Sumber: Freepik
Di era digital sekarang, menjadi seorang content creator adalah salah satu karir yang paling diminati. Tapi, tidak semua orang tahu bahwa memiliki niche content creator bisa jauh lebih efektif dibandingkan dengan membuat konten yang terlalu umum. Kenapa? Karena dengan menemukan niche yang tepat, kamu bisa lebih fokus, menciptakan komunitas yang lebih loyal, dan tentunya menarik target audiens social media yang benar-benar relevan dengan kontenmu.
Niche adalah topik tertentu dalam sebuah industri atau pasar yang menjadi fokus utama. Dalam konteks pembuatan konten, niche content creator adalah seseorang yang membuat konten yang sangat spesifik dan fokus pada satu bidang atau topik tertentu, seperti kecantikan, teknologi, atau kesehatan mental. Lantas, bagaimana cara menemukan niche content creator yang cocok denganmu? Simak artikel berikut untuk lebih lengkapnya.
Cara Menemukan Niche
Langkah pertama menjadi niche content creator adalah menemukan niche yang sesuai dengan passion dan keahlianmu. Niche di sini jadi topik spesifik yang menjadi fokus dari semua konten yang kamu buat. Sebagai contoh, jika kamu suka memasak, niche kamu bisa saja memasak makanan vegetarian atau resep makanan murah untuk mahasiswa. Yang penting, niche kamu harus spesifik agar lebih mudah menonjol di tengah jutaan content creator lainnya.
Mengapa penting untuk memilih niche? Karena dengan fokus pada satu area tertentu, kamu bisa menjadi otoritas di bidang tersebut. Selain itu, algoritma social media lebih cenderung menampilkan konten yang konsisten dan relevan. Misalnya, Instagram atau YouTube akan lebih sering merekomendasikan video atau post kamu kepada orang-orang yang tertarik dengan niche tersebut.
Cara menemukan niche yang tepat adalah dengan melakukan riset. Cobalah tanyakan pada dirimu sendiri, apa yang kamu sukai? Apa yang kamu kuasai? Dan, apakah ada target audiens yang tertarik dengan topik itu? Semakin spesifik niche kamu, semakin mudah kamu menjangkau dan menarik target audiens yang sesuai.
Sumber: Freepik
Pahami Target Audiens
Setelah menemukan niche, langkah berikutnya adalah memahami siapa target audiens kamu. Sebagai niche content creator, kamu harus tahu dengan jelas siapa orang-orang yang paling mungkin tertarik dengan kontenmu. Target audiens ini bisa dilihat dari beberapa aspek seperti usia, jenis kelamin, hobi, lokasi geografis, hingga preferensi mereka di social media.
Untuk memahami target audiens kamu, kamu bisa menggunakan berbagai tools yang disediakan oleh platform social media. Misalnya, di Instagram ada fitur Instagram Insights yang memungkinkan kamu melihat demografi pengikutmu, seperti rentang usia dan lokasi mereka. Di YouTube, ada YouTube Analytics yang memberikan data rinci tentang penonton video kamu, mulai dari gender hingga negara asal.
Kamu harus tahu bahwa semakin kamu memahami target audiens, semakin mudah kamu membuat konten yang relevan. Sebagai contoh, jika target audiens kamu adalah remaja berusia 16-20 tahun yang suka fashion, maka konten kamu harus mencerminkan gaya dan tren yang sedang populer di kalangan mereka. Ini akan membuat mereka merasa terhubung dengan kontenmu, meningkatkan peluang engagement dan loyalitas mereka terhadap brand kamu sebagai niche content creator.
Buat Konten yang Relevan dan Konsisten
Sekarang setelah kamu menemukan niche content creator dan memahami target audiens, langkah selanjutnya adalah membuat konten yang relevan dan konsisten. Relevansi sangat penting karena konten yang tidak sesuai dengan niche kamu akan membingungkan audiens. Misalnya, jika niche kamu adalah fashion streetwear, tetapi kamu tiba-tiba membuat video tentang teknologi, ini akan membuat pengikutmu bingung dan mungkin mereka akan berhenti mengikuti akunmu.
Konsistensi juga tidak kalah penting. Sebagai niche content creator, kamu perlu terus-menerus menyediakan konten yang sesuai dengan ekspektasi audiens. Jangan biarkan mereka menunggu terlalu lama untuk konten baru. Tentukan jadwal posting yang tetap, baik itu harian, mingguan, atau bulanan, tergantung dari niche dan kemampuanmu dalam memproduksi konten.
Sebagai contoh, jika kamu adalah seorang niche content creator di bidang kesehatan mental, kamu bisa membuat video pendek tentang tips mengatasi stres setiap minggu. Dengan begitu, audiens akan tahu kapan mereka bisa menantikan konten baru dari kamu, dan ini akan membantu membangun hubungan yang lebih kuat dengan mereka.
