Kategori

The Devil in Me Resmi Akhiri Dark Pictures Anthology Season 1

Sumber: gematsu

The Dark Pictures Anthology masih menjadi salah satu andalan yang mampu menampilkan game horor terbaik dengan suasana mencekam berbasis misteri. Game racikan Supermassive Games ini resmi melanjutkan serinya melalui judul The Dark Pictures: The Devil in Me yang telah diumumkan oleh Bandai Namco beberapa waktu lalu. Di mana, The Devil in Me diumumkan akan menjadi chapter antologi horor terbaru sekaligus menjadi penutup musim pertama.

The Dark Pictures Anthology umumnya dikenal sebagai seri game horor terbaik yang terdiri dari beberapa video permainan sinematik dengan jalan cerita bercabang untuk menyesuaikan pilihan pemain. Pada seri kali ini, sang developer dengan berani mengangkat kisah seorang pembunuh berantai di dunia nyata.

Tidak hanya itu, ada pula sejumlah hal menarik dalam seri The Devil in Me yang sekaligus dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum memainkannya. Lantas, hal menarik apa saja yang dimaksud? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Sumber: thedarkpictures

Cerita yang Diangkat dari Kisah Nyata
Hal menarik pertama yang berhasil menyita perhatian banyak orang adalah pengakuan Supermassive Games mengenai alur cerita The Devil in Me. Sangat berbeda dari beberapa seri sebelumnya, game horor ini akan mengisahkan tentang sekelompok kru film dokumenter yang diundang secara misterius ke sebuah replika modern bernama Murder Castle. Di mana, tempat tersebut dikenal sebagai rumah persembunyian pembunuh berantai bernama H. H. Holmes.

Dokter Henry Howard Holmes sendiri adalah pembunuh berantai pertama di Amerika yang kisahnya banyak didokumentasikan pada zaman modern. Pria yang memiliki nama lahir Herman Webster Mudgett ini mengaku telah menghabisi sebanyak 27 nyawa semasa hidupnya. Kisah mengerikan tersebut sukses menjadi inspirasi Bandai Namco dan Supermassive Games dalam menghadirkan game horor dengan atmosfer mencekam.

Keadaan tersebut dapat dirasakan pemain saat para karakter utama harus menelan kenyataan pahit bahwa Murder Castle bukan sebuah tempat yang sempurna untuk episode baru film dokumenter, namun kejahatan sedang mengintai nyawa mereka.

Baca juga: Uji Nyali Bareng Teman dengan Sejumlah Game Horor Online Ini

Mekanisme Gameplay dengan Variasi Berbeda
Berbeda dengan 3 seri sebelumnya, The Devil in Me mencoba mengadopsi beberapa variasi gameplay agar terlihat lebih seru. Di mana, variasi mekanisme dalam game terbaru besutan Supermassive Games ini ternyata cukup berdampak pada berkurangnya quick time event (QTE) yang biasanya membuat permainan terasa intens.

Meskipun demikian, gameplay tetap terasa mencekam berkeat kehadiran pembunuh berantai dalam seri ini yang tidak berkenaan dengan kejadian supernatural, melainkan kisah nyata. Selebihnya, tak ada hal yang terlalu ditonjolkan kecuali berbagai macam jenis interaksi baru dengan pihak lain, misalnya The Curator. Developer sendiri masih memasukkan pilihan jalan cerita yang akan menentukan nasib dari para karakter yang dimainkan.

Tidak hanya itu saja, sistem mekanisme pada seri kali ini juga masih sangat identik dengan beberapa serial The Dark Pictures Anthology meskipun beberapa pendekatan dalam The Devil in Me terbilang cukup kaku dan monoton.

Sumber: shacknews

Kualitas Suara dan Audio yang Tidak Diragukan Lagi
Sebagai game horor modern dengan kekuatan engine game mumpuni, tentu The Dark Pictures Anthology: The Devil in Me mampu menampilkan kualitas visual dan audio yang tidak dapat diragukan lagi. Terlepas dari beberapa sesi yang terbilang cukup kaku dan datar, hampir semua detail grafik dalam game ini diklaim terlihat sangat nyata dan akurat.

Itu sebabnya, Bandai Namco bersama Supermassive Game memberikan kepercayaan penggarapan grafik game ini pada teknologi mumpuni milik Unreal Engine 4. Untuk sektor audionya juga dikategorikan mewah. Suasana mencekam berusaha ditampilkan oleh developer dapat membawa pemain seakan tengah berada di Murder Castle yang menjadi lokasi utama permainan.

Di mana, usaha sang developer untuk menampilkan visual dan audio terbaik dinilai cukup berhasil dalam mengubah pandangan para gamer bahwa kenyataannya The Dark Pictures Anthology: The Devil in Me akan terasa sangat menyeramkan.

Nah, itu dia sejumlah hal menarik yang berusaha ditawarkan oleh The Devil in Me. Di mana, game horor terbaik yang baru saja dirilis bulan November 2022 ini dapat segera dimainkan melalui berbagai platform seperti konsol PlayStation generasi 4 dan 5. Tentu saja, untuk memainkan game The Devil in Me, kamu memerlukan konsol canggih yang kompatibel dengan sejumlah spesifikasi mumpuni.

Apalagi kamu bisa mendapatkan konsol PS4 dan PS5 secara online di Eraspace. Ada beberapa konsol game untuk mendukung aktivitas gaming yang bisa kamu dapatkan. Ada beberapa pilihan laptop yang bisa disesuaikan dengan bujet dan kebutuhan. Caranya dengan mengunjungi website resmi Eraspace atau download aplikasinya melalui smartphone. Yuk, temukan konsol PS4 dan PS5 untuk dukung aktivitas gaming secara mudah hanya di Eraspace, sekarang.

Baca juga: Game Horor Paling Menyeramkan Terbaru di Tahun 2022


Diunggah Pada : 6 Des 2022 | Kategori GADGET
    COPYRIGHT © 2024 ERASPACE.COM ALL RIGHTS RESERVED.