Sumber: Tech Xplore
Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa Gen Z, generasi yang tumbuh di tengah gemerlapnya teknologi, kurang tertarik dengan konsol gaming seperti Xbox atau PlayStation? Fenomena ini memunculkan tanda tanya menarik tentang bagaimana evolusi teknologi telah memengaruhi preferensi dan cara bermain generasi muda saat ini.
Gen Z lebih memilih alternatif seperti PC, mobile gaming, atau bahkan platform streaming game yang memungkinkan mereka untuk merasakan sensasi bermain yang seru tanpa harus memiliki konsol fisik. Tren ini mencerminkan pergeseran dalam paradigma gaming yang cukup luas, di mana banyak sekali faktor baru yang mengubah kecenderungan para pemain.
Hidup di era dengan segala sesuatu serba instan dan virtual membuat kamu terbiasa dengan kecepatan informasi, konektivitas terus-menerus, dan kemudahan akses terhadap konten dunia maya. Tidak mengherankan, bila Gen Z lebih memilih platform bermain yang sesuai gaya hidup dan kebutuhan online saat ini. Lalu, apa saja alasan yang menyebabkan konsol gaming kurang diminati? Yuk, simak penjelasan lengkapnya melalui artikel berikut ini.
Kehadiran Perangkat Mobile
Salah satu faktor utama yang membuat anak muda kurang tertarik dengan console adalah preferensi mereka terhadap perangkat mobile. Kamu mungkin merasakan sendiri betapa praktisnya bermain game langsung dari ponsel atau tablet. Gadget tersebut memungkinkan akses yang mudah dan fleksibilitas untuk bermain di mana saja dan kapan saja tanpa harus terbatas pada konsol yang tetap berada di satu tempat.
Bahkan, ada pula HP pabrikan eksklusif yang dilengkapi dengan daya pacu gahar, baterai berkapasitas besar, layar yang lebih imersif, serta sistem pendingin yang tidak cepat panas. Ditambah lagi dengan fakta bahwa kebanyakan mobile game bisa dimainkan secara gratis. Hanya mengunduhnya lewat PlayStore atau AppStore, Gen Z dapat langsung memainkannya dan memperoleh update dari developer secara berkala.
Sumber: York Vision
Keterbatasan pada Perusahaan Pembuat Konsol
Ketergantungan pada perusahaan merupakan kelemahan dari konsol gaming seperti Xbox dan PlayStation. Pengguna alat ini sangat bergantung pada kebijakan dan jadwal rilis dari Microsoft pemilik Xbox atau Sony pemilik PlayStation untuk pembaruan sistem dan perangkat lunak. Ketergantungan ini dapat menjadi frustrasi bagi pemain yang ingin mendapatkan fitur-fitur terbaru atau perbaikan yang diperlukan segara.
Selain itu, game yang bertopang pada developer juga membatasi kemampuan user untuk melakukan upgrade perangkat mereka. Misalnya, jika ada versi baru dalam permainan yang lebih canggih, pemain harus membeli konsol gaming terbaru pula. Jadi, akan selalu ada biaya tambahan yang tak terduga dan membatasi fleksibilitas gamer dalam meningkatkan pengalaman bermain mereka.
Harga Konsol yang Cukup Pricey
Aspek harga menjadi alasan selanjutnya bagi Gen Z dalam memilih tools gaming. Konsol Xbox atau PlayStation dikenal membutuhkan investasi yang terhitung besar. Harga yang tinggi untuk membeli console beserta aksesori dan berbagai permainan terbaru menjadi kendala bagi sebagian besar pemain, terutama yang masih bergantung pada uang saku seperti mahasiswa atau pelajar.
Di sisi lain, gamers on budget tentu menyukai smartphone dibanding konsol gaming yang harganya berkali lipat lebih mahal. Hanya dengan bujet 2 jutaan saja, kamu bisa mendapatkan perangkat yang mendukung instalasi permainan berat seperti PUBG, Mobile Legends, Free Fire, dan masih banyak lagi.
Selain itu, game dengan model bisnis free-to-play atau berlangganan memudahkan akses tanpa harus mengeluarkan biaya besar upfront. Belum lagi, ponsel pintar bisa difungsikan untuk kebutuhan digital lainnya. Hal ini memungkinkan mereka untuk lebih fleksibel dalam mengeksplorasi permainan yang bervariasi tanpa terbebani oleh faktor finansial yang terbatas.
