Sumber: Dunia Games
Konser video game merupakan pengalaman yang unik dan memukau, di mana dunia virtual dan lagu orkestra bertemu dalam harmoni yang sama. Di balik grafik yang mengagumkan dan mekanisme bermain yang mendebarkan, musik dalam video game berperan penting dalam membangun suasana dan menyampaikan emosi.
Setiap melodi dirancang untuk meningkatkan atmosfer, menambah ketegangan, atau bahkan membawa pemain ke momen ikonik dalam permainan. Pengalaman ini menjadi sesuatu yang benar-benar magis. Pada 25 Mei malam, orkestra video game yang diselenggarakan oleh Twilite Orchestra dan dipimpin oleh musisi tanah air Addie M.S. berjalan dengan sangat menakjubkan. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.
Menanti Konser Kedua Selama Dua Dekade
Maestro musik Addie M.S. kembali menghadirkan konser video game setelah 18 tahun. Beliau sebelumnya pernah memimpin konser serupa di masa lalu yang terinspirasi dari kecintaan putra-putranya, Kevin Aprilio dan Tristan Juliano, terhadap video game. Konser pertamanya tersebut mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
Minat masyarakat yang ingin mendengarkan konser video game dalam format orkestra saat itu sangat tinggi sehingga acara tersebut berhasil digelar. Meski demikian, beliau juga menjelaskan bahwa pada acara pertamanya, ia mengalami kerugian karena tidak sempat mencari sponsor. Berbeda dengan konser terdahulu, kali ini Addie M.S. mendapatkan sponsor dari TipTip, East Ventures, dan Adinda Bakrie Foundation.
Dukungan tersebut memungkinkan beliau untuk kembali menghadirkan keajaiban musik yang memukau bagi para penggemar. Ia mengungkapkan rasa terkejutnya saat menyadari keindahan dan kompleksitas harmoni musik dalam permainan. Beliau berharap konser ini dapat menjadi wadah bagi para penikmat musik dan video game untuk merasakan pengalaman yang unik dan tak terlupakan.
Sumber: Jakarta Jive
Perpaduan Orkestra, Vokal, dan Nostalgia
Pertunjukkan dibuka dengan lantunan lagu Indonesia Raya, mengantarkan para penonton pada petualangan musik yang meriah. Bagian pertama menyajikan melodi ikonik dari berbagai permainan populer dan membangkitkan kenangan serta semangat para gamer. Bagian kedua didedikasikan untuk waralaba Final Fantasy dengan menghadirkan orkestra megah melalui soundtrack legendaris.
Di sela-sela trek Fire Emblem dan Yakuza, terselip tiga kejutan: tema Prontera (Ragnarok Online), Super Mario Medley, dan Snake Eater (Metal Gear Solid 3: Snake Eater). Tiga lagu tersebut mungkin tidak tercantum karena ada perubahan setelah pamflet dicetak atau keterbatasan ruang.
Kemudian, konser ditutup dengan dua encore yang kembali membangkitkan semangat, yakni Super Mario Medley dan One Winged Angel versi Final Fantasy VII: Advent Children. Penampilan yang berlangsung tidak hanya instrumental, tetapi juga dimeriahkan oleh vokal Sherina Munaf yang super merdu. Menariknya, penyanyi kondang ini pernah membawakan trek Suteki Da Ne (Final Fantasy X) di orkestra video game pertama Addie M.S.
Selain Sherina, terdapat penyanyi lain seperti Danu Kusuma yang diundang khusus untuk membawakan Baka Mita (Yakuza), serta Meutia Amanda yang membawakan lagu The Edge of Dawn (Fire Emblem: Three Houses) dan Melodies of Life (Final Fantasy IX). Lalu, hadir pula pemenang audisi yang dilakukan Addie di media sosialnya yakni Evelyn Wijaya yang menyanyikan Snake Eater (Metal Gear Solid 3: Snake Eater).
Kehebatan event ini tak berhenti di situ. Tristan dan Kevin pun turut berkolaborasi memainkan piano, membawakan To Zanarkand (Final Fantasy X) dan Tatakau Monotachi (Final Fantasy VII: Advent Children).
