambil sebagai upaya proaktif untuk memastikan bahwa keamanan data sensitif terjaga dengan baik dalam lingkungan pemerintah. Dengan demikian, pemerintah AS menegaskan komitmennya dalam menjaga keamanan informasi dan menghadapi risiko potensial yang terkait dengan penggunaan teknologi seperti Microsoft Copilot.
Sumber: The Washington Post
Hampir setahun yang lalu, Kongres AS juga telah menetapkan aturan ketat mengenai penggunaan ChatGPT, sebuah chatbot yang didukung oleh model bahasa besar OpenAI, yang memiliki fitur serupa dengan Microsoft Copilot. Kebijakan tersebut melarang staf Kongres AS untuk menggunakan versi gratis dari ChatGPT di perangkat Gedung Putih, namun tetap mengizinkan penggunaan versi berbayar yaitu ChatGPT Plus.
Adapun hal ini dibutuhkan untuk keperluan penelitian dan evaluasi karena kontrol privasi yang lebih ketat. Baru-baru ini, Gedung Putih mengumumkan peraturan baru yang harus dipatuhi oleh lembaga-lembaga federal, terkait penggunaan teknologi AI generatif. Peraturan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa alat-alat yang digunakan tidak membahayakan “hak dan keselamatan” warga Amerika.
Microsoft Menanggapi Larangan Tersebut
Menanggapi larangan pemerintah AS, Microsoft telah merespons dengan cepat terhadap isu ini dengan mengumumkan rencana untuk merilis layanan cloud Azure yang lebih aman dan sesuai dengan standar keamanan yang ditetapkan oleh kongres. Microsoft menyatakan komitmennya untuk mengembangkan versi Copilot yang memenuhi persyaratan keamanan pemerintah, yang dijadwalkan akan dirilis dalam waktu dekat.
Menurut laporan Axios, Kepala Pejabat Administrasi DPR, Catherine Szpindor, akan mengevaluasi Copilot versi pemerintah saat sudah tersedia sebelum membuat keputusan apakah dapat digunakan pada perangkat di Gedung Putih. Perusahaan Microsoft menegaskan bahwa semua layanan dan alat yang disediakan akan memenuhi standar keamanan lebih tinggi sehingga dapat digunakan dengan aman menangani data sensitif.
Baca juga: Microsot Copilot Versi Android Rilis, Ini Fitur dan Caranya
Meskipun langkah-langkah ini menunjukkan upaya Microsoft untuk meningkatkan keamanan dan memenuhi kebutuhan instansi pemerintah, pertanyaan tetap muncul mengenai kematangan teknologi ini dalam lingkungan yang membutuhkan keamanan data ekstra. Selain itu, masih ada kekhawatiran terkait dengan ketergantungan pada jaringan cloud yang tidak dapat dilacak secara langsung.
Hal ini membuat beberapa korporasi dan pemerintah tetap skeptis terhadap risiko keamanan yang terkait dengan penggunaan teknologi seperti Copilot. Dengan data perusahaan yang menjadi prioritas utama dan sensitif, penting untuk tetap mempertimbangkan risiko dan memastikan bahwa keamanan tidak terganggu demi efisiensi yang ditawarkan oleh teknologi baru.
Oleh karena itu, meskipun upaya untuk meningkatkan keamanan disetujui, evaluasi terus-menerus tentang kesiapan dan keamanan teknologi tersebut tetap menjadi hal yang penting.
Apa Itu Microsoft Copilot?
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) terus berkembang pesat. Microsoft sebagai salah satu pemimpin industri teknologi tidak ingin ketinggalan. Melalui produk terbarunya, Microsoft Copilot Pro, perusahaan berbasis di Redmond tersebut menawarkan solusi canggih yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi di berbagai sektor.
Microsoft AI Copilot Pro dirancang untuk menjadi rekan kerja yang andal bagi para profesional di berbagai bidang, mulai dari pengembang perangkat lunak hingga desainer grafis. Dengan menggunakan teknologi AI yang canggih, Copilot Pro dapat memberikan saran dan rekomendasi cerdas dalam proses pengembangan produk dan kreativitas.
Sumber: News Microsoft
Salah satu fitur unggulan dari AI Copilot Pro adalah kemampuannya dalam menganalisis dan memahami cara kerja pengguna. Dengan mempelajari pola kerja dan preferensi pengguna, Microsoft Copilot Pro dapat memberikan saran yang relevan dan berguna secara real-time.
Tidak hanya itu, AI buatan Microsoft dan OpenAI ini juga dilengkapi dengan kemampuan untuk mempercepat proses penulisan kode. Dalam pengembangan perangkat lunak, penulisan kode merupakan salah satu tahapan yang memakan waktu dan tenaga. Dengan adanya bantuan AI, proses ini dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien berkat saran serta rekomendasi yang diberikan.
Bagi para desainer grafis, AI Copilot Pro juga dapat menjadi asisten yang berharga. Dalam proses merancang dan mengedit grafis, Microsoft Copilot Pro dapat memberikan saran mengenai kombinasi warna, tata letak, dan elemen desain lainnya.
Nah, itu dia penjelasan mengenai larangan pemerintah AS terkait penggunaan Microsoft Copilot, kecerdasan buatan dari Microsoft. Larangan tersebut merupakan langkah konkret untuk menjaga keamanan data mereka.
Di Indonesia sendiri, belum ada peraturan resmi terkait hal tersebut. Maka dari itu, jika kamu penasaran dengan AI Microsoft Copilot, kamu bisa mencobanya di device kamu yang memadai. Jika kamu belum mempunyai perangkat yang mendukung, kamu bisa mendapatkannya di Eraspace.
Eraspace menyediakan berbagai device yang pastinya 100% original. Selain itu, berbelanja di sini memungkinkan kamu bisa mendapatkan berbagai promo menarik dan potongan harga dengan mengumpulkan poin MyEraspace. Yuk, download aplikasi Eraspace atau buka website resminya sekarang juga.
Baca uga: Fitur Microsoft Copilot Pro yang Bikin Kerjaan Makin Efisien