Baca juga: Sejumlah Pembaruan Dalam Game Diablo IV, Versi PC Rilis!
Konsol Gaming Mempunyai Risiko Kadaluwarsa
Console gaming memiliki siklus hidup yang terbatas. Seiring berjalannya waktu, model-model lama menjadi usang dan tidak mendukung game terbaru dengan baik. Ini terjadi karena kecanggihan teknologi membuat banyak konsol baru mempunyai performa yang lebih tinggi dengan grafis termutakhir, mekanika gameplay yang kompleks, dan fitur lainnya yang membutuhkan spesifikasi hardware yang lebih baik.
Adopsi teknologi baru seperti High Dynamic Range resolusi 4K juga hanya diperkenalkan dalam versi yang lebih baru. Dengan masa pakai yang membutuhkan perhatian signifikan, Gen Z akhirnya beralih ke platform lain. PC gaming dan mobile gaming lebih adaptif terhadap perkembangan digital dan memberikan kemudahan besar bagi kamu dalam mengatur ulang device sesuai kebutuhan.
Faktor ini menjadi pertimbangan penting bagi Gen Z yang ingin tetap terhubung dengan permainan terbaru tanpa terkendala oleh keterbatasan konsol gaming yang mengalami kadaluwarsa.
Terdapat Pengalaman Gaming yang Lebih Inovatif
Kini, Gen Z cenderung lebih tertarik dengan inovasi seperti game Augmented Reality dan Virtual Reality. Terobosan ini menghadirkan permainan yang imersif dan interaktif, serta membuka pintu menuju sensasi yang lebih personal dan eksploratif. Dengan AR, pemain dapat merasakan integrasi dunia nyata dengan elemen virtual dalam game, misalnya menempatkan karakter favorit di sekitar lingkungan fisik mereka.
Teknologi ini menyuguhkan kesempatan untuk berkreasi dalam mengatur adegan game sesuai dengan imajinasi mereka. Sementara itu, VR memberikan pengalaman yang lebih mendalam dengan membenamkan Gen Z dalam dunia yang sepenuhnya virtual. Gamer bisa merasakan seolah terjun ke dalam permainan, mengalami petualangan, pertempuran, atau tantangan lainnya secara langsung.
Sumber: Digital Spy
Kehadiran Augmented Reality dan Virtual Reality menjadi peluang baru dalam industri gaming secara keseluruhan, menggeser eksistensi konsol gaming bagi generasi saat ini.
Itu dia beberapa alasan konsol game kurang diminati oleh Gen Z. Dengan mempertimbangkan alasan-alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa generasi muda memiliki kecenderungan dan gaya bermain yang berbeda sehingga memengaruhi minat mereka terhadap konsol gaming. Console seperti Xbox dan PlayStation harus menghadapi tantangan besar untuk tetap relevan di tengah semarak teknologi modern.
Industri gaming dan developer gadget juga harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan tren yang cepat. Kreativitas dalam menyajikan sensasi bermain yang memukau dan mendalam, serta mengakomodasi gaya hidup digital Gen Z menjadi kunci supaya dapat selalu mempertahankan minat mereka dalam industri ini. Pada dasarnya, memiliki produk apapun harus menyesuaikan dengan teknologi yang ada di dalamnya. Dengan begitu, setiap aktivitas yang dilakukan dengan perangkat tersebut dapat berjalan dengan lancar.
Dalam memilih device gaming yang berkualitas dan terjamin orisinal, pastikan kamu membelinya di tempat yang aman dan terpercaya seperti di Eraspace. Kamu juga dapat meraih lebih banyak keuntungan belanja online dengan bergabung menjadi member MyEraspace dan mengoleksi poin MyEraspace sebanyak-banyaknya.
Untuk bergabung menjadi member MyEraspace, kamu bisa mengunjungi website resmi Eraspace atau download aplikasinya terlebih dahulu. Jadi, tunggu apalagi? Yuk, segera temukan tools gaming terbaik impianmu hanya di Eraspace, sekarang juga!
Baca juga: Gagal Menarik Konsumen, 10 Konsol Game Ini Kurang Diminati di Pasaran