Baca juga: Cara Jitu Membangun Personal Branding Kuat bagi Content Creator
Pilih Platform Social Media yang Tepat
Setiap platform social media memiliki audiens yang berbeda-beda, jadi sebagai niche content creator, penting untuk memilih platform yang paling sesuai dengan niche kamu. Jika kamu membuat konten yang bersifat visual, seperti fotografi atau fashion, Instagram dan Pinterest mungkin adalah pilihan terbaik. Jika kamu membuat konten video panjang, seperti tutorial atau vlog, maka YouTube adalah platform yang tepat. Sementara itu, jika kamu ingin membuat konten video singkat yang mudah viral, seperti tantangan, tutorial cepat, atau hiburan ringan, TikTok adalah platform yang sangat efektif karena algoritmanya dapat membantu kamu menjangkau audiens yang lebih luas dengan cepat.
Namun, jangan hanya fokus pada satu platform. Banyak niche content creator sukses yang memanfaatkan beberapa platform sekaligus untuk memperluas jangkauan mereka. Misalnya, kamu bisa menggunakan TikTok untuk konten video singkat yang menarik perhatian dan Instagram untuk foto atau story yang lebih mendalam dan interaktif.
Setiap platform juga memiliki fitur unik yang bisa kamu manfaatkan. Di Instagram, kamu bisa menggunakan reels atau stories untuk engagement yang lebih cepat. Di TikTok, kamu bisa memanfaatkan fitur For You Page (FYP) untuk menjangkau audiens baru. Di YouTube, kamu bisa memanfaatkan fitur community posts untuk berinteraksi dengan pengikut di luar video. Pelajari cara menggunakan fitur-fitur ini untuk menarik target audiens kamu lebih efektif.
Bangun Komunitas yang Aktif
Sebagai niche content creator, salah satu cara paling efektif untuk menarik dan mempertahankan target audiens adalah dengan membangun komunitas yang aktif. Ini bukan hanya tentang memiliki banyak pengikut, tetapi bagaimana kamu bisa berinteraksi dengan mereka secara langsung dan menciptakan dialog yang bermanfaat.
Salah satu cara untuk membangun komunitas adalah dengan selalu merespons komentar dan pesan dari audiensmu. Ini menunjukkan bahwa kamu peduli dan menghargai pendapat mereka. Kamu juga bisa mengadakan sesi Q&A atau live streaming untuk terhubung langsung dengan audiens dan menjawab pertanyaan mereka seputar niche kamu.
Selain itu, ajak para pengikut untuk berkontribusi dalam konten yang kamu buat. Misalnya, jika kamu adalah seorang niche content creator dalam bidang fotografi, kamu bisa meminta pengikutmu untuk mengirimkan foto-foto hasil karya mereka dan menampilkannya di akunmu. Ini akan membuat mereka merasa lebih terlibat dan loyal terhadap kontenmu.
Sumber: Freepik
Optimalkan SEO Lewat Caption dan Hashtag
Terakhir, salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan visibilitas konten kamu di social media adalah dengan mengoptimalkan caption dan penggunaan hashtag yang tepat. Caption bukan hanya tempat untuk memberikan penjelasan tentang kontenmu, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk memasukkan keyword focus yang relevan dengan niche kamu. Misalnya, jika niche kamu adalah fashion, gunakan keyword seperti “outfit of the day” atau “trend fashion 2024” dalam caption untuk membantu algoritma social media mengenali kontenmu dan menampilkannya kepada audiens yang tepat.
Selain caption, hashtag juga memegang peranan penting dalam SEO di social media. Menggunakan hashtag yang sesuai dengan niche kamu, seperti #Fitcheck atau #OOTD, dapat membantu kontenmu ditemukan oleh orang-orang yang sedang mencari topik tersebut. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai kombinasi hashtag populer dan niche-specific. Pastikan untuk selalu memasukkan beberapa hashtag panjang (long-tail hashtags) yang lebih spesifik, seperti #FashionOldMoney, agar kontenmu lebih mudah ditemukan oleh audiens yang benar-benar tertarik.
Namun, penting juga untuk tidak berlebihan dalam penggunaan hashtag. Platform seperti Instagram dan TikTok biasanya membatasi jumlah hashtag yang bisa digunakan dalam satu post. Oleh karena itu, pilihlah hashtag yang paling relevan dan pastikan setiap hashtag yang kamu gunakan benar-benar sesuai dengan konten yang kamu buat. Dengan strategi ini, kamu dapat mengoptimalkan SEO lewat caption dan hashtag, sehingga kontenmu akan lebih mudah menjangkau target audiens di social media.
Menjadi niche content creator tidak hanya tentang membuat konten yang bagus, tetapi juga tentang memahami niche dan target audiens social media kamu dengan baik. Mulai dari menemukan niche yang tepat, memahami siapa audiensmu, membuat konten yang relevan dan konsisten, hingga memilih platform social media yang sesuai. Semua langkah ini akan membantumu menarik dan mempertahankan audiens yang tepat.
Sebagai seorang niche content creator, tentu kamu perlu menggunakan tools yang mendukung pembuatan konten, seperti smartphone dengan kamera terbaik. Kamu bisa mendapatkannya di Eraspace.
Belanja di Eraspace memungkinkan kamu mendapatkan banyak keuntungan. Kamu bisa mendapat promo diskon, gratis ongkir, dan poin MyEraspace yang bisa ditukarkan reward. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, temukan berbagai produk Apple untuk memiliki aplikasi Journal Apple yang pastinya ori dan bergaransi secara mudah hanya di Eraspace, sekarang.
Baca juga: Yuk, Intip Cara Menjadi Beauty Content Creator bagi Pemula