Sumber: ultimagzonline
Nama Hideo Kojima memang tidak terlepas dari karya-karya besarnya terutama saat bersama Konami. Di mana, ia berhasil menciptakan sejumlah game masterpiece salah satunya seri Metal Gear Solid. Walaupun Kojima sudah tidak bersama Konami lagi, kreativitasnya seolah tidak berhenti dengan dirilisnya game berjudul Death Stranding.
Di mana, sejak pengumumannya di tahun 2016, Death Stranding berhasil mencuri perhatian hingga banyak ditunggu-tunggu para pecinta game. Melalui proses pengerjaan selama 3 tahun, Death Stranding berhasil dirilis pada 2019 yang menawarkan permainan luar biasa. Bagi kamu yang belum dan tertarik untuk memainkan game karya sang maestro, ada sejumlah hal penting untuk diperhatikan sebelum memainkannya. Sejumlah hal penting seperti apa yang dimaksud? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Cerita yang Menarik dengan Alur Lamban
Sumber: jagatplay
Death Stranding yang menjadi salah satu mahakarya game Hideo Kojima menghadirkan premis cerita menarik dengan narasi sangat mendalam. Di mana, 60 persen dari komposisi cerita adalah adegan sinematik dengan sisanya petualangan di padang sabana sangat luas. Game ini sendiri menceritakan kondisi Amerika Serikat pasca kiamat dengan menjadi kurir bernama Sam Porter Bridges.
Di mana, ia memiliki misi penting untuk menyelamatkan Amerika dari kondisi terpuruk. Cerita di dalam Death Stranding sendiri memiliki gaya yang lambat dan bertele-tele dengan nantinya bakal bertemu sejumlah tokoh penting sekaligus mengantarkan pemain ke misi utama. Selain itu, akan ada banyak dialog yang harus dicerna setiap pemain sehingga memahami cerita di dalam game sekaligus membosankan.
Cerita yang kompleks dan misi yang sulit ini dipadukan dengan banyaknya istilah yang harus diingat seperti seperti BT, MULE, BB, DOOMS, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, melewatkan cutscene merupakan langkah yang fatal karena pemain tidak menikmati keunggulan utama yang dihadirkan dalam Death Stranding.
Tampilan Visual yang Memanjakan Mata
Sumber: thelazymedia
Beralih ke visual yang dihadirkan oleh Kojima di Death Stranding, game ini benar-benar menghadirkan visual yang mampu memanjakan mata setiap pemain. Setiap tampilan dalam game ini dibuat sangat detail dan indah. Di mana, penggambaran karakter tampak sangat realistis, bahkan terasa mendekati aslinya.
Penggambaran wajah Norman Reedus sebagai Sam sendiri ditampilkan semirip mungkin dengan wajah aslinya. Ditambah dengan tampilan lanskap yang imersif dan epik, dipadukan dengan efek-efek lain seperti air maupun bebatuan disajikan dengan kualitas yang memukau. Saking nyatanya, karakter Sam bahkan bisa tersandung saat berlari di tengah bebatuan. Selain itu, penampilan setiap tokoh memiliki gerakan yang lebih luwes dan ekspresif.
Baca juga: Petualangan Belum Berakhir, 5 Hal Menarik yang Ditawarkan Horizon Forbidden West
Simulasi Realistis ala Kurir di Hari Kiamat
Sumber: theverge
Untuk lebih jelasnya, Death Stranding sendiri membuat setiap pemainnya akan berperan sebagai kurir. Di mana, game ini menghadirkan sejumlah fitur yang cukup merepotkan seperti saat menjalankan misi harus terlebih dahulu menentukan jalur ke tempat tujuan karena tidak tersedia mini map di layar utama. Menjadi kurir di dalam game ini mengharuskan setiap pemain untuk membawa perlengkapan dalam menyelesaikan misi seperti tangga dan tali untuk mempermudah melewati jalur terjal.
Hal unik yang disajikan game ini salah satunya adalah kurir yang keberatan saat membawa barang overload. Selain itu, pemain juga harus bisa menyeimbangkan barang bawaan saat sedang jalan. Rintangan yang akan pemain hadapi saat mengantarkan barang seperti MULE, sebuah pasukan khusus layaknya bandit yang siap meludes barang bawaan kamu, bahkan kargo penting untuk menyelesaikan misi.
Lalu ada kumpulan makhluk bernama BT yang cukup sulit untuk melawannya atau tidak untuk melawannya. Di mana, pemain bisa menghindari makhluk ini dengan menahan napas dan melangkah sesenyap mungkin agar BT tidak menyerang. Tidak heran, jika sistem permainan seperti ini menjadi inovasi Death Stranding menjadi sangat menarik untuk dimainkan.
Game Aksi yang Cenderung Simulasi
Sumber: portalgamingid
Death stranding sendiri menghadirkan elemen aksi yang cukup minim sehingga adegan seperti tembak-tembakan maupun berkelahi menggunakan tangan kosong tidak dihadirkan layaknya game aksi. Bahkan sejumlah musuh yang dihadirkan diberi pilihan untuk melawan atau menghindar. Walaupun karakter dibekali sejumlah senjata dan alat peledak seperti pistol maupun bom, namun kedua alat tersebut justru jarang sekali digunakan karena sebagai tindakan preventif saja.
Ditambah kedua musuhnya seperti MULE dan BT menghadirkan tingkat kesulitan yang tidak terlalu tinggi. MULE yang cukup mudah dikalahkan oleh Sam dan BT yang mungkin sedikit lebih sulit karena tidak dapat disentuh secara fisik.
Tidak Cocok untuk Pemain yang Suka Kepraktisan
Sumber: wccftech
Hal penting terakhir yang harus diperhatikan oleh setiap pemain sebelum memainkan Death Stranding adalah format dunia terbuka yang dilakukan benar-benar dengan menjelajah. Di mana, jarak satu lokasi ke lokasi lainnya sangat jauh dan dilakukan dengan berjalan kaki agar bisa sampai tujuan. Hal ini jelas tidak cocok bagi mereka yang lebih suka game dengan tempo cepat.
Mengingat, hampir semua alur dalam Death Stranding memang dibuat lamban oleh Hideo Kojima. Dengan begitu, pecinta game FPS, fighting, maupun RPG harus berpikir kembali jika ingin memainkan game ini karena temponya yang lambat.
Itu dia sejumlah hal penting yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk bermain Death Stranding. Namun, bagi kamu yang bosan dengan game biasa dan menginginkan sesuatu yang berbeda, maka game ini bisa menjadi pilihan. Apalagi kamu bisa mendapatkan game Death Stranding untuk konsol PS4 secara online melalui Eraspace.
Cukup dengan mengunjungi website resmi Eraspace atau download aplikasinya di smartphone. Yuk, dapatkan game Death Stranding secara mudah hanya di Eraspace sekarang.
Baca juga: 5 Alasan Elden Ring Dianggap Sebagai Game Open World Terbaik Sepanjang Masa