Sumber: freepik
Salah satu kebijakan privasi WhatsApp yang dikeluarkan beberapa waktu lalu menuai beragam kritik oleh para penggunanya. Mengingat pengguna WhatsApp yang sangat banyak, ketika ada kebijakan baru yang ditentukan dan dinilai merugikan penggunanya, jelas akan menuai kritikan. Apalagi kebijakan baru ini berhubungan dengan privasi bagi setiap pengguna WhatsApp.
Adapun kebijakan privasi WhatsApp yang baru ini membuat WhatsApp membagikan data setiap penggunanya ke Facebook dan beberapa anak perusahaan lainnya. Hal ini tentunya harus disetujui oleh setiap penggunanya jika masih ingin menggunakan WhatsApp sebagai alat komunikasi. Di samping kebijakan yang menuai beragam kritikan, tentu ada sebagian pengguna yang tidak terlalu memahami kebijakan privasi WhatsApp itu sendiri.
Nah, bagi kamu yang mungkin kurang memahami kebijakan privasi WhatsApp baru ini, yuk simak penjelasan berikut ini mengenai data apa saja yang dibagikan ke Facebook.
Data-Data yang Diambil dan Dibagikan WhatsApp ke Facebook
Sebelumnya, WhatsApp telah menjadwalkan kebijakan baru yang akan berlaku pada 8 Februari 2020 mendatang. Akan tetapi, karena banyaknya pihak yang menentang, kebijakan ini ditunda selama tiga bulan. Nah, sebenarnya apa saja data yang dibagikan oleh WhatsApp ke Facebook? Berikut beberapa data yang dimaksud:
- Nomor telepon.
- Jenis perangkat beserta ID.
- Lokasi pengguna.
- Data transaksi setiap pengguna melalui WhatsApp Pay.
- Interaksi produk dari WhatsApp Business.
- Identifier pengguna.
Kumpulan data yang nantinya dibagikan WhatsApp ke Facebook ini jelas sifatnya sensitif dan mudah untuk disalahgunakan. Tidak heran, jika berita kebijakan privasi WhatsApp terbaru ini cukup mendapat perhatian heboh.
Sumber: freepik
Jenis Data Bernama Identifier Pengguna
Sementara itu, kebijakan privasi WhatsApp nantinya dibedakan berdasarkan jenis data yang dinamai identifier pengguna. Adapun identifier pengguna akan dibagikan WhatsApp ke Facebook meliputi beberapa hal, di antaranya sebagai berikut:
- Nomor telepon.
- Nama yang digunakan pada profil WhatsApp.
- Foto profil.
- Informasi dari perangkat yang digunakan.
- IP Address yang dipakai.
Dengan sejumlah jenis data identifier pengguna yang lebih mengarah ke data personal setiap pengguna, hal ini mungkin yang menjadi alasan terjadinya penentangan pada setiap pengguna.
Baca juga: Chatting Makin Seru! Fitur Avatar WhatsApp Resmi Dirilis
Jenis Data yang Tidak Dikumpulkan oleh WhatsApp
Di samping adanya pengumpulan sejumlah data untuk dibagikan ke Facebook, masih ada beberapa data yang tidak dapat dilihat maupun dibagikan WhatsApp. Adapun sejumlah data yang dimaksud sebagai berikut:
- Seluruh percakapan yang bersifat pribadi atau grup.
- Telepon yang dilakukan melalui WhatsApp.
- Riwayat pesan serta telepon.
- Informasi mengenai kontak pengguna.
- Lokasi yang dibagikan dengan pengguna lain.
- Informasi dari grup WhatsApp.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa WhatsApp akan mengambil data yang terbatas dan berkaitan dengan interaksi akun bisnis saja.
Sumber: freepik
Hal yang Dapat Dilakukan oleh Setiap Pengguna Terkait Kebijakan Baru
Terlepas dari kenyataan adanya sejumlah data yang tidak dibagikan oleh WhatsApp, namun tetap saja data yang dibagikan tersebut tidak begitu menjamin perlindungan privasi. Jika kamu harus beralih ke aplikasi lain, maka cara tersebut bisa menjadi pilihan. Akan tetapi, bagi para pengguna lain yang memang sudah nyaman menggunakan WhatsApp untuk urusan komunikasi akan terasa sulit untuk beralih ke aplikasi lain.
Untungnya, kamu tetap bisa menggunakan platform ini dengan menyikapi kebijakan privasi WhatsApp baru secara lebih objektif. Adapun sejumlah hal yang dapat kamu lakukan ketika kebijakan mulai diberlakukan, di antaranya sebagai berikut:
- Tanamkan pola pikir jika setiap aktivitas yang kamu lakukan tidak sepenuhnya aman di WhatsApp sehingga tetap harus berjaga-jaga.
- Tidak membagikan data-data yang sifatnya personal meliputi password email atau media sosial, nomor kartu identitas, dan PIN ATM melalui chat WhatsApp.
- Menghindari untuk membagikan data pribadi ketika berkomunikasi melalui akun WhatsApp Business.
- Manfaatkan setiap fitur perlindungan privasi yang ada di WhatsApp seperti PIN.
Pada dasarnya, kebijakan privasi WhatsApp baru ini sendiri berdampak kepada pengguna yang biasa berkomunikasi menggunakan akun bisnis WhatsApp. Hal ini karena semua persoalan mengenai data-sharing yang dilakukan oleh pengguna ketika mendapatkan iklan, hanya sesuai kebutuhan saja. Hal ini jelas akan membuat daya beli setiap pengguna bisa lebih dimaksimalkan lagi.
Di samping itu, setiap data pribadi yang bersifat penting memang sebaiknya tidak dibagikan melalui aplikasi apapun khususnya dalam dunia digital. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan tindak penyalahgunaan data oleh pihak tidak bertanggung jawab di masa mendatang yang akan merugikan setiap pengguna termasuk kamu.
Sama halnya dengan menggunakan aplikasi chatting apapun, kamu juga harus berhati-hati ketika akan berbelanja barang-barang kebutuhan seperti produk gadget secara online. Pilihlah tempat jual online yang aman dan tepercaya seperti Eraspace. Kamu bisa menemukan berbagai produk gadget dari sejumlah merek ternama yang disesuaikan dengan bujet dan kebutuhan.
Caranya dengan mengunjungi website resmi atau download aplikasinya melalui smartphone. Belanja di sini, memungkinkan kamu mendapatkan banyak keuntungan seperti promo diskon, gratis ongkos kirim, dan poin MyEraspace yang bisa ditukarkan reward untuk kembali digunakan pada transaksi berikutnya. Jadi tunggu apalagi? Yuk, dapat produk gadget impianmu secara mudah hanya di Eraspace sekarang.
Baca juga: Ini Dia Cara Menggunakan Anti-Blokir, Fitur Terbaru WhatsApp