Baca juga: Rekomendasi AI Music Generator, Buat Musik Mudah Bak Orkestra
Suasana yang Santai dan Mengasyikkan
Berbeda dengan orkestra klasik yang identik dengan formalitas, konser video game ini menciptakan suasana yang kasual dan santai. Jauh dari kesan kaku, Addie M.S. dan tim konsernya justru membangun interaksi yang hangat dengan para penonton. Di tengah-tengah alunan musik, beliau kerap bercerita tentang lagi yang dimainkan, fenomena video game, dan bercanda dengan para musisi.
Hal ini membuat suasana semakin cair dan penuh keceriaan. Antusiasme audiens pun tak kalah meriah. Tawa riuh terdengar di beberapa momen, apalagi ketika Addie mengajak mereka menyanyikan One Winged Angel bersama-sama. Keseruan acara kian bertambah dengan hadirnya para cosplayer.
Saat lagu Proof of Hero (Monster Hunter) dimainkan, sesosok Rathalos Armor muncul di antara penonton. Dan tentu saja, saat One Winged Angel menggema, sang malaikat bersayap satu, Sephiroth, tak ketinggalan menyapa para penggemarnya.
Visualisasi Menggunakan AI
Konser video game ini menyuguhkan sensasi yang unik, tetapi menimbulkan beberapa masukan dari penonton dalam sisi pengembangannya. Meski tujuannya yaitu meningkatkan sensasi orkestra, penggunaan visual AI cenderung membuat penonton sedikit terdistraksi. Kecerdasan buatan yang ditampilkan sering kali tak sepenuhnya cocok dengan emosi dan pesan yang terkandung dalam trek lagu atau permainannya sendiri.
Ada dua kemungkinan yang mungkin terjadi. Pertama, hal ini sebagai upaya dari tim produksi untuk menghemat biaya daripada mengalokasikan dana untuk mempekerjakan seniman lokal. Kemungkinan lain adalah terkait masalah legalitas. Untuk acara yang bersifat komersial seperti ini pihak produksi tentu harus mendapatkan izin lisensi untuk menggunakan visual dari setiap developer atau penerbit game yang digunakan.
Dengan menggunakan Artificial Intelligence, mereka mungkin lebih memilih untuk menghindari rumitnya urusan legalitas tersebut.
Sumber: Jawa Pos
Mendukung Industri Hiburan Indonesia
Pentingnya mendukung seni, terutama dari pelaku industri hiburan di Indonesia tak dapat diabaikan. Salah satu aspek yang semakin mencolok adalah penggunaan tools AI dalam mendukung kreativitas dan inovasi. Meski bisa menjadi alat yang kuat untuk mengembangkan karya seni, perlu dipahami bahwa keberadaannya tidak akan pernah menggantikan nilai seni manusia.
Dukungan terhadap seniman dan pelaku industri hiburan lokal merupakan langkah krusial dalam mempertahankan identitas budaya dan kreativitas bangsa. Meskipun kecerdasan buatan memberikan kemudahan dan efisiensi dalam produksi, seniman lokal membawa nuansa khas dan keaslian dalam karya mereka yang tidak bisa digantikan oleh teknologi.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memberikan ruang dan dukungan yang cukup bagi mereka untuk terus memunculkan terobosan. Sebagai masyarakat pecinta karya seni dan teknologi, penting bagi kita untuk terus up to date tentang berbagai kreativitas yang membangun citra anak bangsa.
Jika kamu ingin menonton orkestra atau konser musik, tentu ingin mengabadikan momen dengan merekamnya. Namun, diperlukan spesifikasi perangkat yang canggih dari biasanya. Oleh karena itu, pastikan kamu memaksimalkan pengalaman digital dengan gadget terbaik yang bisa didapat di Eraspace.
Dengan mengunjungi website resmi Eraspace atau download aplikasinya, kamu dapat temukan berbagai perangkat dengan lebih mudah dan orisinal. Kamu juga bisa menjadi member MyEraspace dan meraih keuntungan belanja bebas ongkir dengan cicilan 0% yang menggiurkan. Tanpa berlama-lama, yuk kunjungi Eraspace sekarang juga!
Baca juga: 5 Rekomendasi Game Musik Android Terbaik Bagi Pecinta Harmoni